BAB 12

3.5K 419 34
                                    

IMPRIMARE

Typos. Boys Love. CHANBAEK
••

Chanyeol menatap layar ponselnya lama, membuat Taemin yang ada di sampingnya penasaran. Saat ini mereka ada di kantin, menikmati makan siang dengan normal.

Selama beberapa hari ini tidak ada aksi buruk yang mereka lakukan. Mereka hanya mencoba bersikap layaknya mahasiswa normal tanpa adanya kekerasan dan perundungan. Ajaib, Taemin dan sekawanannya merasa damai.

Bahu kiri di senggol pelan, dengan dagu ia menunjuk hidangan makan siang kali ini yang masih tersisa cukup banyak. "Kenapa?"

Helaan napas penuh putus asa membuat Taemin mengernyit dahi.

"Menurutmu, bagaimana caranya aku mendekati Baekhyun? Ayah ingin aku mengirim pesan padanya, tapi aku tidak tahu harus bilang apa," bisik Chanyeol, ia kemudian menangkap Minho yang mendelik karena ia mendekati Taemin.

Yixing juga ikut bersuara, "kalian kenapa bisik-bisik?"

Jemari mengetuk meja cepat , apa ia harus bicara jujur?

"Chanyeol, katakan saja pada mereka, pasti mereka akan senang."

Kini ada Minho, Yixing, dan Junmyeon yang menatap penuh tanya. Mereka bahkan rela menghentikan makan siang yang berharga. "Jadi?"

"Kalian tahu? Aku sudah mendapat Imprimare-ku tempo hari."

Yixing berubah cerah, mungkin ia belum tahu sementara teman-teman lainnya sudah tahu, "Wah, selamat. Jadi siapa orang itu?"

"Em, dia adik kelas kita."

"Siapa?" tanya Junmyeon penasaran, ia juga turut senang.

" ... Baekhyun."

Mereka terdiam, bahkan keramaian kantin tidak membantu sama sekali. Minho yang kali pertama bereaksi, ia berucap lirih, "Baekhyun, yang tempo hari kita siram di kamar mandi, ya?" sisi kepala di garuk tak nyaman.

"Ah, jadi Baekhyun? Dia sangat manis. Selamat!" ucap Yixing. Ia memang tidak ikut serta dalam acara aneh di kamar mandi itu. Karena itu ia bersikap seolah tidak ada yang terjadi, "Eh, tapi kenapa kalian tidak terlihat dekat?"

Chanyeol menatap pada pintu kantin, disana ada Baekhyun bersama seseorang yang diketahuinya bernama Sehun menuju meja kosong di sudut kantin. Tiba-tiba ia merasa sedikit cemburu, harusnya Chanyeol yang disana. "'Aku sedang mencoba, tapi dia terlanjur benci."

"No, dia tak mungkin membencimu. Paling hanya kesal saja, usahamu masih kurang."

"Ya, dan sekarang aku sedang mencoba mengirim pesan padanya."

Taemin berdecak, sembari menunjuk seseorang dia berkata, "dia ada di sana. lalu kenapa kau mengirim pesan. Katakan langsung, ajak dia ke rumahmu, karena ibumu rindu atau kau ajak makan bersama atau pulang bersama atau lainnya." Ia menatap pada telapak tangan Chanyeol dimana tanda itu muncul, mata memandang tak suka, "dan lepas juga plastermu itu. Dia tidak akan menganggap kau serius."

"Apa memang harus seperti itu?"

Lelaki tinggi itu berdiri, ia melepas plasternya dan dibuang asal, lalu mengangkat nampan berisi makan siangnya penuh keyakinan, "aku akan ikut makan dengannya."

🍁

Beberapa orang menatap penasaran ketika melihat Chanyeol berjalan menuju meja seorang Byun Baekhyun. Apalagi Sehun, mendadak ia merasa mulas. Takut menjadi korban buli yang digemborkan mahasiswa lain. Ekspresi aneh membuat Baekhyun menatap tak nyaman, "kenapa? Kau mau buang air besar?"

IMPRIMARE [CHANBAEK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang