• Be There For You 04

2.2K 251 70
                                    

Jeno mengusak rambut basahnya seraya berjalan masuk kedalam kamarnya, menghela pelan melihat Winter yang sudah tertidur pulas diatas kasur.

Gadis itu tertidur dengan pakaian seragam sekolah, padahal ia sudah menyuruh Winter untuk berganti pakaian lebih dulu dan mencuci muka nya.

"Winter"

"Hei"

"Kim Winter"

Jeno lagi-lagi hanya bisa menghembuskan napas dan menggantung handuk kecilnya di leher. Mengambil selembar kapas yang selalu Winter tinggalkan di kamarnya dan mengambil botol berisi air bening yang Jeno sendiri tidak mengerti apa fungsinya, namun Winter selalu menggunakannya sebelum ia tidur.

Menuang air bening dari botol itu ke kapas, hingga ia merasa cukup. Jeno menghampiri Winter dan duduk disamping gadis itu. Perlahan tangan kekar Jeno mulai menggosok kapas di tangannya ke wajah Winter.

Jarak antara keduanya sangat dekat saat ini, hanya berjarak satu jangkal saja. Tangan Jeno berhenti saat berada didekat bibir Winter. Menatap bibir mungil itu lekat.

Tanpa sadar, telunjuknya bergerak menyentuh bibir bagian bawah Winter, menyapu bibir Winter selembut mungkin dengan telunjuknya.

"Mesum"

Otomatis Jeno menarik tangannya dan menjauhkan wajahnya dari Winter.

"Kau pura-pura tidur?" Geram Jeno, menatap Winter yang sudah membuka kedua matanya.

"Tidak, aku terbangun saat kau membersihkan wajahku" jawab Winter, lalu mendudukkan dirinya.

Jeno berdengus pelan, lalu menyerahkan kapas ditangannya pada Winter.

"Lanjutkan sendiri, aku mau tidur"

Winter menatap kapas itu sekilas, lalu menatap Jeno sepenuhnya.

"Kenapa kau menyentuhnya seperti itu?"

"Huh?" Jeno mengernyit, detik berikutnya ia membuang pandangannya.

"Bibirku, kenapa kau menyentuhnya seperti itu?" Tanya Winter lagi.

"Kau ini bicara apa? Sepertinya kau sedang bermimpi" elak Jeno, mengusak kasar surai blonde nya yang masih setengah basah.

"Mau mencobanya? Aku selalu penasaran"

"Kau gila" umpat Jeno, refleks menjitak kepala Winter.

Winter meringis pelan sembari mengusap jitakkan Jeno.

"Kembali ke kamar mu, kau benar-benar sudah gila" usir Jeno.

"Hmm... Kau benar, sepertinya aku sudah gila" gumam Winter, lalu beranjak dari kasur Jeno.

Jeno menatap punggung mungil Winter yang sudah berjalan menuju pintu kamarnya, namun gadis itu berhenti saat sudah didepan pintu kamar.

"Ada apa lagi?" Heran Jeno karna gadis itu hanya berdiam disana.

Winter mengepalkan kedua tangannya, lalu berbalik arah, menuju ke arah Jeno dengan cepat, detik berikutnya, Winter menangkup rahang Jeno dengan kedua tangannya dan melayangkan kecupan ringan diatas bibir pemuda itu.

BE THERE FOR YOU - Jeno X Winter X JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang