Part 41 - Not Yet

253 24 36
                                    

Baikannya Nuca sama Tiara itu mungkin momen paling ditunggu-tunggu sama orang-orang di sekitar mereka. Makanya waktu besokannya mereka datang berdua ke Posè, beberapa orang yang udah datang pagi itu--Ainun, Abe, Ola, Age, atau mbak Amel di meja resepsionis pasti heran. Ya secara udah berbulan-bulan ini anak dua kayak orang baru kenal. Sekarang udah datang berdua lagi.

"Eh? Bareng? Atau gimana?"
Ainun nggak bisa nahan diri rupanya.

"Iya gue bareng Tiara kok, kak."

"Iiihh. Udah baikan ya? Bener udah baikan kalian?"

Tiara sama Nuca cuma lihat-lihatan. Ainun nih kadang bisa superheboh gitu. Mereka kan kagok juga dilihatin sama yang lain dengan ekspresi yang nggak bisa ditebak.

"Iya kak, baikan kok, baikan."
Sahut Tiara pelan.

"Aaaaaaaaaa. Udah baikaaaannn. Ih seneng banget!!"
Seru Ainun sambil memeluk dan menggoyangkan tubuhnya dan Tiara.

"Elo mah, Tiara sama Nuca yang baikan berasa elo dapet duit banyak."
Komentar Ola.

"Ya biarin sih, La. Kan gue nggak betah liat nih anak dua minim interaksi gitu. Pengen gue dorong aja rasanya tiap ngeliat mereka kayak nggak kenal gitu. Ah ya udah lah, pokoknya udah baikan--"

"Siapa yang baikan?"

Nuca dan Tiara refleks melotot sambil lihat-lihatan mendengar suara Ziva barusan. Wah ini nih biang keributan dateng, bakal panjang urusannya.

"Siapa yang baikan? Elo berdua?"
Tunjuk Ziva pada keduanya.

"Iya ih, Ziv. Ya masa gue sama Ola"
Sambar Ainun.

"Sumpah lo? Kapan?"
Muka Ziva berubah excited.

"Tadi malam."
Tiara menyahut lirih, bingung sama kehebohan orang-orang ini.

"Trus ini dateng bareng?"

Nah kan, panjang beneran urusannya.

"Iya, Zivaaa. Udah nggak usah heboh-heboh. Gue sama Tiara nggak bikin skandal. Yok, balik ke kerjaan masing-masing."
Sergah Nuca begitu dia lihat Abe mulai balik badan.

"Ainun sama Ziva kan duo, Nuc. Yok ah, gue tunggu di studio ya, Nuc."
Ujar Ola berlalu menaiki tangga.

"Elo ngapain? Ada kerjaan apa?"
Tiara bertanya pada Ziva.

"Ada yang mau gue omongin soal kontrak sama kak Abe. Abis itu foto sama kak Ola, nunggu Nuca kelar tapi."

"Ya udah pada bubar, kerja udah, kerja."
Tukas Nuca sambil ngedorong pelan bahu Tiara menuju ruangannya.

"Thank you for saving m-- no, saving us."
Kekeh Tiara begitu dia masuk ke ruangannya.

"Iya sama-sama. Aku ke atas ya? Nggak enak bikin kak Ola nunggu. Tunggu aku kelar baru kita ke mama."
Nuca mengacak rambut Tiara.

Tiara cuma ngangguk sambil kesel. Tangannya ngerapiin lagi rambutnya yang jadi berantakan gara-gara cowok yang barusan melenggang keluar dari ruangannya itu.

***

"Elo beneran baikan sama Nuca, Ti?"
Sambar Ziva begitu dia duduk di sofa ruangan Tiara.

"Ziva, kampret! Kaget gue!"
Tukas Tiara.

Iya sih ruangan Tiara emang bukan ruangan yang ketutup utuh, siapa aja juga bebas masuk. Tapi kan dia kaget juga tiba-tiba ada yang masuk dan tanpa ba-bi-bu langsung nanya gitu.

"Eheheh. Maaf, Ti. Elo nya serius banget sih tadi ngeliatin Macbook. Jadi bener, Ti?"

"Iyaaaa."

HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang