[✓] Dandelion || JakeHoon

20. Making plans

Seketika, keluarga Jake kembali baik. Kecuali pasangan Taehyung dan Jungkook, mereka sudah lama pindah semenjak tau kelakuan sanak saudara yang ternyata agak tidak waras.

Karena bayi laki-laki yang lahir dengan selamat, Taeyong belum sempat menukar nya untuk sementara waktu agar Sunghoon bisa segera bercerai dari Jake.

Tapi Jake, dia masih berhubungan dengan sekretaris nya. Sudah puluhan kali ia beradu mulut dengan Ryujin, puluhan kali mendapat tamparan dari perempuan 1 tahun lebih tua darinya.

Sunghoon yang baru saja tertidur setelah mengurusi anak nya yang seharian rewel. Dikejutkan dengan pintu terbuka kencang, meneguk ludahnya saat melihat Jake yang mabuk. Ia tau apa yang akan terjadi setelah ini.

Sepertinya ada masalah di kantor hingga Jake mabuk, entah kantor atau selingkuhan nya. Jas dan tas ia lempar sembarangan, berjalan sempoyongan ke arah kasur.

Suara tangisan bayi terdengar dari arah samping kamar, Sunghoon yang akan pergi ditahan, di dorong agar kembali terlentang. "Setelah Jaehyun hyung, sekarang Taehyung hyung dan Heeseung hyung. Ini semua karena mu."

"Jake, Rik—"

"I do not care. You must be responsible for the loss I got."

Sunghoon mencoba melepaskan cekalan sang suami. "Aku akan melakukan nya, tapi setelah Riki kembali tertidur."

Jake mengabaikan permintaan sang istri dan tangisan putra nya. Ahjumma Lee pun harus mendiami si tuan muda susah payah, karena Riki menangis seolah tau apa yang terjadi pada sang ibu.

Jay pergi menemui kakak tertua Jake, ia ingin meminta adik nya untuk di kembalikan. Sudah puluhan kali menemui Jake, tapi diabaikan dan melewati nya begitu saja.

"Jay-ssi, ada satu cara." Ujar Jaehyun setelah berpikir lama. "Memanfaatkan adik perempuan dari tuan besar Shim. Dia masih gencar menjodohkan Jake dengan sekertaris nya, meskipun tau Sunghoon memberikan seorang anak laki-laki."

"Hanya saja… Jake hanya menceraikan, tidak memutus ikatannya."

Sudah Jay duga, tidak semudah itu untuk lepas dari Jake. "Kita bisa memanfaatkan sekretaris nya, bukan?"

"Kau yakin perempuan itu akan melepaskan Sunghoon begitu saja? Dia sudah mendapat tamparan dari Ryujin, Minjeong, dan istri ku berkali-kali. Dia pasti ingin membalas nya dengan menyiksa Sunghoon."

"Apa kita tidak bisa mela—"

Jaehyun langsung menyela nya. "Kau, seperti baru tau keluarga Shim bagaimana. Tuan besar Shim itu memiliki hubungan dengan beberapa pejabat pemerintah, tentu saja dia bisa membalikkan fakta nya dan berakhir Sunghoon atau kita pelapor yang di penjara."

"Lalu bagaimana?"

"Sudah ku katakan, memanfaatkan adik perempuan tuan Shim. Setelah nya, sebisa mungkin kita hasut sekretaris murah itu."

"Apa rencana nya akan berhasil?"

"Tergantung adik mu."

Tentu saja Jay merasa sangat bingung. Kenapa adiknya?

"Jika dia mencintai Jake, pasti akan menjadi sulit." Jelas Jaehyun.

"Hey~ itu—"

"Lee Taeyong?"

Benar. Taeyong yang tau Jaehyun kasar masih bertahan dan tetap mencintai nya, entah Sunghoon.

"Tapi—"

"Itu bagi mu, kita tidak tau perasaan sebenarnya Sunghoon." Lagi-lagi Jaehyun menyela si pemuda Park di hadapan nya.

Jay menghela nafas berat. "Melepaskan adik ku, seperti melepaskan presiden yang disekap teroris." Ujar nya dengan kesal.

"Jika Jake masih tinggal dengan orang tua nya, itu mudah. Contohnya aku, Ryujin, dan Heeseung. Sayang nya Jake tinggal berpisah, dia yang paling berkuasa di sana. Seperti… seorang Putra Mahkota yang memiliki kerajaan nya sendiri." Ia teguk habis teh yang disajikan.

Jay tau itu dan tau emosi Jake yang sangat sulit di atur. "Aku takut dia melakukan kekerasan di depan Riki."

"Dihadapan Riki atau tidak, seharusnya Jake tidak melakukan itu. Taeyong mengatakan jika psikis Sunghoon sedikit terguncang, seseorang mengangkat tangan untuk melambai saja sudah membuat nya sangat ketakutan."

To be continued….