e n a m b e l a s

978 133 4
                                    

Jake terbangun di sebuah Taman penuh ilalang, Jake bingung ia ada di mana saat ini.

Hingga ia melihat sebuah jalan setapak yang entah menuju ke arah mana, namun dengan berani Jake berjalan mengikuti jalan setapak itu.

Hingga sampai di sebuah lapang hijau yang hanya ada satu pohon besar di tengah lapang itu.

Jake berjalan menuju ke arah pohon besar itu, entah kenapa hati kecilnya menyuruh dirinya untuk menghampiri pohon besar tersebut.

"Jaeyun anak mama" panggil seseorang tiba-tiba.

Membuat Jake seketika langsung mencari sumber suara, itu suara ibunya Jake, apalagi saat suara itu memanggil nya dengan nama 'jaeyun' nama kecilnya yang sering ibunya gunakan untuk memanggil dirinya.

"Mama, itu suara mama kan?"

"Iya sayang, ini mama" ucap suara itu lembut.

Jake masih belum bisa melihat pemilik suara tersebut.

"Mama kalo itu bener mama, kenapa cuma suaranya aja, jaeyun kangen mama"

Sedetik kemudian ada sebuah cahaya datang dari atas langit.

Membuat Jake sedikit takut, namun setelahnya ketakutan itu hilang saat melihat sosok yang selama ini ia rindukan.

"Mama" Jake langsung memeluk mamanya, sosok cahaya yang datang dari atas langit itu merupakan perwujudan dari mamanya.

"Jaeyun kangen mama, mama kenapa ninggalin jaeyun duluan sih ma" jake terus menangis di pelukan ibunya.

"Maafin mama ya, mama udah ninggalin jaeyun sendiri di sana, dan maaf. mama juga gak bisa bawa jaeyun" ucap mama Jake dengan lembut.

Jake langsung mengadah kan kepalanya menatap manik mata coklat milik ibunya.

"Tapi jaeyun mau ikut mama, papa sering marahin jaeyun, jaeyun capek mah. Jaeyun mu ikut mama aja"

Ibunya Jake mengusap air mata Jake yang terus mengalir dengan ibu jarinya.

"Jaeyun gak sendirian kok, jaeyun kan udah ada  Jean, kalau jaeyun ikut mama gak kasian sama jean?"

Jake kini baru ingat bahwa dirinya memiliki Jean.

"Kamu jangan lemah kaya begini, kamu harus kuat, Jean bakal butuh kamu nantinya, apalagi kamu bakal jadi orang tua nanti"

Kini Jake semakin menangis di pelukan ibunya.

"Maafin jaeyun ya mah, jaeyun udah bikin anak sebaik Jean jadi kotor karena kesalahan yang jaeyun lakuin"

Ibunya Jake tersenyum sembari mengelus rambut Jake.

"Maka dari itu, kamu harus mempertanggung jawabkan perbuatan kamu, mama gak mau lagi kamu ngeluh pengen ikut mama"

"Kamu harus ingat kata mama ini ya, suatu saat nanti kamu sama mama pasti bakal hidup disini sama sama, tapi untuk sekarang kamu cuma mampir aja liat mama, mama minta habis ini kamu harus lebih kuat ngehadapin papa kamu kalau papa salah jangan takut buat negur papa kamu ya, mama sayang jaeyun"

Kini pelukan Jake kepada ibunya semakin mengendur, Jake merasakan ibunya menjauh dari nya hingga akhirnya ibunya kembali menjadi sebuah cahaya terang dan naik secara perlahan ke atas langit.

"Mama, jaeyun bakal kangen mama"

"Jaeyun kangen mama"

"Mama!"

"Mama!"

"MAMA!"

Jake terbangun melihat seisi ruangan seperti rumah sakit, Jake melihat tangannya yang tertancap sebuah selang infus.

Jake merasakan pusing di kepalanya saat berusaha mengingat-ingat mimpinya tadi, serasa nyata batin nya.

Ceklek...
Pintu ruang rawat inap Jake terbuka.

"Sudah bangun kamu?" Tanya papa Jake yang baru saja masuk, Jake hanya mengangguk.

"Kamu demam tinggi semaleman" Jake mengangguk lagi mendengar ucapan papa nya.

"Nanti makan bubur nya kalo udah sedikit enakan, setelah itu kami minum obat, papa mau pergi dulu. urusan kantor papa banyak"

Jake menghela nafasnya setelah papa nya itu kembali keluar dari ruang rawat inap nya.

"Aku kira papa udah berubah, ternyata sama aja" ucap Jake getir sembari mengambil satu mangkuk bubur yang sudah di siapkan di nakas pinggir brangkar rumah sakit yang ia gunakan.[]
























































Lanjutan kemarin hehew:)

Jangan lupa vote komen nya yaw (。•̀ᴗ-)✧

Tengkyuu (. ❛ ᴗ ❛.)

tbc

YOUNG PARENTS | JAKE  [✓]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora