XXVI. Kembalilah

198 51 9
                                    

Suara minta tolong Jungkook terdengar lemah. Darah segar yang keluar dari mulutnya membekas di bibir pucatnya. Suaranya pun menghilang karena tak ada lagi tenaga hanya untuk sekedar merintih.

"Jungkook, bagian mana yang sakit?" Tanya Hoseok mencoba membantu.

Jungkook menyentuh perutnya sebagai tanda bahwa disanalah ia merasakan sakit yang luar biasa. Tubuhnya kini melemah bahkan ia pun sangat sulit untuk mempertahankan kesadarannya.

"Aku akan memanggil tim medis. Kau tunggu disini menjaga mereka dari dia" mata Taehyung menatap tajam pada Seokjin yang kini telah terikat dan dilucuti senjatanya.

Hoseok mengangguk pelan menyetujui Taehyung. Tangan Hoseok kini membaringkan tubuh Jungkook agar ia lebih nyaman. Sebisa mungkin Hoseok menjaga kesadaran Jungkook dengan memintanya untuk teeus menggenggam tangan Hoseok. Namun genggaman itu semakin melemah hingga akhirnya tangan Jungkook terkulai lemas jatuh ke tanah.

.

.

.

.

.

.

Jungkook terbangun di sebuah taman penuh dengan rerumputan hijau yang menjadi alas tempatnya berpijak. Tempat itu begitu sejuk dan indah dengan beberapa bunga-bunga menghiasi. Udara sejuk Jungkook rasakan mengisi paru-parunya, tubuhnya terasa begitu segar.

"Ohh?! Bukankan tadi perutku sakit?"

Jungkook meraba perut dan wajahnya. Tak ada luka atau pun rasa sakit sedikitpun.

"Hai, bocah!" Sapa dari suara yang Jungkook kenal beberapa hari ini, musuh sekaligus partner tarungnya.

"Kenapa ada kau? Ini dimana?"

"Kau tidak ingat? Ini tempat dimana kau menangkapku dan menjadikan aku milikmu."

Youtan mengingatkan Jungkook bahwa sekarang ia berada di dimensi tempat Pegasus itu berasal. Ahh sekarang Jungkook ingat, tempat ini adalah bagian lain dari bukit tempatnya bertarung dengan Youtan. Ternyata disini sangat indah dan Jungkook tidak menyadarinya karena ia dalam misi saat itu.

"Indahnya.." puji Jungkook pada pemandangan di sisi lain bukit.

"Maafkan aku" tiba-tiba Youtan meminta maaf.

Jungkook mengernyitkan dahinya bingung atas permintaan maaf tiba-tiba dari Pegasus sombong yang selama ini mendampinginya itu. Youtan menekuk kaki depan dan belakangnya, mengistirahatkan tubuh besarnya di atas rumput dan menyimpan sayap besarnya ke dalam.

"Tubuhku terluka parah dan aku tidak bisa menyembuhkan diriku sendiri. Aku butuh energi dari Dysus dan Sphinx untuk memulihkan diri. Sayangnya Dysus sedang sibuk dan Sphinx sedang terjebak bersama dengan tuannya"

"Terjebak? Bukannya Sphinx yang memakan jiwa Yoongi?" tanya Jungkook tak paham.

"Tidak! Kami para senjata sakti terikat dengan tuan kami. Jika sang tuan lemah jiwa dan pikirannya, maka kami pun akan ikut melemah dan tenggelam dalam kegelapan. Berbeda lagi jika tuan kami dibunuh, maka kami akan lemah dan mudah untuk diambil alih oleh orang lain. Tapi jika kami terluka, maka tuan kami juga akan ikut melemah karena rasa sakitnya akan terbagi. Jika rasa sakitnya tidak dibagi maka itu akan membuat kami mati lebih cepat. Dan jika aku mati—"

Ucapan Youtan terhenti karena merasa ragu. Kepala Pegasus itu menunduk ke bawah pertanda dirinya sedih.

"Maka aku akan terjebak di dimensi dan takkan bisa pergi ke dunia kematian. Selamanya terjebak sebagai arwah transparan tak berdaya di sini" lirih Youtan.

DEMIGOD Where stories live. Discover now