37

11.5K 1K 39
                                    

Vote!
Komen!
Follow akun WP ini!

Happy reading
.

.

.

Bulan sudah menunjukkan dirinya , waktu sudah pukul 20.00.

Saat ini Andre sedang berada di ruang inap Leta , untuk yang lainnya sudah pulang terlebih dahulu .

Sudah beberapa jam  Andre menunggu putri kecilnya siuman tapi belum bangun juga .
Sampai sampai dia tertidur di kursi dekat brankar dengan tangan yang menggenggam erat tangan mungil Leta.

" Eungh" mata bulat yang tadinya tertutup kini mulai terbuka secara perlahan .

" Ssshh" desis Leta saat merasakan nyeri di kepala nya .

" Cakit" guman Leta dengan refleks menarik tangannya yang tadi nya di genggam Andre , untuk memegang kepalanya.

Karena merasa ada pergerakan Andre pun terbangun  .

" Kenapa ada yang sakit?perlu di panggil kan dokter? Gak apa apa kan cil?" Tanya Andre secara be runtut saat melihat putri kecilnya membuka matanya .

" Gue panggilin dokter dulu " ucap Andre beranjak untuk keluar ruangan.

" Addy!" Cegah Leta memegang tangan besar milik Andre dengan tangan mungilnya.

" Kenapa hm?" Tanya Andre lembut sambil mengusap usap kepala putrinya

" Di ini ada" guman Leta sambil menatap Andre dengan wajah polosnya

( Di sini aja )

" Gak mau di panggil Lin dokter ?" Tanya Andre lagi sambil duduk kembali ke kursi sebelah brankar
Leta pun menggeleng kan kepalanya pelan

" Ail addy "  ucap Leta sambil menunjuk segelas air di nakas .
Andre pun dengan segera mengambilkan air untuk putrinya .

( Air Daddy )

" Minumlah " ucap Andre membantu Leta minum .

" Cudah " ucap Leta

( Sudah )

" Addy cini " ujar Leta sambil menepuk nepuk brankar , memberikan isyarat supaya Andre ikut naik di brankar.

( Daddy sini)

" Tidak muat cil " bales Andre membuat Leta menatap nya kesal .

" Iis addy !" Ucap Leta penuh penekanan membuat Andre menghela nafas sejenak lalu mulai menaiki brankar dan berbaring nyaman dengan Leta di dalam  pelukan nya .

(  Iiss Daddy)

" Apa sangat sakit?" Tanya Andre mengelus kepala Leta yang di perban .

" Idak tellalu Anya cedikit nyut nyut aja " jawab Leta menatap wajah tampan Daddy nya

( Tidak terlalu hanya sedikit nyut nyut saja )

" Makanya jangan bandel jadi sakit kan , " cibir Andre dengan raut wajah tengil yang mengesalkan

" Iiss " kesal Leta menggembung kan pipi nya hingga semakin tembem

" Gimana bisa terjadi sih cil?" Tanya Andre ingin mendapatkan jawaban dari putrinya ,

sebenar nya Andre sudah mengetahui kejadian nya seperti apa hanya saja dia ingin mengetes jawaban putrinya ini . Leta berkata jujur atau akan ada yang dia tutupi .

" Dadi....."

( Jadi)

Lalu mengalir lah peristiwa yang terjadi , dan Leta  tidak mengurangi ataupun menambah nambahi ceritanya  dia berkata jujur .
Toh buat apa dia bohong kan dia tidak salah pikir Leta .
Sedangkan Andre merasa sangat senang di dalam hati karena putri kecilnya berkata jujur .

Arleta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang