Shizuku Izumi X Nakahara Chuuya
Made by Izumi_053
-----------------------------------------------Bulan April, bunga sakura sudah bermekaran, karena musim semi telah tiba. Tentu saja tahun ajaran baru sudah tiba. Akan ada perpisahan dan juga pertemuan.
Seperti pertemuan Izumi dan Chuuya.
Suasana musim semi yang hangat, begitu pula perasaan orang-orang, tapi akan lain lagi di Izumi, seseorang yang membenci dirinya sendiri. Dia masih belum bisa mencintai dirinya, tentu saja karena masa lalu.
Menurut Chuuya, biru warna yang indah, seperti warna matanya. Namun, untuk rambut, dia sedikit kesal, apalagi mengingat tentang gadis yang suka mengusiknya.
Seharusnya dia tidak berbicara pada gadis itu ketika sedang melihat sang partner. Tentu saja sedang bundir ganda dengan gadis bernama Yumiko pun nampak Dazai yang mulai terjun bebas dari jembatan itu.
Gadis berambut biru, Shizuku Izumi sedang menatap datar pada kedua orang gila, /g/ maksudnya orang yang bundir ganda itu.Dan Chuuya menyapa, "Sedang apa kau di sini?"
Lensa mata Izumi beralih memandang Chuuya dan tersenyum kecil.
"Ya, aku menunggu Iko. Jika dia masih hidup akan kuseret hingga ke apartemen kami," ucapnya dengan santai.
Chuuya mengangguk paham, kemudian dia menyadari sang partner gagal bundir dan kini sedang menggendong Iko.
"Yoo, Chuuya sepertinya kau menunggu patner kesayangan mu ini."
"Berisik perban sialan!"
Sebelum mereka berdua bertengkar, Izumi sudah bergeser duluan menyeret Iko.
"Jangan seret gadisku!" ucap Dazai terkejut menyadari Iko sudah tidak berada di gendongannya.
Izumi berbalik dan melihat ke arah Dazai yang sedang kesal.
"Maaf, Tuan Esekutif, tapi teman saya ini harus pulang," ucapnya tentu saja dengan tatapan datar.
Dazai tentu saja kesal, dia bahkan mengumpat tidak jelas dan bahkan hanya bisa di dengar oleh dirinya sendiri.
Chuuya terkesiap sedikit karena baru kali ini Dazai dibikin kesal oleh seorang gadis.
Dan sejak saat itu Chuuya akan menjadi korban keusilan dari Izumi.
"Jangan topiku terus!"
"Tapi lucu, hahahah."
"Tapi topiku ini tidak bisa dijadikan bahan keusilanmu!"
"Ya, maaf iseng."
Ya, dipikir-pikir Chuuya sedikit risih, tapi setidaknya Izumi bisa tertawa lepas.
Akan sangat menyebalkan jika mata datar dan tatapan tidak ada semangat hidup itu terlihat. Lebih baik bahagia seperti ini saja.
Bertepatan dengan bulan April, Izumi sebenarnya berencana sesuatu, tapi yang pasti tidak akan kita ketahui sekarang.
"Berhentilah menggangguku, Shizuku!" bentak Chuuya suatu hari itu.
Izumi sedikit terdiam. Namun, dia tetap memasang ekspresi seperti biasa, lalu berkata, "Yah, tidak seru." Tak lama hilang sesaat setelah sebuah mobil lewat.
Chuuya sedikit tercengang. Ke mana Izumi?Padahal barusan di sini. Sudah dipastikan dia tidak punya ability teleportasi ataupun lainnya—hanya pengendalian air saja.
Itu membuatnya yang semula kesal menjadi panik, tapi pastinya tidak akan langsung mengatakan itu.***
Menurut Nakahara Chuuya, warna biru dan merah akan mengingatnya pada gadis yang sangat suka sekali usil padanya. Namun, tatapan matanya datar.
Sejujurnya, Chuuya tidak mau mengakui bahwa sebenarnya dia cukup tertarik, tapi yah, namanya juga tsundere tentu saja gengsi.
Hari ini, bagaskara bersinar cukup terik, tapi di dekat pelabuhan suasana menjadi teduh.
Shizuku Izumi sedang melamun di tepi pantai. Mungkin berpikir akan terseret arus atau mengapung karena ombak laut.
Sebetulnya dia membenci dirinya sendiri dan tentu saja masa lalunya. Di mana dia membenci ayahnya, karena menyalahkan kematian ibunya pada dirinya. Sejak kecil dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang orang tua. Itu sebabnya dia tidak tahu seperti apa kasih sayang.
Menurutnya itu tidak penting selama masih hidup dan tidak bergantung pada orang lain itu sudah cukup.
Usia tujuh tahun, dirinya kabur, dan malah menjadi pembunuh bayaran. Tentu saja dia mempunyai bos, yaitu Fujimoto Rose, seorang bos perusahaan Pungut Cops.
Dirinya diajak bergabung dan tentu saja predikat pembunuh terbaik masih dipegang dia.
Dan satu tahun yang lalu, dirinya bertemu seseorang yang sangat mudah diganggu, apalagi selepas misinya, Izumi akan menganggu orang. Biasanya yang kena Iko, tapi tergetnya kini Chuuya.
Izumi orang yang tidak peka, tidak peduli, kecuali orang itu benar-benar membutuhkannya, apalagi jika ditanya soal cinta. Dia tentu saja menjawab tidak, karena belum pernah jatuh cinta.
Dia pasti akan pura-pura tertidur atau mengantuk jika ada yang curhat tentang cinta padanya."jangan bahas hal seperti itu padaku," ucapnya suatu hari.
Tanpa sengaja Izumi kena cipratan air dan tentu saja pelakunya adalah Chuuya yang sekarang sedang tertawa kecil.
"Kenapa, sih? Ga pernah lihat orang lagi santai, ya?" tanya Izumi dengan tatapan kesal.
"Wajahmu sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda sedang bersantai."
"Wajahku memang begini sejak dulu."
Mereka berdua pun larut dalam keheningan. Izumi sibuk bermain air yang pasti tatapan datar itu masih ada, sementara Chuuya sedang mempertahankan gengsinya atau meminta maaf.
"A-aku ... ," ucap Chuuya memanggil Izumi.
"Huh apa?"
"A-aku minta maaf, soal perkataanku tadi ... kalau boleh jujur, aku merasa tidak apa-apa jika kau ganggu tiap hari, sungguh! Hanya untuk aku jangan yang lain!"
Izumi mendengar itu lalu terkekeh. "Maaf, Chuuya-san, sebenarnya aku sedang mendiamimu karena ini April mop."
"April mop?"
"Ya, benar! April mop! Aku sengaja membuatmu kesal, hingga membenciku hahahahah, ternyata berhasil ya," ucap Izumi tertawa lepas.
"Aku baru sadar sudah bulan April saja, padahal kemarin baru saja ulang tahunku," sambung Izumi yang sudah berhenti tertawa.
Chuuya menggelengkan kepalanya. Seharusnya dia sadar sikap Izumi, tapi ya berkat April mop, perlakuan agar Izumi hanya untuk Chuuya tersampaikan.
Mungkin dia akan segera mengungkapkan perasaannya, mungkin karena rasa gengsi itu sangat kuat, tapi jika di paksa pasti bisa.
"Eh, sebentar, Shizuku, sebenarnya ada yang ingin kusampaikan."
"Huh apa lagi?"
"S-sebenarnya sejak satu tahun bersamamu, aku menyukaimu! B-bukan karena aku tidak ingin kalah! Tapi aku mau aku duluan yang ngomong!"
Izumi sedikit termenung. Dia bahkan selalu membenci dirinya. Bagaimana dengan mencintai orang lain? Namun, tidak tega rasanya jika dia menolak Chuuya, tapi kalau boleh jujur dia juga menyukainya.
"Sebenarnya aku juga, tapi aku masih membenci diriku sendiri, jadi mohon bantuannya Chuuya-san," ucap Izumi tersenyum hangat.
"Tentu saja! Kau harus mencintai dirimu barulah orang lain! Jadi, aku akan membantumu. Bukan karena agar kau mencintaiku, tapi agar kau mengerti dirimu."
"Siap, Tuan Eksekutif."
"Lebih baik panggil namaku."
"Hehe, oke, Chuuya-san!"
End
Ya gitu, saya emang benci sama diri sendiri, ya ga tau kenapa kesal aja, jangan suruh saya agar mencintai diri sendiri, saya memang tidak bisa.
Oke sini alurnya adalah menipu Chuuya.
Sangat di mengerti semoga yang membaca harimu libur terus.
YOU ARE READING
APRIL FOOL'S DAY 0.2 || PUNGUDEVENT
HumorCover by : @chestmoi0 Segelintir kebohongan yang entah akan menjadi gelak tawa atau amarah, atau malah kesedihan? Bagaimana kiranya kalian mengabadikan hari penuh tipuan ini? All character belong's to their artist! PungudProject © 2021 PungudEvent...