2

338 38 7
                                    

Boruto membuka matanya.Pandangannya bergulir mencoba mencerna dimanakah ia berada.Penjara bawah tanah konoha?ah tentu saja.

Boruto menghela nafas,sedikit lega karena ia terbangun dengan raganya juga dengan kesadaran penuh.Menginggat sudah cukup lama momoshiki mengambil alih raganya,dan.. huh mengingat itu kini boruto berharap mati saja.

Apa yang diperbuat momoshiki terngiang dibenaknya,membuat kepalanya sakit,tak sanggup menanggung beban setelah ini.Dia salah besar.Banyak darah yang harus ia bayar.Banyak amarah yang harus ia terima.

Sekali lagi boruto ingin mati.

Boruto berbaring dengan tangan dan kaki yang sudah dirantai dari belakang,rantai itu kaku sekali,sulit digerakkan.Hal itu menjadi tidak memungkinkan untuk boruto bergerak atau sekedar menautkan tangan satu dengan yang lain.Baik dia harus bunuh diri dengan apa?Membenturkan kepada dilantai?Ide bagus,tapi rasanya boruto tidak punya tenaga untuk itu,apakah rantai ini juga mengikis cakranya?

Kini Boruto hanya menghela nafas, kemudian menatap tembok besi dengan tatapan kosong.Ayah dan adiknya terluka,shikadai hampir mati,paman sasuke dan bibi sakura benar-benar mati,dan entah berapa banyak lagi orang yang terluka karena ulahnya.

Dulu Boruto tak mengingat saat dirinya mengamuk.Tetapi sekarang ia ingat,ia tau apa yang ia lakukan dengan sangat jelas,jeritan itu,tangisan itu.Tapi sayangnya Boruto tak bisa berbuat apa-apa.

"Boruto."

Boruto sedikit tersentak mendengar ada orang yang memanggilnya.Ia tak sadar bila pintu penjara tadi terbuka.

Boruto tak menjawab,hanya membalas dengan senyum tipis, bersyukur orang itu selamat.

"Apa kau baik-baik saja?"

"Maaf,otousan."Ucap Boruto tak menjawab pertanyaan tadi.

"Ya?"

"Maaf,maaf untuk semuanya."Ucap Boruto dengan mata sayu,nadanya juga terlihat tak semangat hidup.

"Aku bertanya apa kau baik-baik saja?ada yang sakit?"Ulang Naruto benar-benar ingin tau kondisi boruto,ia mendekat dan duduk di hadapan Boruto.

"Ya.."Boruto menjeda Kalimatnya.

"Aku baik-baik saja,otousan tidak perlu khawatir tebassa!"Jawab Boruto dengan senyum lebar hingga menampakkan deretan giginya.

Naruto menghela nafas,sangat bersyukur putranya tersadar.Kemudian Naruto mengelus Surai kuning itu penuh kasih sayang.

"Otousan."

"Ya?"

"Bagaimana keadaan hima?"

Naruto tersenyum,"Hima sedang dirawat dirumah sakit,tapi tenang saja,dokter Konoha pasti dapat menyembuhkannya."Terang Naruto membuat Boruto lega.

"Kau tau?dia terus membicarakan mu,dia menunggu boneka beruangnya."Lanjut Naruto mengalihkan pandangan ke arah lain,tak sanggup menatap mata biru anaknya.

"Ah boneka itu,maaf aku menjatuhkannya entah dimana.Tolong ucapkan maaf ku untuk hima,aku tidak ingin dia mengamuk,mengerikan tebassa!"Boruto merinding sendiri mengingat bagaimana bila adik kecilnya itu marah.

Boruto[ikanaide]Where stories live. Discover now