[✨Note 2✨]

1.3K 143 9
                                    

Revisi.

"Siapa dia??" batin Solar berusaha untuk melihat kebelakang tetapi matanya pun ikut ditutup. Oh ayolah jika ini adalah prank, Solar akan  memukul seseorang yang mengepranknya. Tetapi, tampaknya mustahil untuk prank di jaman kerajaan seperti ini bahkan kata prank saja belum ditemukan.

"Tolong aku .. aku gak mau mati muda"
batin Solar sambil panik meskipun di wajahnya ditampilkan wajah terkejut.

"Yang Mulia ini makanan anda— ... "Fang melihat Solar dibekap dan matanya ditutup, ia juga melihat Solar mati-matian untuk melepas dari bekapan sang pembunuh bayaran.

Dengan cepat Fang langsung saja mengeluarkan pedangnya. Seseorang yang membekap Solar langsung saja menghilang bagaikan setan.

Solar hanya bisa terbatuk-batuk dan menghirup udara segar sangat panjang dan akhirnya dia bisa bernafas dengan lega. Ia melihat bahwa Fang terlihat berlari kepadanya dengan wajah khawatir hanya saja entah kenapa. Kok bisa, Fang masih bisa mempertahankan wajah dinginnya. Dasar dinding.

"Yang Mulia?! apakah anda dilukai atau hal semacam lainnya?" tanya Fang khawatir sambil melihat keadaan Solar.

"Saya ... tidak papa saya tidak kenapa-kenapa" ujar Solar yang jantungnya masih berdegup kencang karena tadi dia mungkin bisa dibunuh jika Fang tidak datang.

"Baiklah jika begitu saya akan melaporkannya ke Yang Mulia Raja"ujar Fang akan berdiri, tidak lama Solar teringat akan scene ini.

"Bukannya ini scene antagonis?!yang katanya dia mendapatkan serangan dari seorang penyusup atau pembunuh bayaran." batin Solar dan berfikir mencoba untuk mengingat dan mempertahankan wajah tenangnya di hadapan Fang.

Solar pun teringat lagi setelah Fang melaporkan ini kepada Yang Mulia Raja. Entah kenapa antagonis dimarahi karena tidak bisa menjaga diri sendiri ataupun karena lemah membuatnya di latih habis-habisan oleh sang kakak tertua.
Antagonis hanya menerimanya dengan terpaksa asalkan yang melatihnya adalah kakak tertua membuatnya semangat dan tidak peduli meskipun badannya menjadi sakit karena latihan sadis itu. Sampai- sampai pernah Antagonis di obati tabib dan tidak boleh latihan selama satu Minggu lebih. Sang kakak kedua dan kakak keempat mengejek antagonis dan juga meremehkannya. Karena antagonis tergolong orang tidak suka diremehkan, membuatnya tidak sampai satu minggu, antagonis kembali latihan. Hanya saja kesehatannya kembali memburuk membuatnya harus ke tabib hampir setiap hari. Juga pernah mata antagonis hampir saja buta tetapi,masih bisa diselamatkan. Solar yang membaca saja merinding seketika ketika mengingat ataupun membaca cerita tersebut.

"Tunggu-tunggu ... apakah aku ini masuk di tubuh ..."
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

✨Menjadi Tokoh Antagonis!?✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang