MLSD • 5

21.3K 441 3
                                    

votmen yuuu👹🤓

—————

"Mas Abim udah pulang?" tanya seorang wanita kepada suaminya yang baru terlihat memasuki rumah.

"Udah, dek." jawab Abimanyu. Memang orang-orang umumnya memanggil Abimanyu dengan panggilan 'Abim' hanya Shellena lah yang memanggilnya 'Bima' tetapi ia tidak keberatan sama sekali.

"Aku buatin kopi ya mas." ucap Alin. Abimanyu hanya mengangguk mengiyakan.

Laki-laki itu melepas sendiri jas dan pakaiannya. Ia jadi rindu Shellena. Gadis itu selalu memanjakannya. Membantu melepaskan jas dan pakaiannya, membuatkan minuman untuknya bahkan menghidangkan makanan untuk ia santap. Kekasihnya itu bisa melakukan banyak hal dalam satu waktu bersamaan.

Tetapi ini jadwalnya pulang ke rumah. Sebenarnya jika dibolehkan Shellena, ia akan menetap di rumah gadis itu. Ya, Shellena yang melarangnya untuk tidak sering-sering berkunjung ke rumah gadis itu apalagi sampai menginap. Kasihan Alin dan anak-anak Bima katanya. Tetapi kalau tiga orang itu tidak ada, Shellena tidak menolak Bima yang mengajaknya nginep.

"Mas," Alin memasuki kamar dengan membawa nampan sebagai alas cangkir putih berisi kopi untuk suaminya. Kemudian wanita itu meletakkan cangkir tersebut di atas meja. "Ini mas kopinya."

"Iya. Makasih dek." ucap Abimanyu dengan senyum tipis. Laki-laki itu memutuskan untuk mandi sembari menunggu kopi miliknya sedikit lebih ramah di lidah.

Abimanyu membersihkan dirinya lebih cepat dari biasanya. Air kamar mandi malam ini terasa lebih dingin dari dua hari lalu. Ia sampai menggigil merasakan dinginnya air yang merasuk kulit.

Saat akan keluar kamar mandi laki-laki itu mendengar suara seperti orang sedang menelepon. Rupanya Alin. Wanita itu berada di balkon rumah dengan tangan terlihat menempel di telinganya. Walaupun jarak kamar mandi dengan balkon lumayan jauh, tetapi Abimanyu tetap bisa mendengar percakapan istrinya dengan orang di seberang sana. Laki-laki itu mengacuhkannya. Sudah biasa ia mendengar percakapan ganjil seperti itu.

Abimanyu menyeruput kopi dari cangkirnya. Laki-laki itu sedang duduk bersandar di kepala ranjang dengan tangan kiri memegang cangkir kopi sedangkan tangan kanannya memegang ponsel.

Bibir bapak beranak dua itu sesekali terangkat. Ia tengah melakukan hal yang paling ia sukai selama di rumah. Apa lagi jika bukan berkirim pesan dengan Shellena yang tersayang.

Berkirim pesan dengan Shellena adalah hal yang selalu ia lakukan untuk menghilangkan bosan atau memang rindu dengan gadis itu. Topik apa saja ia bicarakan. Bahkan tumbuh kembang putra-putrinya pun ia sampaikan kepada Shellena.

Bukan karena apa, tetapi gadis itu yang meminta. Shellena sudah sangat dekat dengan Nadia dan Rafa—putra-putrinya—semenjak ketidaksengajaan bertemu beberapa bulan lalu, Abimanyu juga sering mengajak Nadia dan Shellena jalan bersama. Sedangkan Rafa yang masih bayi hanya beberapa kali dikunjungi Shellena.

Pacar muda

Yang
*send a photo
Ganteng ga yang?

lumayan lah
tapi mukanya tua

YANGG!!!

HAHAHAHAHA
becanda mas
mas ganteng banget mirip Lee Min-Ho

Pacar kamu kan?

MY LOVELY SUGAR DADDY [END | SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang