• Be There For You 18

2.7K 189 91
                                    

"supir panggilannya sudah datang, aku pergi dulu" pamit Jaemin yang setengah mabuk sambil memapah Haechan yang sudah mabuk parah.

"Uhh... Pestanya belum selesai" berontak Haechan, hendak kembali masuk ke dalam apartment Jeno.

"Biar kubantu sampai ke lift" Jeno yang masih tersadar sepenuhnya, langsung menyeret Haechan dengan mudah hingga kedalam lift.

"Pukul saja dia jika susah diatur" ucap Jeno pada Jaemin yang sudah ikut masuk kedalam lift.

Jaemin mengangkat satu tangannya dan pintu lift tertutup.

Jeno menghela pelan, lalu kembali kedalam apartment nya dan menemukan Winter tengah mengenakan mantel coklatnya.

"Kau tidak menginap?"

"Tidak, pekerjaanku masih banyak" jawab Winter seadanya, lalu meraih tas selempangnya di sofa.

Jeno langsung menghampiri kekasihnya, ia tau Winter masih marah perkara sup kimchi buatannya meski Jeno sudah menghabiskan seluruh sup kimchinya.

"Menginaplah disini, aku sangat merindukanmu" bisik Jeno begitu memeluk erat tubuh mungil Winter.

Jeno menyelipkan rambut sebahu Winter di telinga dan mengecup pipi kekasihnya selembut mungkin.

"Apa masakanku seburuk itu?" Tanya Winter, memberi jarak diantara keduanya.

"Seburuk apapun masakanmu, aku tetap menyukainya" jawab Jeno dengan jujur dan menangkup pipi Winter.

"Haishh... Harusnya kubiarkan saja Haechan yang masak..." Winter menurunkan tatapannya, ia menyesal karna sudah mengambil alih untuk memasak beberapa menu hari ini. Ia pikir hanya dengan melihat Haechan masak selama ini sudah cukup baginya.

"Tidak tidak, kau sudah memasak dengan baik tadi, aku hanya ingin menggoda Haechan saja saat mengatakan hal seperti itu"

"Sungguh?"

Jeno mengangguk ragu dan mengecup bibir Winter berulang kali.

"Jangan dipikirkan lagi dan menginap disini, oke?"

Winter mengangguk patuh sebagai jawaban.

"Apa boleh minta jatahku hari ini? Sudah lama kita tidak melakukannya" bisik Jeno ditelinga Winter.

Winter memukul pelan dada Jeno dan memalingkan wajahnya, padahal ini bukan kali pertama, tapi ia tetap merasa malu.

"Pengamannya sudah habis, lain waktu saja"

"Tidak perlu pengaman lagi" Jeno menyentuh pipi Winter, menuntun gadis itu untuk menatapnya.

Tatapan keduanya bertemu, perlahan Jeno mulai menurunkan wajahnya dan sedikit memiringkannya.

"Karna aku akan menikahimu dalam waktu dekat" bisik Jeno, menarik tangan Winter dan memasangkan cincin dengan parmata kecil dijari manisnya.

Senyuman Winter mengembang dikala melihat cincin itu tersemat pas dijemarinya. Setelahnya tujuh tahun bersama, akhirnya mereka akan menikah dan resmi menjadi sepasang suami istri.

Tanpa membuang waktu lagi, Winter mempertemukan bibir keduanya, menyesap bibir manis dan lembut milik Jeno.

Setetes air mengalir dari sudut mata Winter, ia tak bisa menahan rasa bahagianya saat ini, meremat kemeja putih yang Jeno kenakan dan berusaha mengimbangi ciuman Jeno yang cukup kasar.

Jeno menutun Winter menuju sofa didekat mereka dan menjatuhkan tubuh kekasihnya tanpa melepas ciuman keduanya.

Tangan mungil Winter menepuk pelan lengan Jeno saat merasa pasokan oksigennya mulai menipis.

BE THERE FOR YOU - Jeno X Winter X JaeminWhere stories live. Discover now