11

2.3K 58 2
                                    

Happy reading bestie, semoga sukaa

💔EX💔

" Cia suka?"cowo berhidung mancung itu menatap gadis cantik di sampingnya penuh sayang.

Seorang gadis cantik yang ditanya itu mengangguk antusias. "Banget,"

Setelah itu Hans beralih menatap danau di hadapan mereka. Kini sepasang kekasih itu tengah berada di sebuah taman yang terdapat sebuah danau dan pemandangan cukup indah.

Terdapat rumput hijau dan beberapa pohon besar yang menjadikan suasana disana menjadi lebih sejuk dan asri.

"Taman dan danau ini kan saksi hari bahagia kita." ucap CIA.

"Hari dimana Brissia menjadi milik Hans," sambung Hans sedikit terkekeh sambil mengingat hari dimana ia menyatakan cinta pada gadis cantik di sampingnya.

Cia pun sama dengan Hans, gadis dengan rambut sebahu itu ikut terkekeh. Cia masih ingat betul hari bahagia itu.

"Dan nggak terasa hubungan kita udah jalan 2 tahun." ujarnya. "Bukan waktu yang singkat bagi Cia."

"Seneng kan jadi pacarnya orang ganteng." Hans menatap Cia dengan tatapan genit. Mencoba menggoda gadis lugu itu.

"Hans ganteng karena Cia sayang Hans, bukan
Cia sayang Hans karena Hans ganteng."tutur Cia dengan jujur.

Hans sedikit bingung dan tidak paham dengan kalimat yang baru cia ucapkan. Dahinya mengernyit berusaha mencerna kata demi kata yang di ucapkan oleh Cia.

"Hans nggak paham," jujurnya.

Cia tersenyum sambil menatap wajah tampan yang tengah kebingungan itu.

"Cia suka, Cia sayang, bukan karena Hans ganteng. Diluar sana banyak yang jauh lebih ganteng dari Hans, tapi nggak menarik dan nggak bisa buat Cia nyaman.
Dan Hans ganteng setelah Cia benar benar sayang sama Hans, dan hal itu membuat Hans semakin hari semakin ganteng di mata Cia, karena Cia sayang Hans.

Hans yang menatap dan mendengarkan penjelasan Cia dengan serius itu manggut-manggut menyetujui.

"Ututuu... Sayang,"ucap Hans gemas,"sini peluk dulu."

Tanpa pikir panjang, Cia langsung mendekat, dan menyandarkan kepalanya di bahu Hans. Lalu dengan senang hati dan penuh sayang Hans mengelus lembut rambut hitam Cia.

Untuk beberapa waktu keduanya saling diam, mereka lebih memilih untuk menikmati dan menghirup udara segar di sekitar danau. Sesekali Hans mencium singkat rambut wangi Cia.

"Makasih, Cia," ucap Hans tiba-tiba.

"Makasih untuk?"

"Untuk semuanya," jawab Hans. "Makasih untuk rasa sayang yang begitu besar untuk Hans. Makasih udah selalu sabar, dan bertahan sampai sejauh ini." laki laki itu berujar dengan tulus dengan sorot mata yang terluka.

Cia menjauhkan tubuhnya dari Hans, dan memperbaiki posisi duduknya. Matanya yang berkaca-kaca itu menatap Hans dalam.

"Cia sayang Hans," jujur gadis itu.

"Maaf, akhir akhir ini Hans sering buat kecewa bahkan sampe buat Cia nangis." ucap Hans merasa bersalah.

"Nggak papa," balas Cia berusaha untuk melupakan semua perlakuan Hans akhir akhir ini yang sering membuatnya sakit hati.

EX [PROSES REVISI]Where stories live. Discover now