"Chapt 30"

2.7K 253 13
                                    

"Chapt 30"













Jarum jam terus berputar dan hari semakin gelap, tapi Jeno masih belum menemukan keberadaan Haechan yang entah pergi kemana.

"Kemana sih kamu" gumam Jeno sambil terus melihat ke layar ponselnya dengan tatapan khawatir dan berharap seseorang menghubunginya dan memberi tahu di mana keberadaan Haechan.

Ddrrttt....

Ddrrttt....

Jeno, sempat terkejut saat ponselnya begetar tapi seketika wajahnya berubah malas saat melihat kontak yang menghubunginya.

Ddrrttt....

Ddrrttt....

"Kenapa harus dia sih yang telfon" gumam Jeno sebelum menggeser ikon hijau dan menerima panggilan.

"HYUNG..!!"

"Hhmmm"

"Hyung kau di mana..??"

"Di rumah, kenapa?"

"Sini deh"

"Huh?!"

"Aih! Sini cepat"

"Sini kemana dodol?"

"Oh iya, aku kirim lokasinya dan cepat ke sininya, bye"

Panggilan terputus secara sepihak dan itu membuat Jeno mengerutkan dahinya bingung.

Ddrrrttt...

Ponsel Jeno kembali bergetar saat satu pesan dari Jisung masuk yang mana isi pesan itu adalah lokasi yang di sebut Jisung tadi.

"Kenapa sih dia?"

- - -ooOoo- - -

"Hyung yakin ini berhasil?"

Mark, mengangguk sambil tersenyum kebarah Jaemin yang ada di sampingnya.

"Gak usah senyum kek gitu serem" ucap Jaemin sinis tapi malah membuat Mark terkekeh.

"Kamu tunggu di sini aja dan aku akan ke sana menemuinya" ucap Mark dan di angguki oleh Jaemin lalu Mark beranjak dari duduknya dan berjalan mendekati Renjun yang terlihat celingukan mencari seseorang.

Sedangkan Han dan Hyunjin di apartemen Han menemani Haechan yang tertidur sambil menunggu kabar dari Jaemin tentang apa yang terjadi dengan rencana mereka.

Rencana?

Ya, rencana saat Haechan datang sambil menangis Haechan menceritakan kalau dirinya menangis karena melihat Renjun melakukan panggilan pada Jeno dan di perparah saat Haechan melihat notif pesan dari Renjun yang meminta Jeno menemuinya di Mall di mana sekarang Jaemin dan Mark berada.

Mereka memiliki rencana untuk menemui Renjun setelah menghubungi Jisung dan meminta bantuan Jisung agar jeno datang ke Mall itu.

Darimana mereka punya nomor Jisung?

Mungkin kata pepatah kalau dunia itu sempit benar adanya karena tanpa mereka tau Jisung adalah teman Jaemin, entah sejak kapan Jaemin dan Jisung saling kenal yang mereka tau keuntungan dari semua ini memudahkan mereka membuat Jeno jera dan melihat Haechan karena mereka semua menyayangi Haechan.

Dan karena itu, sekarang Jaemin dan Mark ingin melakukan rencana yang sudah di buat sebelunya tanpa Haechan tau karena setelah mala menangis Haechan pun tertidur.

Sedangkan Han dan Hyunjin bertugas menjaga Haechan di apartement Han.

"Jin, apa mereka akan berhasil?" tanya Han membuat Hyunjin yang sedari tadi sibuk dengan gamenya menoleh.

"Entah" jawab Hyunjin singkat.

Bugh!

Han, melempar bantal pada Hyunjin karena kesal dengan jawaban Hyunjin yang Tan seusai dengan harapannya.

"Kok aku di lemparan bantal sih?" protes Hyunjin.

"Kenapa? kurang kah, kalau kurang ini meja aku lempar sekalian ke kamu mau?"

Hyunjin, menunjukan deretan giginya saat mendengar ucapan Han yang akan melempar meja ke arahnya, "Bercanda doang elah sensi amat, lagi pms kamu?"

Han, tak menjawab dan memilih uituk banket dari duduknya dan berjalan ke arah kamar meningglkan Hyunjin yang cuma senyum-senyum seperti orang gila.


- - -ooOoo- - -


Sedangkan di mall terlihat Jeno yang baru sampai langsung menuju lantai yang sudah di beri tau oleh Jisung sebelumnya.

"Dimana si dia" gumam Jeno sambil celingukan mencari keberadaan Jisung.

Ting!

Ponsel Jeno tiba-tiba berbunyi dan terlihat notif pesan dari Jisung yang mengarakan Jeno harus berjalan ke arah mana.

"Apaan sih ini anak, berasa mau selametin orang di sandra aja" gumam Jeno lagi yang sepertinya mulai jengkel tapi masih tetap mengikuti arahan Jisung.

Jeno, terus berjalan sesuai perintah Jisung dan dia berjalan dengan terus menatap ponselnya sehingga dirinya tak sengaja menabrak seseorang di depannya.

Brugh!

"Maaf" ucapnya pada Jeno, sedangkan Jeno terdiam seolah mengenal orang yang dia tabrak.

Orang itu mulai melangkah pergi karena tak ada respon dari Jeno, namun baru melangkah beberapa langkah Jeno menghentikannya.

"Iya?"

Jeno, berbalik badan dan berjalan mendekati lelaki itu, "ada hubungan apa kau dengan istriku?" tanya Jeno.

Lelaki itu mengerutkan dahinya bingung atas pertanyaan Jeno "maksud anda apa ya? apa kita pernah saling mengenal sebelumnya?" tanyanya membuat Jeno tersemyum remeh.

"Kau orang yang satu mobil dengan Haechan kan?!" ucap Jeno lagi sambil menarik kerah kemeja lelaki itu.

"Haechan? siapa dia?" tanyanya lagi yang kini benar-benar membuat Jeno tertawa seperti orang gila, karena Jeno yakin orang yang ada di hadapannya adalah orang yang sama dengan yang ada di foto waktu itu.

Jeno, menatap tajam lelaki itu seolah akan membunuhnya derik itu juga.

Brugh!

Tatapan Jeno teralihkan saat lagi-lagi seseorang menabraknya.

"Aish!" kesal Jeno sambil menoleh ke arah orang yanf menabraknya dan betapa terkejutnya Jeno saat melihat Renjun di pelukan Mark.

"Renjun!"

Renjun, yang menyadari itu segera melepas pelukan Mark dan berjalan mendekati Jeno, "sayang aku bisa jelaskan ini" ucap Renjun tapi respon Jeno hanya datar dan sesaat kemudian Jeno melenggang pergi dengan Renjun yang mengejarnya.

"Apa kita berhasil?" tanya Jaemin yang hanya di balas senyuman oleh Mark.

"Ck! meringis aja trus sampek gigimu kering" ucap Jaemin sebelum berjalan meninggalkan Mark.

- - -ooOoo- - -

Cieekkk kangen ini Book 🤣

"SELFISH" {NoHyuck} || END Where stories live. Discover now