Chapter 17 (END)

465 50 5
                                    

Gak kerasa banget yah udah berakhir aja, terima kasih banyak karena udah setia baca cerita ini, support dan ngasih saran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gak kerasa banget yah udah berakhir aja, terima kasih banyak karena udah setia baca cerita ini, support dan ngasih saran.

Cerita ini masih jauh dari kata Sempurna, tapi karena semangat dari kalian, aku bisa nyelesaiin ini semua meskipun agak kurang bagus 🙃

Dan seperti biasa aku bakal ngasih bonus chapter kok


***


Mata bulat Kaila terus memperhatikan berbagai jenis seragam kepolisian disertai pangkat yang berbeda-beda, tak lupa pula ia membaca tiap penjelasan yang sengaja ditempel di dinding agar pengunjung tidak bingung. Namun, meski ada penjelasan seperti itu, tetap saja Kaila tidak mengerti dengan sistem kepangkatan di kepolisian.

Sudah hampir satu jam Kaila berada ditempat ini, tapi Jeffrey belum sama sekali menjatuhkan pilihannya. Padahal ada banyak seragam yang indah, meski seragamnya jelek, pasti akan terlihat menawan karena Jeffrey yang memakainya. Pakaian bermerk atau tidak bermerk jika dikenakan Jeffrey, orang-orang menganggapnya wow. Resiko terlalu tampan.


"Wow! Kak Dimas, keren banget!" seru Kaila.


Bukan hanya Jeffrey yang ikut fitting baju, ada Dimas juga yang turut mencari pakaiannya sendiri. Ya, hitung-hitung hemat waktu dan bensin. Hemat bensinnya tentu bagian Dimas, karena mereka menggunakan mobil milik Jeffrey. Beruntunglah Jeffrey membawa mobil, kalau motor? Bisa-bisa Dimas tak akan ia bawa.

Selanjutnya, Dimas memperhatikan pantulan dirinya sendiri. Hanya ada satu kata yang terlintas dibenaknya sekarang adalah tampan. Sebenarnya Dimas tipikal orang yang jarang memuji dirinya sendiri, tapi entah kenapa saat ini ia ingin memuja ketampanannya. Ditambah seragamnya yang semakin menambah auranya.


"Cocok di aku atau enggak?" tanya Dimas.

"Banget! Sisa upacara dan beres, pasti makin keren." jawab Kaila.


Tawa Dimas otomatis terdengar lalu mengangguk-anggukkan kepalanya pertanda ia paham atas maksud Kaila. Setelahnya, ia meminta karyawan toko untuk membungkus pakaian yang ia coba barusan. Tak lama kemudian, Jeffrey ikut keluar dari ruang ganti, pria itu berjalan pelan ke arah cermin sembari memperbaiki letak topinya.

Kaila yang tadinya asyik bergurau dengan Dimas malah mendadak diam membisu begitu melihat sosok Jeffrey sedang sibuk mengurus pakaiannya, sedangkan Dimas yang merasa heran karena Kaila tiba-tiba terdiam, ikut berbalik menatap apa yang dilihat gadis itu.


"Pantas. Terpesona, 'kan?" ejek Dimas.



Bukannya menyahuti ejekan tersebut, justru Kaila tetap diam disertai mulutnya yang menganga. Hampir jantung Kaila jatuh ke lantai melihat betapa tampannya calon suami-nya ini, seragamnya benar-benar berhasil membuat Jeffrey tampak sempurna. Untuk sesaat Kaila berpikir, perbuatan baik apa yang ia lakukan dimasa lalu sehingga mendapatkan seorang pria seperti Jeffrey? Jujur, Jeffrey itu terlalu sempurna bagi Kaila yang biasa saja. Kalau Kaila dibandingkan dengan Zanna, sudah tentu Zanna pemenangnya. Katakan saja kalau Zanna dan Jeffrey cocok disandingkan, tapi diposisi Zanna, Kaila yang menjadi pemenangnya.


Jung Jaehyun : Kamu, Aku dan Cerita Kita [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang