BR - 10

620 65 0
                                    

"Jaehyun."

Jaehyun menoleh ke asal suara, matanya mengarah ke arah pintu. Dimana Taeyong yang menyembulkan kepalanya dari luar, seolah-olah sedang mengintip seseorang. "Kenapa?"tanya Jaehyun, tangannya melambai ke arah Taeyong untuk masuk.

Taeyong tersenyum lebar, ia membuka pintu itu dan menutupnya kembali. Berlari lucu seperti anak kecil yang akan menghampiri sang ibu. Kini lelaki ramping itu berada dihadapan Jaehyun yang kembali sibuk dengan pekerjaannya, mengabaikan Taeyong yang berada disampingnya.

"Hyunie.."panggil Taeyong, mengerucutkan bibirnya sebal kala ia dikacangi oleh suaminya itu.

"Apa sayang?"tanya Jaehyun, ia menutup laptopnya itu dan menoleh ke samping. Mendongakkan kepalanya menatap Taeyong, tangannya terulur untuk menggapai tangan sang istri dan membawa ke dalam pangkuannya.

Taeyong menyamankan posisi duduknya itu, mengalungkan kedua tangannya pada leher Jaehyun. Kemudian menyandarkan kepalanya itu pada sang dada dominan, terasa sangat keras namun nyaman.

Merasa tidak ada pergerakan dari Taeyong, Jaehyun mengelus punggung istrinya itu, mendekap erat tubuh mungil Taeyong. "Ada apa?"tanya Jaehyun.

Taeyong mendongakkan kepalanya, tersenyum lebar hingga menampilkan gigi putih rapihnya itu. Jaehyun yang menatapnya tersenyum geli, menangkup wajah Taeyong lalu mengecupnya sekilas.

"Ada apa sayang?"tanya Jaehyun untuk kesekian kalinya.

Taeyong tak menjawab, ia hanya fokus menatap wajah Jaehyun yang sangat sangat tampan itu. Didalam hatinya ia memekik tertahan, rasanya ingin berteriak pada seluruh dunia jika lelaki dihadapannya itu sangat tampan. Lihatlah sekarang, mata yang fokus menatap ke arah dirinya, rahang tegas, hidung mancung, dan jangan lupakan bibir kissablenya itu.

"Hyunie, kiss me now."pinta Taeyong, mengerjapkan matanya berkali-kali bak anak kucing.

Jaehyun mengerutkan keningnya, namun tak lama kemudian ia mencium seluruh wajah Taeyong. Membuat istrinya itu tertawa geli, terlihat jika Taeyong menutup wajahnya dengan kedua tangannya itu.

"Sudah cukup, isshh."

Jaehyun tertawa kecil, mengelus rambut Taeyong. Jaehyun menatap wajah Taeyong yang terlihat sangat sempurna, wajahnya yang cantik itu terlihat tidak cocok dengan gendernya sekarang. Namun ia tak mempersalahkan itu, cinta itu buta. Dan ya, itu terjadi pada Jaehyun.

"Taeyong."panggil Jaehyun.

"Heungg??"

"Do you love me?"tanya Jaehyun, yang langsung diangguki oleh Taeyong.

"Huum! Aku mencintaimu, bahkan melebihi tingginya gunung!!"jawab Taeyong semangat, jangan lupakan kedua tangannya itu yang melingkar dari bawah ke atas lalu ke bawah lagi. Seolah-olah menggambarkan jika itu adalah gunung.

"Mengapa sangat menggemaskan, hm?"tanya Jaehyun, menggesekkan hidungnya dengan hidung Taeyong.

Taeyong yang diperlakukan seperti itu tersenyum lucu, mengangkat kedua bahunya. Jaehyun yang melihatnya memekik gemas, oh Ya Tuhan tolong kuatkan Jaehyun saat ini.

"Hyunie, kenapa kau sangat tampan? Sedangkan aku tidak?"tanya Taeyong.

"Karna aku lelaki."jawab Jaehyun.

Taeyong membulatkan matanya dengan mulut yang menganga. "Lalu selama ini aku adalah waria, begitu maksudmu?"tanya Taeyong.

Jaehyun menggeleng. "Kau itu tidak tampan, tapi sangat cantik."bisik Jaehyun.

Pipi Taeyong bersemu merah mendengarnya. "Kenapa aku terlihat cantik, heungg?"tanya Taeyong, memiringkan kepalanya seperti anak kucing.

"Karna kau uke."jawab Jaehyun, kemudian terkekeh geli.

BAD ROMANCEWhere stories live. Discover now