PROLOG

1.3K 10 0
                                    

Lowongan kerja itu akhirnya dapat kuakses lewat komputer dan aku diterima kerja sebagai assisten manager akunting. Senangku sampai aku menciumi pipi mama dan papa yg sudah mendoakan aku agar cepat bisa kerja untuk membiayai adik2ku yg masih SMA dan SMP.

Hari pertama aku masuk kerja naik grab menuju kantor yg sudah di sharelok di ponselku. Ternyata cukup jauh lokasinya ada dipinggir kota Bekasi berbatas Jakarta timur. Aku datang pada sore hari seperti yg dianjurkan oleh bagian HRD mengingat perusahaan itu hanya sebagai kantor pusat yg tidak ada aktifitas karyawan selain officer tertentu itupun bisa dihitung dengan jari.

Kantor yg dibangun berlantai 4 itu kelihatan megah rapi sepi, mungkin banyak yg dinas luar karena di parkiran tidak ada kendaraan sama sekali. Mungkin saja di dalam ada pegawai seperti aku yg pulang pergi naik grab.

Masuk ke dalam kantor sudah disambut satpam berpakaian seragam biru putih belum diganti seragam polri mungkin masih pakai cara lama.

Aku masuk lift naik ke lantai 2 tempat aku menghadap HRD sendirian. Tak kulihat orang yg sibuk mengurus pelayanan di dalam gedung itu.Tapi hatiku merasa senang dan nyaman setelah dipersilahkan duduk menghadap seorang laki2 muda dan tampan.

" Saudari bernama Natasha yg telah melamar lewat email kemarin kan?"

" Betul pak. Ini berkas lamaran CV dan ijasah asli saya." kataku sambil meletakkan map berisi berkas lamaran.

" Sudah saya terima scan ijasah dan curiculum Vitaemu lewat komputer. Ya sudah silahkan kamu masuk ruangan kantor sebelah ini" kata laki2 muda itu sambil menunjuk ke arah ruang Accounting.

Ternyata di situ sudah duduk seorang pria yg juga masih muda dan sangat tampan menyambutku dengan nenganggukkan kepala dan tersenyum. Di depan meja ada tulisan nama pria manager accounting itu Sulistyo SE,MBA.

Aku duduk pada kursi dan setting meja dan destop disamping pak Sulis yg terlihat serius menghadap layar komputer. Aku jadi segan mau ngobrol karena para pegawai tak sibuk didepan komputer tanpa kudengar suara canda atau tawa seperti di kampus atau di kantor papaku. Musik yg berkumandang dalam kantorpun mudik klasik Mozart kesukaan orang tua seperti papaku.

Saat aku sedang membuka layar dan browsing data yg kukerjakan, datang ke mejaku seorang pemuda tampan dengan kacamata hitam.

" Met sore buk" kata pemuda itu. Aku tersenyum dan mengangguk hormat, karena kulihat ia punya power hingga mudah sekali masuk ke dalam kantorku.

" Selamat sore juga pak"

" Ibu yg melamar kemaren ya ? Kenalkan aku Satriyo. Panggil pak Rio gitu." kata pria tampan itu sambik membuka kaca matanya sedikit memperlihatkan matanya sempurna, tidak jereng .

" Saya Natasha pak Rio." kataku sambil mengulurkan tangan menjabat tangannya yg dingin seperti es.

" Sudah kucatat nomer hpmu. Nanti atau besok mungkin aku hubungi lagi untuk memberitahu berapa gajimu di kantor ini. Selamat bekerja Tasha." kata pemuda itu sambil melangkah keluar meninggalkan aku. Lalu pak Sulis berkata sambil memanggil namaku.

" Tasha, itu tadi CEO perusahaan "

Kalimat diatas adalah penggalan cerita dari novel yg sedang saya susun. Cerita ini murni khayalan saya tentang perusahaan misterius dan orang2 yg ada di dunia lain yg mau bersahabat dengan manusia seperti kita.

Jika ada nama dan lokasi yg sama dengan anda, itu hanya kebetulan, bukan saya sengaja.

Salam hormat dari saya,

Darsono AD/ author.

SANG PENUNGGUOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz