Romeo menatap laporan keuangan yang baru saja dikirimkan kepadanya di mana Romeo dapat melihat jika keuangan perusahaan menurun. Romeo menghela napas seraya menopang kepalanya dengan siku yang bertumpu pada penyangga tangan kursi besarnya.
Mendengar pintu diketuk, Romeo menatap ke arah depan dan tak lama Damar masuk untuk memberitahu sesuatu kepada Romeo.
"Estelle." kata Damar lalu keluar.
Kepala Romeo yang sedikit pusing setelah melihat laporan keuangan, langsung membaik dan menyingkirkan laptop yang menampilkan laporan keuangan perusahaan karena itu sangat mengganggu.
Romeo bersikap biasa saja sambil menatap Estelle yang datang dengan memakai celana panjang yang tidak ketat serta kemeja berwarna putih. Romeo menatap CV yang baru saja Estelle taruh di mejanya.
"Gue cuma suruh lo dateng, nggak ada bilang lo harus bawa CV."
"Segampang itu kamu nerima aku?"
"Lo udah punya pengalaman sebelumnya, jadi sekretaris bokap gue. Ya, itu buat gue cukup yakin sama lo. Tapi, okelah, gue anggap ini formalitas." Romeo memperhatikan sejenak CV Estelle lalu ia masukkan ke laci meja.
"Jadi, mulai hari ini aku resmi jadi sekretaris kamu?"
Romeo mengangguk. "Kasih tau gue, kasih tau gue apa-apa aja yang lo lakuin waktu jadi sekretaris bokap gue." Romeo maju ke depan dan menopang dagunya sambil menatap Estelle di mana pose Romeo saat ini cukup menghiburnya tetapi Estelle tidak ingin tersenyum atau tertawa.
"Atur jadwal, ikut..." Estelle terdiam karena Romeo memotong ucapannya.
"Oke, itu udah pasti. Maksud gue, apa lo juga ngurusin bokap gue? Dateng pagi-pagi untuk ngurusin bokap gue dimulai dari siapin baju atau bikin teh?"
"Kalo aku dateng pagi-pagi, kita pasti ketemu. Tapi, kita sama sekali nggak ada ketemu, 'kan? Aku lebih ke atur juga siapin jadwal Papi kamu."
Romeo mengangguk-anggukkan kepala. "Beda bos beda ketentuan. Selain lo atur jadwal gue, lo juga harus ngurus juga perhatiin gue. Bisa?"
Estelle mengangguk.
"Berapa gaji lo waktu sama bokap gue?" tanya Romeo.
"Tiga puluh juta." jawab Estelle.
"Lumayan, gue denger sekretaris di perusahaan lain ada yang di bawah sepuluh juta ada yang di atas sepuluh juta tapi nggak sampe tiga puluh juta gitu. Mungkin, karena lo cewe bokap gue. Jadi, gue bakal gaji lo lima puluh juta sebulan."
Estelle terkejut, "hah? Ya ampun, itu banyak banget."
"Estelle, lo udah mau wisuda, 'kan? Uang kuliah lo aja setahun puluhan juta, belum lagi yang lain-lain di mana ntar lo bisa abis ratusan juta untuk lo bisa wisuda. Yakin mau nolak gaji dari gue? Oh, atau lo udah punya tabungan untuk lo wisuda nanti?"
Dengan jujur Estelle menggelengkan kepala.
"Temuin Damar, biar dia kasih tau lo untuk jadwal gue bulan ini."
"Apa aku harus pake kata 'Pak' ke kamu?"
"Big no." jawab Romeo dengan cepat.
"Termasuk di depan klien atau rekan kerja kamu?"
"Ya, gue nggak suka kalo lo panggil gue 'Pak'. Tapi, kalo di depan yang lain, terserah lo lah."
Estelle mengangguk lalu menunjuk ke arah pintu, "aku keluar dulu."
"Hm." Romeo mengangguk dan mulai memainkan ponselnya.
DU LIEST GERADE
My Stepmother? [COMPLETED]
JugendliteraturRomeo langsung membenci Estelle, gadis yang umurnya hanya berjarak dua tahun darinya. Begitu sang ayah memperkenalkan seorang gadis yang akan menjadi ibu tirinya, Romeo membenci Estelle karena menurutnya Estelle hanya mengincar harta ayahnya, hingga...