Chapter 31

112 3 0
                                    

Sore harinya eva masih dengan handphonenya, ia sesekali memandang ke arah suami dan anaknya, takut jika petter tergencit oleh badan besar suaminya:(.

"astaga, kau masih panas, kita ke rumah sakit sekarang." ucap eva.

"petter bagaimana...?" tanya manu.

"dia sekalian di imunisasi, tadi dokter serlie menelfon kalau sore ini akan ada imunisasi." jawab eva.

Eva segera ke walk in closet untuk membawa jaket manu.

"pakai jaket mu, aku akan ke kamarnya tita dulu." ucap eva.

"iya baiklah." jawab manu dengan suara seraknya sambil duduk.

Eva segera ke kamarnya tita untuk mengajaknya ikut ke rumah sakit.

"sayang, ikut ke rumah sakit ya, daddy mu masih panas, nanti kau tunggu di ruangan daddy saat mommy membawa adikmu imunisasi." ucap eva.

"okay mom." jawab tita membereskan mainannya.

"bawa pr mu, kerjakan di sana saja ya." ucap eva sambil membantu tita memasukan mainannya kedalam keranjang.

"kau tunggu di bawah." ucap eva.

Eva kembali ke kamarnya, ia segera memakai gendongan bayi yang lorenzo beri saat petter lahir.

"ayo sayang." ucap eva menggendong petter.

Mereka bertiga pun turun lalu masuk kedalam mobil.

"biar supir yang mengemudi." ucap manu duduk di kursi sebelah kemudi.

"tak apa aku bisa ko." jawab eva lalu menutup pintu mobil. 

"mom kemudikan mobil nya seperti sedang balapan ngeng...brummm..." ucap tita sambil berlaga seperti sedang balapan.

"mommy akan melakukannya sayang." ucap eva memandang ke arah anaknya sambil smirk.

"pakai sabuk pengan kalian sayang." sambung eva.

Tiba tiba.

Brum....

Ngengggg.....

Benar saja, elia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, karna ini juga termasuk keadaan darurat bagi keluarganya.

Setelah beberapa menit perjalanan mereka sampai di rumah sakit.

"mommy tadi itu sangat keren." ucap tita puyeng sambil turun dari mobil.

"jangan lakukan itu lagi atau aku akan menghukum mu." ucap manu.

"iyaiya, baiklah ayo masuk." jawab eva lalu mendendeng lengan tita dan manu di sebelah nya.

Manu dan tita masuk ke dalam ruangan, eva tidak masuk karna ia takut terjadi sesuatu kepada manu.

Tiba tiba dokter yang memeriksa manu keluar dengan beberapa suster.

"bu, pak manu memiliki paru paru kering, mungkin dia terlalu sering merokok, saya akan memberikan banyak obat untuk pak manu." ucap sang dokter yang biasa menangani manu.

"baik terimakasih dok." jawab eva.

Eva segera masuk ke ruangan yang manu tempati dan langsung mengoceh layaknya emak emak.

"sudah kubilang jangan terus merokok, kau kenapa sih dad." ucap eva memukul perut manu menggunakan tangan kosong.

"aww...astaga maaf sayang." jawab manu berbaring di atas brankar.

"lihat saja nanti apa yang akan aku lakukan ketika kita sampai di mansion." ucap eva.

"tit, kau jaga daddy, mommy akan ke ruang imunisasi dulu." sambung eva.

My Sugar DuddaWhere stories live. Discover now