Chapter 21 - Village Origins

3.6K 656 11
                                    

Chrome berhasil mengalahkan Magma, sekarang yang tersisa hanya Senku, Chrome, dan Ginrou.

(Y/N) melambaikan tangannya sedih pada Gen, Gen yang awalnya ingin memperlihatkan sulap terakhir mau tidak mau langsung pergi melihat Senku mengancam dari belakang.

Saat ini pertandingan semifinal antara Senku dan Ginrou yang menggila. Dia berpidato memalukan membuat semua orang yakin Ginrou tidak boleh jadi kepala desa.

"Ginrou sudah gila! Dia menyerang Senku!" (Y/N) menjadi panik, dia hampir masuk ke arena jika saja Kohaku tidak menahan.

"(Y/N), jangan! Tapi, aku setuju Ginrou gila. Dia payah!"

Chrome meraih topi semangka yang sudah hancur, melemparnya ke arah Senku.

"Kita tim sains, senjata kita adalah sains!" Chrome berteriak.

Senku meletakkan ujung tombaknya di topi semangka sambil tersenyum miring.

"Yah, tentu saja!"

Ginrou berusaha menghalangi dengan melompat. Senku menginjak ujung tombak, ujung yang lain tepat mengenai bagian tengah Ginrou.

"Ginrou kalah! Senku melaju ke final!"

Semua warga desa bertepuk tangan. (Y/N) ikut bertepuk tangan.

Pertandingan yang hebat. Walau tidak ada pukul memukul, karena ini Senku maka tetap keren.

Hal yang di luar dugaan adalah, Chrome yang pingsan. Semua orang terdiam, menyadari satu fakta yang mengerikan.

"Orang yang menjadi kepala desa dan suami pendeta, adalah pemenangnya. Senku!"

Warga desa mulai sedikit riuh. (Y/N) pucat, matanya memanas. Ini benar-benar bencana.

(Y/N) berdiri kaku. Dia mengedipkan matanya dengan cepat, menahan air mata untuk turun.

Tenang. Kamu sudah berjanji tidak akan menghalangi jalan Senku, dengan menikah dia bisa jadi kepala desa. Tujuannya akan semakin cepat tercapai.

Karena itu.. jangan menangis. Kuatlah, (Y/N)! Kamu harus percaya padanya.

Senku kebingungan. Dia melirik pada (Y/N), gadis itu menyadari tatapannya lalu tersenyum. Senyum lembut yang selalu menyambutnya di dunia batu ini.

Benar. Dia gadis yang kuat, aku bisa percaya padanya.

Kemudian dia menghela nafas. Memberi jawabannya.

"Semuanya jadi rumit. Intinya kalau aku menikahi mu, seisi desa bisa ku kuasi, bukan? Baiklah, kalau begitu."

Semua orang kembali histeris. (Y/N) mengangguk, menahan sakitnya, itu memang pilihan paling logis saat ini.

Senku berdebat dengan Kokuyou, kepala desa sebelumnya. Minuman sudah di bawakan ketika Ruri tiba-tiba terbatuk darah.

(Y/N) memandang khawatir. Mereka harus segera membuat obat untuk Ruri, dia menepuk kedua pipinya. Menyadarkan dirinya sendiri agar jangan egois.

"Karena ini perayaan pernikahan. Kita akan minum sampai pagi."

"Haah, jadi begitu. Kalau begitu.. aku mau bercerai saja."

Kembali semua orang mematung. (Y/N) masih memproses semuanya. Senku memberi isyarat agar kerajaan sains segera pergi.

Kohaku membawakan minumannya. Senku menarik (Y/N) yang turut menarik Kakek Kaseki.

"Maaf, Kak Ruri. Akan ku jelaskan nanti!" Kohaku berteriak.

"Kita kembali ke kerajaan sains, para penduduk sains ku!"

It's Always You (Senku x Reader) √Where stories live. Discover now