part 2

296 22 6
                                    

" Arigatou" berujar

" Arigatou" membatin

"Arigatou" tulisan sasuke

>

>

>

>

>

>

Keadaan kelas yang hening berubah total saat bel istirahat berbunyi, para siswa yang kelaparan berhamburan keluar menuju kantin, namun ada juga yang memilih menetap dikelas menghabiskan jam makan siang.

Seperti halnya Sasuke, saat ini ia menggeluarkan kotak bekal berwarna navy berisi makan siang yang ia masak sendiri. Baru saja sasuke ingin menyuap, layangan sepatu dari arah samping membuat sasuke jatuh terduduk dengan kotak bekal yang berserakan.

Belum cukup dengan itu dari arah belakang ada yang menarik rambutnya hingga ringgisan kasar keluar dari bibir munggil sasuke.

"ummm......"

" ah kau mendengar sesuatu ino?" Sakura, pelaku penarikan rambut sasuke berujar santai.

" kau mendengar apa sakura, kurasa telingamu sedikit bermasalah" tanpa perasaan, ino menginjak kaki sasuke menyebabkan nyeritan dan tangis dari sasuke.

" ummm.....hiks....hiks....ummm....." seperti tuli mereka berdua, mengabaikan tangis pilu sasuke, bahkan mereka menyumpal mulut sasuke dengan bekal yang berceceran tadi.

" uhukk.....uhukk...."

" lihat lihat, ia begitu cantik " tawapun bergema dalam kelas 11C tersebut, tak ada yang peduli, bahkan yang lain hanya menonton dan ada juga yang merekamnya, menyebarkan ke akun sekolah.

"tousan..kachan.....aniki.....dobe.....tolong sasu, sakit..hiks...hiks.." tanpa sadar sasuke memanggil keluarga tersayangnya , meski ia hanya dapat mengucapkannya dalam batin.

Entah angin dari mana, atau ia merasa mendapat panggilan dari sasuke, Naruto berdiri di depan pintu kelas menonton drama pembuliyan didepannya dengan wajah datar sebelum masuk dan menarik kasar tangan sakura.

" apa yang kau lakukan sakura?" keheningan pun menggema.

" aku hanya sedikit bermain naru" dengan santainya sakura memeluk tangan Naruto, tidak tau saja, jika hal itu semakin membuat sasuke menderita.

" bukankah sudahku bilang, izin dulu padaku jika kau ingin bermain dengannya. Biar aku menyiapkan permainan seperti apa yang boleh kau lakukan" perasaan hangat yang dirasakan sasuke tadi berubah 180 derjat.

Naruto kesini bukan untuk menolongnya, namun ingin membuat ia tambah menderita.

"hiks.....hiks.." isakan lirih sasuke semakin membuat suasana menghangat, buliyannya bertambah, rambut yang semakin rontok, wajah memar sana sini, punggung membiru, kaki terkilir.

Jika kalian bertanya apa yang dilakukan Naruto, jawabannya hanya satu, menonton bagaimana sasuke menjerit dan terisak perih, Bahkan sampai sasuke tak sadarkan diri ia tetap menatap datar pemandangan didepannya.

"cih, lemah sekali dia sih"

" kau benar, padahal kita belum puas bermain dengannya."

" menyebalkan" banyak sekali seruan dari sana sini , tapi tak ada satupun rasa simpati bahkan niat untuk menolong sasukepun tak ada, hingga..

"APA YANG KALIAN LAKUKAN" suara tajam dan dalam pun membuat kelas hening, tak ada yang berani menjawab.

"AKU TANYA,APA.YANG.KALIAN.LAKUKAN." tak ingin mendapat masalah Naruto beranjak pergi, namun sebelum itu,

"Siapa yang mengizinkan mu pergi UZUMAKI"

"ck, ayolah kiba, jangan memperbesar masalah kecil" dengan santainya Naruto merangkul kiba menghiraukan tatapan tajam sang komite kedisplinan.

Tanpa kata, kiba memukul tepat pelipis Naruto, membuat pemuda kuning itu terpental menuju pintu masuk.

" cih"

" masalah kecil kau bilang, kau bodoh atau apa Uzumaki?"

" sejak kapan juara pertama jadi bodoh kiba"

" jika kau tidak bodoh maka kau idiot, bisa bisanya kau hanya menonton saat sahabatmu hampir MATI" mendengar kata sahabat membuat netra Naruto berubah menajam.

" DIA.BUKAN.SAHABATKU.DIA.PEMBUNUH." Naruto mengucapkannya dengan begitu lantang, agar sasuke yang kesadarnnya menipis dapat mendengarkannya.

Tujuan Naruto tercapai, yap, Sasuke mendengarnya, habis sudah pertahanan terakhir sasuke.gelap.

Sebelum kiba melayangkan pukulan lagi, suara lembut namun terdengar malas mengintrupsi mereka.

"Jika kau tetap mengurusi si idiot itu, maka sasuke akan mati kiba" Shikamaru berusaha mengangkat tubuh munggil sasuke yang begitu terasa ringan.

" biar aku saja" tanpa aba aba kiba mengambil alih tubuh sasuke.

" minta surat izin pada ketua osis, dan tanda tangan guru kelas selanjutnya , aku akan membawanya kerumah sakit" mendengar perintah kekasihnya shikamaru hanya mengangguk dan berpisah jalan dengan kiba, namun sebelum itu.

"kuharap kau tidak menyesal nantinya Uzumaki" bisik sang gadis berambut nanas meninggalkan Naruto yang terlihat kesal.

Ntah kesal karena sasuke dibawa kiba, atau kesal karena tidak berhasil membuat sasuke lenyap.

__________________







Slahkn mampir di crt baru haru.

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.







the wound --NarufemsasuOù les histoires vivent. Découvrez maintenant