TYH- 9

1.3K 172 17
                                    


•••

Setelah kejadian Dimana Tama dan Dio melakukan hubungan intim, mereka terlihat lebih dekat.

Hanya dekat, tapi untuk status belum ada sama sekali. Masih seperti jemuran, di gantung.

Pagi ini Tama berniat menjemput Dio, ini sudah menjadi kebiasaan nya hampir satu bulan belakangan ini.

"Sudah siap?" Tanya tama pas Dio masuk ke mobil nya.

Dio mengangguk dan tersenyum manis pada Tama. Mobil pun berjala , di tengah perjalanan Dio menurunkan kaca yg ada di mobil dan memakai lip serum sehingga bibir nya terlihat merkah.

"Ck, hapus" Tama memberikan tissue ke Dio untuk menghapus warna di bibir manis itu.

"Apaan sih, gk mau" Dio menolak.

Tama memberhentikan mobilnya di tepi jalan dan menghadapkan badan nya ke Dio, menatap dalam.

"Kenaphmmhh~" saat hendak bertanya, Dio malah di cium oleh Tama.

Tama menjilat bibir Dio, manis. Sangat manis, seperti strawberry namun kenyal. Ciuman itu di lepas.

"Jangan seperti itu, kau membuat orang melirik mu. Aku tak suka" kata Tama dengan nada suara datar nya.

Tama menjalankan kembali mobil nya, Dio hanya diam. Menatap ke arah jendela yg menunjukkan suasana perkotaan.

"Kenapa? Kenapa Lo gk suka?.... sebenernya kita ini apa?" Tanya Dio dengan suara pelan di akhir kalimat nya.

Tama enggan menjawab, sebenernya pertanyaan seperti ini adalah pertanyaan yg paling dia benci.

Sudah hampir sebulan, hubungan mereka masih tak jelas. Alasan Tama enggan segera official dengan Dio adalah, dia takut Dio menolak nya.

Padahal Tama sudah berhasil mendapatkan hati kelinci kecil nan galak itu dari lama.

Mobil berhenti di lobby, Dio langsung turun dan menutup kuat pintu mobil Tama.

Dio melangkah masuk dengan langkah cepat, di ikuti Tama yg berusaha mengejar Dio. Namun kalah cepat, Dio masuk ke lift lebih dulu.

Sesampainya di ruangan nya. Dio langsung duduk dan menenggelamkan wajahnya di tangan yg di lipat di atas meja.

"Pssst, kenapa tu?" Tanya Theo yg baru pulang cuti, habis lahiran dia.

"Enggak tau" jawab Tian

"Lo kenapa lagi?" Tian beraniin diri buat nanya ke Dio.

Dio cuma gelengin kepala, Tian bisa lihat bahu kelinci manis itu bergetar, ah sedang menangis rupanya.

Jovan yg melihat itu pun mengambil ponselnya dan menghubungi Tama, memberitahu bahwa kelinci manis kesayangan si bos sedang menangis.

Dio mengambil tissue dan mengelap air mata nya, dan kembali menunduk. Dia berfikir apa salah jika dia bertanya seperti tadi ke Tama? Kan dia hanya minta kejelasan dalam hubungan.

Setidaknya kalau gk bisa ngasih kepastian ya jangan ngasih harapan.

Dio duduk tegap lagi, dia mulai menyalakan komputer nya dan bekerja. Semua teman teman nya menatap ke arah diri nya.

𝙏𝙖𝙠𝙚 𝙔𝙤𝙪𝙧 𝙃𝙚𝙖𝙧𝙩 | ilyoung ( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang