19

63 8 11
                                    

Happy Reading!!

***

Besok harinya setelah menyelesaikan ujian Fang dan Ying pergi kesebuah taman, pasangan muda ini sangat harmonis dan bahagia bisa di bilang mereka ini jarang sekali memiliki problem dalam hubungan ini.
Bagus kali ya dirusak🤗..

Cuaca saat itu sedang mendung meskipun begitu hal tersebut tak membuat mereka takut jika akan terjadi hujan secara mendadak, hitung hitung bagus untuk mereka melupakan emosi mereka apa bila terjadi hujan deras.

Banyak hal hal yang mengganjal didalam pikiran mereka berdua, dengan keheningan taman saat itu membuat mereka semakin nyaman berada disana.

Hanya ada keheningan diantara kedua nya, bukan berarti mereka sedang ada masalah tapi keduanya terlalu canggung untuk membuka pembicaraan, mereka memang teman sejak lama tapi meskipun begitu mereka masih belum mengerti cara untuk membuka pembicaraan saat sedang berdua.

Hanya terdengar suara angin dan hawa dingin yang menusuk kulit keduanya, banyak bunga yang mengelilingi mereka, wangi taman siang itu membuat hati mereka sedikit tenang.

Karena terlalu lama diam Fang memutuskan untuk membuka pembicaraan. "Kok diam aja?" Bukan hanya Fang tapi Ying pun ikut menoleh dan melontarkan pertanyaan yang sama.

Setelah mengucapkan itu keduanya langsung memalingkan wajah dan mengusap tengkuk, sedikit berdehem untuk menghilangkan kecanggungan.

"Aku.." ucap kedua nya bersamaan "Kamu dulu deh" Pintah Ying.

"Huft.. aku bingung Ying.. aku takut gak bisa jadi yang terbaik buat kamu nanti" ucap Fang menunduk, wajah lesu, bibir yang tertekuk menandakan ketakutan dalam diri Fang.

Ying mengangguk paham sejujurnya dia juga merasakan hal yang sama seperti yang Fang rasakan, keduanya masih terlalu muda dan belum mengerti banyak hal.

"Hmm.. aku paham sejujurnya aku juga merasa hal yang sama seperti yang kamu rasain, kita masih terlalu muda untuk hal ini" ucap Ying ikut tertunduk lesu.

"Emm.. aku mau kamu tau sesuatu dan aku gak mau menyembunyikan ini dari kamu lagi.." ucap Fang mengatur nafas nya.

Ying langsung mengerutkan dahinya bingung, arah pembicaraan Fang membuat nya takut jika ada hal buruk terjadi pada laki-laki disebelah nya ini.

"M maksud kamu apa?" Tanya Ying menoleh kearah Fang.

"A aku diterima di salah satu universitas di Amerika untuk melanjutkan impian aku sebagai pemain basket internasional" jelas Fang

"Serius? Kamu gak bohong kan?" Ucap Ying kaget

"Aku engk bohong.. dan tahun depan setelah lulus aku langsung ke Amerika" balas Fang semakin lesu "kamu engk sedih?" Tanya Fang

Namun disisi lain bukan nya sedih Ying malah tersenyum lebar dan terlihat sangat bahagia "aku justru bahagia buat kamu, dengan ini cita-cita kamu bakal terwujud dan ya aku juga sama kayak kamu aku bakal pergi ke Korea setelah lulus nanti buat lanjut in impian aku sebagai dokter" ucap Ying

"Tapi kita bakal pisah dong buat waktu lama? Aku engk mau" ujar Fang menjadi kesal.

"Demi impian masing-masing mau gak mau kita harus berpisah, dan setelah itu kita bakal kembali ke Indonesia dan Langsung siapin pernikahan kita" ucap Ying menyenderkan kepalanya di bahu kokoh milik Fang.

"Hmm iya juga si, pinter banget sih kamu" ucap Fang mencubit pipi Ying dengan gemas.

Setelah itu kembali terjadi keheningan, langit semakin menghitam dan mulai menurunkan air hujan sedikit demi sedikit. Tak selang 15 menit hujan yang tadi nya tidak deras sekarang menjadi hujan deras yang membasahi tubuh kedua remaja itu.

Kedua remaja itu tak tinggal diam mereka asik bermain hujan dengan berlari lari dan berteriak-teriak meluapkan emosi dan perasaan buruk yang mengganjal di hati mereka.

Cukup lama mereka bermain hujan, baju sekolah yang mereka kenakan juga sudah basah, rambut lepek karena air hujan yang menimpa keduanya, senyum bahagia terukir jelas di wajah mereka berdua, gigi putih menawan terlihat jelas karena mulut mereka terbuka lebar.

"AAAAAAAAARRRRGGGGHHHHHH" teriak Fang dan Ying kemudian tidur terlentang diatas rumput.

Wajah mereka sedikit merasakan sakit karena tertimpa air hujan, setelah puas bermain hujan kurang lebih satu setengah jam mereka memutuskan untuk pulang.

***

Dirumah setelah selesai mandi Ying memutuskan untuk membuat susu coklat hangat untuk menghangatkan tubuh setelah bermain hujan cukup lama dengan Fang.

Ying menuangkan beberapa sendok susu bubuk coklat ditambah dengan satu sendok gula pasir, aneh karena biasanya orang membuat susu coklat tidak menggunakan gula pasir sama sekali, tapi berbeda dengan Ying, dia lebih suka jika susu nya ditambah dengan gula pasir.

Tak sampai disana Ying juga membuat sup untuk dirinya sendiri, tenaganya habis terkuras karena berlari, berteriak, dan tertawa bersama saat hujan hujanan tadi.

Setelah makanannya selesai Ying membawa nampan berisi sup dan susu coklat itu kedalam kamarnya, niat nya ingin belajar untuk ujian diesok hari, jika saja besok dia tidak demam.

Dret...

Baru saja meraih buku yang akan ia pelajari getaran phone dari atas nakas mengalihkan perhatian nya. Ying berjalan menuju nakas dan menggeser tombol hijau kearah atas menempelkan benda pipih iti ditelinga nya.

"Hi Ying.. still remember me? " ucap seseorang dengan nada suara berat dari seberang sana.

Ying memandang benda pipih itu melihat Nomor tanpa nama itu, dia mengingat seseorang yang memiliki suara persis orang itu.

"S siapa?" Tanya Ying dengan nada bergetar.

"Owh pura-pura lupa ya, Oky gw orang yang akan hancur in keluarga Lo ataupun yang akan rebut tunangan Lo sekali pun" ucap orang itu.

"Lo siapa?" Ucap Ying mulai takut, rumahnya sedang sepi entah kemana orang-orang ini pergi meninggalkan nya.

"Gw udah bilang gw yang bakal hancur in Lo dan tunangan Lo itu, permasalahan kita dimasa lalu belum selesai, Lo dan Fang bisa lepas tapi gw akan hancur in kalian" ucap pria itu penuh penekanan.

"Gw gak kenal Lo.."

Tut...

Belum selesai berbicara pria itu mengakhiri telfon itu, perasaan khawatir memenuhi perasaan nya, entah masalah apa yang akan datang dikemudian hari.

Ying mencoba untuk menetralkan perasaan nya, beberapa kali Ying mengatur nafas nya, dia mencoba untuk fokus pada buku pembelajaran yang ada diatas meja nya.

"Oh tuhan cobaan apa lagi ini" lirih Ying

Disisi lain Fang asik belajar digazebo belakang rumah nya, sambil melihat bintang bintang yang indah malam itu.

Sambil menghafal rumus rumus Fang juga menyalakan lagu yang membuat mood nya naik untuk semakin semangat dalam belajar.

Tak jauh dari sana ada seorang pria dengan pakaian serba hitam sedang menatap kearah Fang dengan senyum smrik dan tatapan kebencian.

"Awal dari masalah kita akan dimulai Fang Sebastian Erlangga, dan kali ini Lo dan Ying gak akan bisa menyatu lagi setelah gw rusak" gumam pria itu.

"And one more thing, masalah ini masih bersangkut dengan masa lalu dimana kalian berdua udah buat gw jauh dari keluarga gw dan kekasih gw yang bukan lain kakak ipar lo Ying" sambung pria itu.

Pria yang menatap Fang dengan kebencian ingin sekali dia langsung berlari kesana dan membunuh Fang, tapi dia tidak akan melakukan hal itu. Pria itu pergi dari sana dengan perasaan benci.

***

Night ma vren, huft.. maaf banget ya gw ngilang nya lamaaaaaa bangeeettt, maklum makin tua masalah bakal makin berat sebelum nanti bakal hidup tenang dan enak.

Heheh sekali lagi gw minta maaf atas semuanya.

Jangan lupa vote and bye ma vren.

Ketua Basket Vs Ketua OSISWhere stories live. Discover now