Apapun

2K 177 19
                                    

Malam ini semua anak-anak panti bersama Julia dan Mrs.Grinsburg sedang bersenang-senang untuk menyambut kembalinya Anya sekaligus menghibur Anya. Wanita muda itu sangat terlihat menikmati, bahkan Orland dan Kenzo juga terkadang ikut tertawa dari luar karena ulah lucu anak-anak panti.

"Aku turut menyesal dengan kejadian malam itu. Andaikan aku dan Ian bisa datang lebih cepat untuk membantumu, pasti wanita baik itu tidak akan menjadi gila seperti saat ini." Ucap Kenzo pada Orland.

"Aku juga tidak akan pernah bisa memaafkan diriku sendiri jika Nona Anya tidak bisa disembuhkan." Sahut Orland.

"Menurutmu apakah Tuan muda akan tetap bertahan menjaganya?" Tanya Kenzo.

"Semoga saja, tapi andaikan Tuan muda ingin menyerah padanya, aku akan tetap menjaganya sampai kapanpun. Dia akan selalu menjadi tanggung jawabku sampai kapanpun." Sahut Orland.

"Apa kamu menyukainya?" Tanya Kenzo sambil merangkul pundak Orland.

"Aku menyukainya, aku juga menyayanginya, tapi sebagai adikku. Dia sudah aku anggap sebagai adikku sendiri." Sahut Orland dan Kenzo hanya menepuk-nepuk pundak Orland untuk memberikan dukungannya.

Pesta kecil meriah itu selesai sebelum tengah malam dan semua kembali pada kamar mereka masing-masing. Tim pengawalan Erbach pun tetap siaga berjaga di sekeliling rumah panti asuhan itu.

"Mom, kenapa tempat ini masih dijaga ketat oleh para pengawal Erbach?" Tanya Anya pada Mrs.Grinsburg.

"Tidak apa, Tuan muda hanya ingin menjagamu saja." Sahut Mrs.Grinsburg yang masih menemani Anya di kamarnya bersama Julia juga.

"Dia selalu saja berlebihan, padahal cukup Orland saja sudah cukup, kenapa harus sebanyak itu?" Tanya Anya.

"Tuan muda masih memiliki banyak pengawal lainnya, jadi ini semua tidak berlebihan baginya. Lagipula aku juga akan melakukan hal yang sama dengannya, memberikan yang terbaik yang aku mampu untuk keamanan orang yang aku cintai." Sahut Julia.

"Tuan muda tidak mencintaiku, Julia. Tidak akan mungkin." Ucap Anya, kembali teringat pada semua ucapan Nicky pagi tadi padanya.

"Anya, orang buta dan tuli saja bisa sangat menyadari cinta Tuan muda padamu! Jangan terus menyangkalnya!" Sahut Julia kesal.

"Dia milik Nicky. Bagaimana mungkin dia mencintai aku? Menurut Nicky, Tuan muda  hanya merasa bersalah dan bertanggungjawab saja atas apa yang terjadi padaku." Ucap Anya dan membuat terkejut kedua wanita disampingnya.

"Bukankah Tuan muda sudah menegaskan padamu bahwa semua ucapan Nicky itu tidak benar?! Kenapa kamu masih percaya pada wanita itu?!" Seru Julia sangat kesal.

"Sudah... sudah... Jangan berteriak di tengah malam seperti ini! Suaramu bisa membangunkan anak-anak yang lainnya!" Tegur Mrs.Grinsburg pada Julia.

"Anya, istirahatlah. Jangan terlalu lelah memikirkan tentang pengawal di luar sana. Kita tidak perlu melarang mereka untuk melakukan tugas mereka." Ucap Mrs. Grinsburg lalu meninggalkan kamar itu, membiarkan dua wanita muda itu beristirahat malam ini.

*******

Monica dan Simon sedang makan malam berdua saat Barry datang ke mansion Erbach.

"Mom, dad." Sapa Barry yang malam ini kembali pulang ke mansion orangtuanya.

"Sayangku, apa yang sudah kamu lakukan pada putra kita? Kenapa dia jadi sering kemari dalam beberapa hari ini?" Tanya Simon pada istrinya.

"Dia sedang membutuhkan seorang psikiater untuk penyakit cintanya." Sahut Monica menyindir Barry.

Barry seolah tidak mendengar percakapan orangtuanya itu. Dia langsung duduk di seberang Monica.

"Benarkah kamu sedang terserang penyakit cinta?" Tanya Simon tersenyum pada Barry.

Love Makes Me A Wild FoolWhere stories live. Discover now