Uno {2}

5.7K 342 5
                                    

Teriknya matahari tidak membuat pria bernama Sean Romulus Guster itu terbangun. Suara kegaduhan seberisik pesta-pesta, tidak mampu membuat lelaki yang dipanggil Sean itu bangun.

Di sekolah, dia terkenal akan pria tampan yang dingin terhadap perempuan. Juga, dengan fakta bahwa Ayahnya adalah donatur terbesar di sekolahnya.

Meskipun orangtuanya sibuk dengan pekerajaan, mereka masih bisa mengatur waktu dengan Sean dan kedua adiknya.

Tidak ada yang tau kenapa dirinya dingin kepada perempuan.

Tidak ada yang tau bahwa hatinya, broken.

Masa bodoh, dia tidak pernah memberi tau ke siapapun.

Tidak satupun kaum Adam, takpula satupun kaum Hawa.

Bukan tindakan yang benar, membiarkan hatinya terus terluka.

•••

Setelah menginjakan kakinya di sekolah, Sean menunjukan mimik muka dingin. Hanya beberapa anak lelaki futsal dan basket yang menyapanya. Dia tau itu, mereka hanya mau uangnya

"Hey, Man!"

"Inget, nanti pulang sekolah ada latihan futsal."

Sapaan anak futsal maupun basket yang Sean tak tau siapa namanya, hanya dia balas dengan mimik dingin, terkadang jika beruntung sebuah senyum tipis.

Sean tau bahwa hanya sedikit populasi orang yang tulus di bumi kita ini.
Karena dia mempunyai kekuatan itu.

Mungkin, kalian tidak percaya. Namun, Sean bisa membaca pikiran orang jika ia mau.

Tak percaya? Let's try!

Lelaki bermata coklat itu, barusan menyapanya. Kau tau apa yang ada dibenak pikirannya?

"Alah, sok dingin. Muka kayak comberan aja belagu. Untung aja duit lu banyak, hm."

Dia tau, mereka hanya ramah padanya hanya karena ingin uang.

Hanya pada keluarganya ia tersenyum.

Singkatnya, Sean masih punya keluarganya.

Sean sekarang menduduki kelas 11 SMA di salah satu SMA ternama di Jakarta.

Baru satu langkah Sean memasuki kelas, pikiran-pikiran orang mulai ia dengar.

Sean memang bisa mengatur kapan dia mau mendengar kapan tidak. Namun, kadang-kadang Sean tidak bisa mengkontrolnya.

Setelah menarik nafas dalam tujuan menenangkan diri, Sean menunjukan mimik dinginnya lalu melangkah masuk ke kelas. Jika kalian membicarakan tentang teman, dia punya banyak.

Fake.

Semua fake.

Sean berprinsip ia hanya membutuhkan keluarga daripada memiliki ratusan atau ribuan teman, namun mereka hanya fake.

Hanya satu perempuan yang menarik perhatiannya, Alice Megan Caine. Ia hanya tertarik karena dia memiliki kekuatan sama sepertinya.

Membaca pikiran.

Dave Franco as Sean Romulus Guster

15-04-15

BrokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang