4

372 40 8
                                    

Sarada,ia kini duduk seorang diri di tengah hutan yang dingin.Langit terlihat gelap dengan beberapa bintang yang bersinar.Pohon tumbang,batu pecah,tanah runtuh, adalah keadaan di sekitar Sarada saat ini.Yang tak lain tak bukan, kehancuran itu ulah Sarada sendiri,dia melupakan semua emosinya pada alam.

Entah sudah berapa lama dia disini,Sarada tak peduli.Lagi pula tak ada yang menunggunya pulang.

"Peanuts mu menangis kalau kau tau."

Itu ucapan Kakashi,dia sedari tadi memantau sarada dari kejauhan.Tak berniat menghentikan sarada mengamuk,kakashi hanya bersandar pada pohon dan memantau hingga langit yang tadinya cerah berubah menjadi gelap.Kakashi hanya memastikan anak muridnya itu baik-baik saja-ah dilihat dari manapun Sarada tidak baik-baik saja.Lihatlah,gadis kecil itu kini menangis memeluk tubuhnya sendiri.Bahkan dari jauh pun terlihat bahwa tubuh Sarada bergetar.

"Boruto.."sarada merintih,tak tau juga kenapa ia mengucap nama itu.

Sarada sangat marah pada Boruto yang telah membunuh kedua orangtuanya.Sarada tak terima.Tapi kenapa rasanya.. dia juga tak terima saat Boruto tiada?

Sarada semakin menenggelamkan wajahnya.Rasanya sesak saat secara beruntun orang tersayangmu pergi begitu saja.

"Sarada," panggil Kakashi.Pada akhirnya dia turun untuk menghampiri sarada.

"Sarada,"ulang Kakashi karena Sarada tak menoleh sama sekali,dan sepertinya panggilan kedua terdengar karena kini Sarada menoleh,menghapus cepat sisa-sisa air matanya.

"A-oh tu-tuan hokage ke 6."balas sarada dengan suara agak terbata.

Kakashi tersenyum,kemudian berjongkok dan mengelus surai hitam itu acak,agak kasihan ketika melihat mata yang biasanya bersemangat itu mendadak sayu."Sudah malam,sebaiknya kau pulang."

"Ah itu.. a-ku masih ingin disini,"jawab sarada jujur.

Hening menyelimuti setelah itu.Kakashi membiarkan Sarada yang sedang mencoba mengatur dirinya,mencoba tidak terlihat hancur dihadapan kakek tua ini.Kakashi tersenyum kecil di balik maskernya,memandang putri kecil dari kedua muridnya.

"Ne sarada,aku tau semua ini berat bagimu.Menangislah sesukamu,tapi setelah itu kau harus berjanji untuk bangkit." ucap Kakashi setelah Sarada terlihat lebih baik.

Sarada hanya terdiam tak bermangsut membalas.Berusaha mati-matian menahan air matanya keluar.

"Aku tak menyangka semua ini terus berputar,aku,sasuke dan kau."

Ucapan Kakashi barusan membuat Sarada menoleh,"Mangsut paman?"

Mata Kakashi terlihat menyipit,bersandar pada batu yang sudah terbelah dan memandang langit malam,"Yah.."

jawab tak memuaskan Kakashi membuat kening Sarada mengkerut.

"Lupakan soal diriku.Kau tau kenapa klan uchiha hanya ada keluargamu?"

Mendapat pertanyaan itu,sarada menunduk,meletakkan kepalanya pada lutut yang ditekuk dan memandang kedepan."Entahlah," ibunya tak pernah menjawab bila Sarada bertanya,dan juga tak ada sejarah tertulis di perpustakaan Konoha.

"Yah kau pasti tidak tau,kami sepakat untuk menutupinya."

"Kenapa?"

"Banyak hal yang terjadi.Tapi yang perlu kau tau,papamu itu juga yatim piatu sejak kecil,bahkan saat lebih kecil darimu."

"Papa?"Sarada menoleh cepat,sarada benar-benar baru mengetahuinya. Keluarganya itu tidak pernah terang-terangan pada Sarada.

"Ya.Keluarga,teman,tetangga semuanya tewas dalam satu malam.Terjadi pembantaian besar-besaran.Dan hanya ayahmu yang tersisa."

Boruto[ikanaide]Where stories live. Discover now