C¹ |dedek bayi|

653 26 0
                                    

"Aku takut dia- akhhh t-tolongg j-jeno" Renjun merasakan sakit perut luar biasa dari perutnya

Jeno segera menghubungi Jaemin dan membawa renjun ke rumah sakit terdekat. Diperjalanan Renjun terus saja berteriak menahan rasa sakit.

"Bertahan, sebentar lagi akan sampai" tangan Jeno menggenggam tangan renjun

Sesampainya dirumah sakit, Renjun langsung dibawa di ruang operasi. Jeno menunggu renjun didepan ruang operasi dengan wajah cemas dan gelisah.

"Dimana renjun??" Tanya haechan khawatir memandang Jeno yang tengah duduk menunduk

"Dia didalam, doakan dia baik baik saja" jawab Jeno

Haechan menatap pintu ruang operasi. Dia merasa menyesal, juga merasa benci pada dirinya sendiri, ia merasa telah menjadi ayah yang bodoh untuk keluarganya.

"Jen, kembali ke kantormu, biar aku yang menunggu renjun disini" usul haechan

"Tolong jaga dia ya? Aku akan kembali sebentar lagi"

"Pastinya"

Haechan berdoa dan terus memohon keselamatan untuk Renjun dan anaknya.

Operasi berjalan 2 jam, dan selama itu haechan terus berdoa dan terus memohon agar renjun dan anaknya baik baik saja

"Dengan keluarga Tuan renjun?" Dokter keluar

"Ya saya sendiri"

"anaknya lahir dengan selamat tuan" ucap dokter

"Renjun?"

"Ia juga baik baik saja, mungkin efek dari biusnya akan lama, sebentar lagi tuan renjun beserta anaknya akan dipindahkan ke ruang rawat inap"

Setelah dokter mengatakan itu, haechan mengurus semua keperluan yang diperlukan renjun dan anaknya nanti.

Setelah selesai mengurus semua keperluan renjun dan buah hatinya haechan menuju ruangan renjun untuk melihat Renjun.

Renjun tengah duduk bersandar sambil menggendong anaknya yang terlihat lucu

"Sayang??" Panggil haechan Mendekat ke arah renjun

"Chan?" Bingung renjun

"Astaga lucu sekali" haechan menggendong anaknya dan menimang bayi itu

"Kau ini pergi kemana saja huh? Apa kau tidak kasihan pada anak ini?? Apa kau tidak kasihan padaku?? Aku sangat terpuruk sejak kau pergi Jun" tanya haechan lembut

"Eh... Itu...-

"Kita rujuk ya?? Jangan menolaknya, karna demi kebaikan anak ini" potong haechan menatap dan mencium bayi tersebut

"Bagaimana dengan dia??"

"Kami bercerai setelah dia mengatakan semuanya"

"Ah begitu..."

"AAAA KEPONAKANKU SUDAH LAHIRRR" jaemin datang dengan Jeno dibelakangnya jangan lupa buah ditangan Jeno

"Lucu sekali sungchannnnn" jaemin mencubit pipi sungchan yang membuat bayi itu menangis

"Kau bodoh sekali ish" kesal Haechan menimang anaknya

"Jadi??? Kalian balikan???" Tanya Jeno

"Hmmm.... Sepertinya iya" bukannya renjun, jaemin yang menjawab pertanyaan itu

Haechan tidak menggubris, sibuk menenangkan anaknya yang menangis. Sedangkan Renjun sibuk menatap buah yang dibawa oleh jenjaem

"Mau itu" pinta Renjun

"Biar aku ambilkan, mau yang mana??"

"Yang itu bulat seperti kepala Mark"

Jeno mengambil semangka, yang dimaksud renjun adalah semangka. Jeno mengeluarkan pisau portabel yang selalu dia bawa di saku celananya. Memotong semangka itu dan memberikannya pada Renjun

"Chan, jaga dia baik baik ya kami harus pergi karna ada urusan" pamit jaemin

"Ya"singkat sekali jawaban haechan

Setelah baby Chan tertidur, sang ayah meletakkan baby Chan disamping sang ibunda

"Chan..."

"Hah??"

"Mau itu..."

"Apa??"

"Eung...... Itu..."

"Katakan saja Renjun"

"MauciumkamuCiumnyadibibir" ucap Renjun cepat, dia malu

"Astaga hanya itu?? Kemari dan biarkan aku menciummu"

CHUPP

Ciuman lembut Kini diganti dengan lumatan lembut yang memberikan sensasi nikmat pada keduanya

"Ngh... Biarkan aku bernapas Chan" Renjun memukul haechan

"Maaf maaf, aku terlalu bersemangat

TBC

Tell me what is love 『hyuckren』(Slow Update)Where stories live. Discover now