[12] Family

202 28 7
                                    

Brankar itu di dorong masuk ke dalam suatu ruangan dengan pasien wanita di atasnya.

Tidak lupa suaminya juga menunggu dengan kecemasan, pria itu berharap bahwa istrinya akan baik-baik saja.

Ia terduduk di kursi panjang sambil menyatukan kedua tangannya berdo'a.

Kedua matanya otomatis tertutup ketika pria itu sedang berdo'a, tetapi telinganya masih bisa mendengar semuanya.

"Tolong!!"

"Tolong!!!"

"Tolong adik saya, suster!"

"Kemana para suster di rumah sakit ini, sih?!"

"Cepat beri pertolongan padanya,"

"Bertahan ya dek~ kita semua disini kok."

Pria itu membuka kedua matanya dan mencari dari mana asal suara itu.

Suara para gadis yang sangat tidak asing baginya, seperti setiap hari ia bisa mendengar suara-suara itu.

Sorotnya berhenti pada lima orang gadis yang menunggu di depan suatu ruangan sambil menangis.

Pria itu berusaha mengatur napasnya agar tidak emosi di tempat seperti ini. Padahal tangannya itu sudah mengepal kuat.

Beranjak sambil merapihkan bajunya, kakinya melangkah berjalan menuju lima gadis itu, "Anak-anak!"

Kelima gadis itu menoleh, beberapa dari mereka berusaha menelan salivanya susah payah. Kini mereka sudah ketahuan oleh Sang papa.

Pria Choi itu menarik naas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. Memejamkan kedua matanya dan kepalan tangannya juga merenggang.

"Papa~" Panggil Yerin, dia melangkah sedikit ke depan mendekat kepada Sang papa.

"Kenapa kalian ada disini?"

"Sinb ... pingsan, jadi kita bawa dia ke rumah sakit." Jawab Sowon mewakili.

Bola matanya membulat ketika mendengar salah satu anaknya pingsan. "Pingsan? Kalian habis apa Sinb bisa pingsan kayak gitu?"

"Mereka temenin Yerin ke pesta itu pa, dan ternyata itu bukan pesta ulang tahun. Tapi,.." Ucapan Yerin berhenti saat kepalanya tertunduk.

"Tapi apa?"

Kelimanya tidak menjawab, hanya menunduk menatap lantai rumah sakit itu.

Napasnya memburu, Siwon menatap satu persatu anaknya, "Jawab!"

Masih tidak ada yang mau menjawab, bahkan Sang papa sampai berdecak heran, mereka tidak berani.

"Apakah ada suami dari ibu Yoona?"

Dengan cepat Siwon menoleh ke sumber suara, pria itu juga langsung berjalan cepat menghampiri dokter yang baru saja keluar.

"Saya suaminya, dok. Bagaimana keadaan istri saya?"

Dokter itu tersenyum, "Istri bapak baik-baik saja, hanya kelelahan."

"Boleh saya lihat istri saya, dok?"

"Silahkan~" Dokter itu mempersilahkan Siwon masuk, kemudian dirinya pergi untuk mempersiapkan obat.

Sebelum masuk, Siwon terlebih dahulu melihat ke arah anak-anaknya yang juga menatap dirinya dengan penuh tanda tanya.

Umji beralih menatap Sang kakak tertua, "Kak~"

"Hmm?"

"Mama sakit juga, ya?"

Family - Gfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang