BAB 169 KEPERGIAN YUNA

1.1K 111 16
                                    

Lanjut lagi yuk...

Jangan lupa untuk vote dan follow ya...

Spesial ulang tahun lisa....

HBD anak bontot ke 25...

Kesayangan mommy J...

Ini hadiah untuk jenlisa...

Yuk bisa yuk...

Mari kita lanjutkan.....






























Yuna mulai menutup matanya dan alat detak jantung yuna mulai menunjukan garis datar yang menandakan yuna sudah pergi untuk selamanya.











"Terima kasih, sudah jadi wanita terbaik. Aku sayang kamu dan aku harap kamu bahagia meski pernikahan kita hanya sesingkat ini.

Maaf belum bisa menjadi suami yang terbaik. Yuna, kamu teman sekaligus sahabat terbaik ku. Semoga tuhan menempatkan kamu di sisi terindahnya" ucap lisa sambil mencium kening yuna











Robby dan jihyo langsung menekan tombol darurat dan dokterpun langsung datang dan mencoba lagi dan lagi untuk menyelamatkan yuna.








Lisa mulai menangis karena kepergian yuna akhirnya datang hari ini, lisa tidak menyangka jika yuna akan pergi tepat saat anak kedua lisa terlahir.







Dokter yang mencoba menyelamatkan yuna hanya bisa pasrah saat alat pacu jantungnya tidak bisa lagi menyelamatkan yuna hari ini.







"Catat waktu kematiannya" jelas dokter







Dokter mulai keluar dan menemui kedua orang tua yuna dan lisa yang menunggu kabar dari dokter soal yuna.







"Bagaimana dokter?" Tanya robby






"Kanker di tubuh nona yuna sudah semakin mengganas dan akhirnya hari ini nona yuna memilih untuk menyerah dan pergi dengan tenang.

Maaf tuan robby dan nyonya jihyo, semua tim dokter sudah berusaha sekuat mungkin untuk menolong nona yuna, namun nona yuna sudah pergi meninggalkan kita untuk selamanya.

Saya turut berduka cita atas meninggalnya putri tuan robby dan nyonya jihyo" ucap dokter sambil menundukan kepalanya







"Dokter tolong selamatkan putri saya, saya tau yuna kuat dan yuna tidak akan menyerah seperti ini. Tolong yuna dokter" ucap robby sambil menarik kerah baju dokter yang menangani yuna






"Maaf tuan robby, yuna terlambat menangani penyakitnya yang sudah masuk stadium akhirnya. Kita tim dokter sudah berusaha memberikan yang terbaik, namun tuhan lebih sayang nona yuna dan ingin dia menghadapnya hari ini" jawab dokter yang langsung melepas cengkraman tangan robby lalu pergi meninggalkan robby dan jihyo






Robby langsung menghampiri lisa dan langsung melayangkan pukulan tepat di wajah lisa yang membuat sudut bibir lisa langsung berdarah.







"Papi, tahan emosi papi" tegas jihyo




"Kalau bukan karena lisa yang lebih mementingkan jennie, yuna pasti masih ada bersama kita. Yuna akhirnya pergi karena lisa lebih memilih menemani jennie dari pada yuna.

Lisa harusnya tau jika yuna lebih membutuhkannya. Lisa harusnya bisa mengutamakan yuna yang sakit parah dari pada menemani jennie yang melahirkan" ucap robby






JENLISA: Daddy Ku, Idola KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang