BAB 37

9.1K 685 8
                                    

Flashback On

Mereka kembali berbicara bersamaan. Lavina sudah tidak tahan. Dia menutup mulutnya dan menunduk menahan tawanya, sedangkan wajah Faris yang hampir memerah blusing.

"Pftt! Haha!hahah! Bwahahah." Pecah sudah tawa Lavina. Dia sudah tidak bisa menahannya.

"Okey gua duluan yang ngomong! Gua udah kesel dengan kecanggungan ini."

"Lu mau nanya tentang Cia? Atau lu--

"Gua penasaran sama lu!." Ucap Faris yang membuat Lavina terkejut bukan main.

"WTF!! Sadar woyyy! Gua ada pawang!!" Ucap Lavina langsung berdiri menjauh dari Faris. "Pawang gua sahabat lu dewek!" Lanjut Lavina.

"Bukan itu!"

"Kalo bukan itu apaa?? Jangan alasan dehh. Gua tau gua cantik. Dan lu ganteng, tapi gua ini cewek setia ya se.t.i a. Setia." Ucap Lavina menggebu -gebu.

"Ck. Jangan pd. Gua gak suka sama lu!" Jelas Faris.

"Serius?!" Lavina menatap tajam Faris. "Eee--ehh ngapain lu deketin gua." Was - was Lavina karna Faris berdiri menghampirinya.

"Luu....kenapa selalalu natap gua kaya gitu?" Ucap Faris dengan tatapan menyelidik.

"Tatapan gimana??? Lagian kapan gua natap luu?!"

Faris yang sudah berhadapan dengan Lavina hanya menghela nafasnya. Dia memasukkan kedua tanganya kesaku dicelananya.

"Tatapan dikantin waktu itu! Tatapan ditoilet cewek waktu itu! Dann.....tatapan saat gua baru datang tadi!" Ucap Faris dengan nada Friendly.

Lavina yang tau kemana arah pembicaraan Faris pun bingung ingin menjawab apa. Tapi satu hal yang dia lebih bingung. Emang bagaimana tatapannya kapada Faris saat tau dia mirip Jungkook?

Tuk. Faris mengetuk kening Lavina pelan dengan jari telunjuknya.

"Malah bengong. Denger gua gak?"

"Iya iya denger kok. Bawel!" Nyinyir Lavina di akhir.

Kenapa cowok dingin kalau udah kenal jadi menyebalkan gini sih. Gak Revan gak Faris.

"Jadi kenapa?"

"Gak papa. Cuma natap doang emang gak boleh?"

"Natap boleh, tapi inget posisi lu. Balik lagi seperti yang lu bilang 'gua ini udah punya pawang dan pawang gua ini temen lu dewek.' Dan gua terusik sama tatapan lu itu. Apalagi tatapan dari cowok lu yang posesive itu." Ucap Faris.

"Cih. Gak sadar diri! Emang gua gak tau! Kalau lu juga posesive ke Cia!" Bisik Lavina diakhir.

Telinga Faris memerah setelah mendengar itu dari mulut Lavina. Bagaimana Lavina bisa tau? Apakah Lavina mengetahuinya?

"Iya tau gua." Sahut Lavina yang seakan tau isi hati Faris.

"M--maksud lu apa!?" Gugup Faris.

'Heheheeh. Akhirnya kena juga nihh cowok dingin. Liat aja lu nanti.' Batin iblis Lavina.

"Lu mau tau kenapa gua dikantin lirik lu?" Ucap Lavina yang dibalas anggukan Faris.

'Kenapa nih manusia jadi kaya anak anjing si! Huwaaa jadi gemez.' " Itu karna lu sama sahabat gua tatap-tatapan gak jelas." Bisik Lavina.

"Luuu.....suka kan sama Delicia?" Lanjut Lavina yang membuat Faria menegang.

"Eyyy gak usah ngelak! Percuma lu ngode dia juga! Dia mah gak peka. Orang o'on kaya si Cia mah kaga bakal peka -peka soal ginian." Ucap Lavina.

Antagonis ✔Where stories live. Discover now