Part 3

90 20 20
                                    

Minguk menangis sejadi-jadi melihat Wendy pergi, dia menolak saat Sejeong mendekat padanya.

Awalnya dia terkejut saat baru sadar dari tidurnya mendapati Wendy yang selalu dia lihat dilayar televisi kini ada dihadapannya, dia bahkan ter diam sesaat saat mendapati sosok yang di idolakan, sosok yang dianggap ibu peri. Sampai dia lupa dengan rasa hausnya, dia kemudian menggerakkan tangannya kearah nakas guna mengambil air minum. Namun tangan kecilnya tak sampai, hingga suara Wendy mengintrusinya.

"Kau membutuhkan sesuatu." Tanya Wendy

Minguk menganggukkan kepalanya, membuat Wendy kembali berkata." Minguk ingin apa? Butuh apa? Bicaralah nak." Katanya dengan lembut dan bersabar.

Dia ingin mengatakan kalau dia haus, namun sayang bibirnya tak mampu mengeluarkan suara. Minguk kemudian meraba dadanya, sebab biasanya ayahnya selalu menyampirkan notebook untuknya, tapi sayang benda yang sangat berguna untuknya itu tidak ada.

Beruntung Sejeong datang, dan memberikan minuman untuknya. Dia langsung meminumnya hingga tandas. Dia kembali menatap sosok ibu peri itu, yang kini hanya diam terpaku ditempat.

"Minguk tidak dapat berbicara, dan kau menyuruhnya berbicara." Kata Sejeong memandang kesal pada Wendy.

Melihat Wendy bergerak mundur, hati Minguk sakit. Apalagi saat tau idolanya itu pergi dengan tatapan penuh kecewa.

****

Sehun sangat senang ketika mendengar kabar anaknya sudah sadar, dia langsung meminta izin pada atasannya untuk memperbolehkannya pulang lebih dulu.

Sesampainya dirumah sakit, dia mendapati sang anak yang menangis sesegukan.

"Minguk, Gwenchanayo?" Ujarnya seraya memeluk anaknya erat, kemudian dia menatap Sejeong meminta penjelasan pada gadis yang merupakan anak atasannya itu.

"Minguk kenapa?" Tanyanya penasaran, anaknya bukan sosok yang cengeng. Bahkan sampai menangis seperti ini.

"Aku tidak tau oppa. Keunde, apa mungkin gara-gara Wendy-shi." Jawab Sejeong menduga-duga, dia tau Minguk mengidolakan Wendy seperti dirinya.

"Wendy." Sehun mengkerutkan keningnya, menatap tajam pada Sejeong. " Tadi dia kesini?"

"Op–pa tadi aku menitipnya padanya saat aku pergi keluar sebentar." Cicit Sejeong, menundukkan kepalanya. Takut jika Sehun marah. "Tapi tiba-tiba dia pergi setelah Minguk sadar."

Kemudian Sehun kembali menatap anaknya. " Minguk, apa Minguk merasa sakit." Anak itu menganggukkan kepala sambil menyentuh dadanya. "Wae ?" Tanyanya kembali.

Minguk gerakkan tangannya.

"Ibu peri pergi." Kata Sehun memastikan apa yang diisyaratkan oleh anaknya. Minguk kembali mengangguk, dia tau siapa yang dimaksud oleh anaknya. Kemudian Minguk mengerakkan tangannya kembali.

" Ibu peri kecewa pada Minguk ya appa, karena itu dia pergi. Karena Minguk tidak dapat berbicara." Kata Minguk dari gerakan tangannya.

"Aniya, ibu peri pergi karena dia memiliki pekerjaan." Sehun berusaha membuat Minguk tidak sedih karena kekurangan yang dimilikinya. "Nanti ibu peri akan datang kembali untuk Minguk."

Sebuah senyum kembali terukir dari bibir mungil anak itu, Minguk menyodorkan jari kelingkingnya pada sang ayah. Sehun pun mengaitkan jari kelingkingnya dengan milik Minguk.

"Appa janji." Kata Sehun tersenyum.

***

Sesampainya di hotel Seungwan di kejutkan dengan kehadiran Jaehyun, pria itu tersenyum hingga memperlihatkan lesung pipinya. Yang membuat pria itu semakin tampan.

Pria itu senang ketika kekasihnya menampilkan ekspresi terkejut, namun sedetik kemudian Seungwan bersikap acuh padanya.

"Jaehyun." Ucap Seungwan tak dapat menampik keterkejutannya mendapati sosok yang kini berdiri di hadapannya.

"Noona." Senyum pria yang 3 tahun lebih muda darinya tak luntur, Jaehyun langsung berjalan mendekat dan memeluk tubuh mungil kekasihnya dengan erat. "Bogoshipo."

"Aku merindukanmu noona." Ulangnya lagi, Jaehyun melepas pelukannya pada sang kekasih.

Seungwan tetap diam mematung setelah Jaehyun melepas pelukannya, hal itu membuat pria tampan itu khawatir. "Noona, gwenchana."

"Aku baik-baik saja." Kata Seungwan, "Aku hanya terkejut kau datang, nado bogoshipo."

Senyum Jaehyun kembali mengembang mendengar penuturan Seungwan yang juga merindukan dirinya, kembali pria itu memeluk erat tubuh mungil Seungwan. Dan menghiraukan seorang gadis yang jengah melihat kedua sejoli tersebut.

"Sepertinya aku salah berada disini." Keluh Irene.


***

Saat ini Seungwan dan Jaehyun tengah menikmati acara makan malam mereka di restoran hotel, tiba-tiba Irene yang tadi pergi untuk mengangkat sebuah telepon datang.

"Seungwan, ada yang ingin bertemu denganmu." Kata Irene pada Seungwan, ditengah acara makan malam mereka.

"Nuguya?"

"Sehun." Irene berbisik pada Seungwan, mata gadis itu membola saat mendengar Sehun ingin bertemu dengannya.

"Siapa yang ingin bertemu dengan mu noona?" Jaehyun bertanya, apalagi melihat sang kekasih cukup terkejut saat Irene berbisik pada gadis itu.

"Hanya fans." Kata Irene.

"Benarkah." Jaehyun seakan tidak percaya.

"Jaehyun, aku harus pergi sebentar. Kau tetaplah disini, aku tidak akan lama." Kata Seungwan berdiri dan meninggalkan Jaehyun yang masih penasaran.

Seungwan pergi menuju lobby hotel, disana dia melihat seseorang yang pernah dicintainya duduk di sebuah sofa yang berada di lobby hotel. Seungwan memperhatikan Sehun yang saat ini sedang memainkan jemarinya, gadis itu tau hal itu merupakan kebiasaan Sehun jika memiliki masalah atau merasa gugup.

"Sehun." Panggil Seungwan saat dirinya sudah berdiri dihadapan Sehun, pria itu pun mendongak. "Ada apa kau kemari?"

"Temuilah Minguk." Tutur Sehun tanpa basa basi, dia menatap Seungwan penuh harap. Berharap ibu dari anaknya bisa mengabulkan permintaannya.

"Aku tidak bisa." Kata Seungwan, hal tersebut membuat Sehun kecewa.

"Minguk sangat ingin bertemu denganmu."

"Aku tidak bisa Sehun, aku tidak bi—"

"Baiklah, aku tidak akan memintamu bertemu dengan Minguk." Sehun menyela penuturan Seungwan, dia benar-benar kecewa dengan sikap Seungwan. "Aku harap kita tidak akan pernah bertemu lagi." Sehun pun pergi meninggalkan Seungwan dengan penuh rasa kecewa.


Aduh maaf ya kalo ceritanya semakin hancur berantakkan

Happy Reading and Always Stay Healthy Everyone 🤗🤗🤗

ScandalWhere stories live. Discover now