Part 1

359 58 6
                                    

Suasana di lokasi syuting tampak ramai, para staf sedang mempersiapkan set untuk take berikutnya. Dan seorang gadis yang menjadi pemain utama tengah sibuk membaca dialognya, apalagi kali ini dirinya harus menggunakan dialek Busan.

" Bagaimana eonni apakah dialek ku sudah benar?" Tanyanya pada salah satu penata rias yang kebetulan asli orang Busan.

"Omo, itu sangat bagus Wendy-shi. Bahkan aku kira kau asli Busan." Puji staff itu pada gadis bernama Wendy.

"Ah, ada seseorang yang mengajariku dialek Busan." Katanya merendah.

Shon Seungwan atau yang lebih dikenal dengan nama Shon Wendy adalah seorang artis dan penyanyi papan atas yang terkenal, selain karena sifatnya yang baik hati dia merupakan artis yang jauh dari scandal. Imagenya yang bersih membuatnya dicintai oleh warga Korea Selatan.

" Wendy-ssi kau sudah siap, scene selanjutnya akan segera di mulai." Ujar salah satu staff.

"Ah nde." Ucapnya sambil beranjak dari tempat duduknya.

Adegan kali ini, Wendy harus berjalan dibawah rintik hujan sambil menangis. Dirinya berperan sebagai ibu tunggal yang tengah berjuang untuk anaknya yang sedang sakit keras.

Dirinya harus berakting seolah-olah sedang putus asa dengan keadaan, apalagi melihat kondisi sang anak yang kini tampak pucat sedangkan ia tidak mempunyai uang untuk berobat.

"Bertahanlah nak, eomma akan membawamu ke rumah sakit." Salah satu dialog yang diucapkannya sesuai script naskah.

Adegan demi adegan sudah dilakukan, sang sutradara tampak puas dengan akting yang di suguhkan oleh Wendy. Dia pun memuji artisnya tersebut.

"Kerja bagus Wendy-ssi, aku sangat suka aktingmu. Apa lagi saat kau berakting kehilangan anakmu? Kau sangat natural." Puji sang sutradara.

"Terima kasih." Ucapnya sembari membungkukkan badan hormat.

"Istirahatlah, ini sudah cukup malam, besok kita masih harus mengambil beberapa adegan terakhir, sebelum kembali ke Seoul." Kata sang sutradara yang bernama Kim Kibum itu.

Lalu Wendy pergi ke area istirahat, disana managernya dan beberapa kru make up sudah menunggunya. Gadis itu kemudian duduk di kursi depan meja rias, kru make up langsung membersihkan riasan di wajah cantiknya.

"Eommamu tadi menelpon, berilah kabar untuknya Wanie." Kata Irene, sang manager yang menyodorkan ponsel Wendy ke pemiliknya sambil memberi nasihat. Tapi gadis yang lama besar di Kanada itu acuh, seolah tak peduli. Gadis itu meletakkan ponselnya yang diberikan sang manager diatas meja.

" Jaehyun juga beberapa kali menelpon, aku bilang padanya kau akan menghubunginya setelah pekerjaanmu selesai." Kata Irene lagi.

Setelah riasan diwajahnya bersih, Wendy langsung mengambil ponselnya. Jemari lentiknya lalu menekan speed dial dari kontak telepon.

"Yeobseo."

"Hai sayang, apakah pekerjaanmu sudah selesai." Balas pria diujung sana.

"Bagaimana London? Apakah disana banyak gadis cantik sehingga kau lupa pulang ke Korea dan menemuiku." Kata Wendy mengomel pada kekasihnya, sedangkan Jaehyun terkekeh geli mendengarnya.

"Aku akan pulang setelah semuanya selesai." Kata pria disebrang sana. " Bagaimana syutingnya?" Kali ini Jaehyun bertanya.

" Besok adegan terakhir filmku. Dan untuk seminggu kedepan jadwalku free." Jelas Wendy.

"Jinjja, wah berarti aku harus cepat-cepat pulang." Seru Jaehyun, membuat gadis itu menjawab dengan anggukan kepala. Padahal kekasih yang berada di benua berbeda itu tidak dapat melihatnya.

ScandalWhere stories live. Discover now