12

404 51 5
                                    

Happy reading ❤️

•••••

Clara menggigiti jarinya, memasang wajah bingung dengan beberapa gaun di hadapannya.

"Mana yang harus kupakai?"

Ia terus menimbang-nimbang gaun mana yang harus dipilih.

Padahal tinggal beberapa jam lagi, gadis itu sudah harus bersiap untuk pergi bersama Pierre.

"Mbak...disuruh ibu ke dapur. Katanya ada perlu,"

Tiba-tiba Ranti, adik dari Rukmini memasuki kamarnya.

"Oh, iya sebentar..., mbak akan ke sana sebentar lagi," Ucap Clara yang buru-buru membereskan kekacauan.

Ranti menatap gaun-gaun yang ditata di atas kasur, gadis kecil itu mendekat dan terpesona akan beberapa gaun yang dimiliki sang kakak.

"Wah...gaun nya bagus-bagus! Ranti baru tahu kalau mbak Rukmini punya gaun pesta yang bagus!" Gadis itu tersenyum lebar seraya memandangi dan menyentuh kain gaun yang indah itu.

Clara mengangguk dan tersenyum. "Ah benarkah? Mbak hanya mencari di lemari, dan ternyata masih banyak pakaian yang bagus," Ucapnya seraya masih merapikan semuanya.

"Kalau Ranti mau, boleh pakai kok," Lanjutnya.

"Nanti saja kalau Ranti sudah besar, sekarang mbak Rukmini saja yang pakai. Mau Ranti bantu memilihkan? Ranti lihat Mbak Rukmini sedang bingung memilih gaunnya,"

Clara menghentikan aktivitasnya, dan berbalik menghadap Ranti.

"Benar Ranti mau bantu?"

Gadis itu mengangguk bersemangat. "Tentu saja,"

~~~

"Nah, sudah cantik!" Ranti tersenyum puas dengan peletakan aksesoris yang ia pakaikan kepada sang kakak.

Clara tak menyangka, gadis berumur 12 tahun ini sangat pandai merias orang.

"Wah bagusnya. Ternyata Ranti pandai merias ya," Clara menatap refleksi wajahnya di cermin dengan sangat puas.

"Ah, tidak juga," Ranti malu-malu.

"Sepertinya Mas Pierre sudah di depan, sebaiknya kita segera keluar," Ajak Clara kepada sang adik.

Di depan sudah ada Pierre yang menanti dengan gugup, padahal hanya akan pergi ke pesta temannya namun malah dirinya yang gugup menanti sang kekasih muncul dengan gaun yang telah ia pilih.

"Mas Pierre!" Suara yang dinanti akhirnya muncul juga, Pierre bangkit harap-harap cemas dengan penampilan Clara. Cocok tidak, ya?

Pria itu terpaku, ternyata dugaannya melampaui ekspektasi. Rukmini sangat-sangat cantik dan anggun dengan gaun itu.

"Wah...ternyata gaun nya cocok yer!" Sorak Sang Ibu, melihat sang sulung bak putri kerajaan.

"Maksudnya?" Clara bertanya kebingungan.

"Sebenarnya gaun itu saya yang membelikan," Jelas Pierre, melanjutkan kalimat keceplosan dari Sang Ibu.

Pantas saja..., ternyata semua orang sudah merencanakannya

~~~

Di perjalanan menggunakan Jeep kesayangan Pierre, mereka bercakap-cakap. Perjalanan kali ini membutuhkan sekitar 30 menit, jadi bisa dibilang ini merupakan waktu emas untuk bercakap.

"Jujur saja, saya kaget dengan penampilan kamu. Sangat berbeda," Pierre berucap masih sedikit salah tingkah, ia pun sampai menggaruk kepalanya yang tak gatal.

MIRACLES | PIERRE TENDEAN ✔️Where stories live. Discover now