TYH- 10

1.2K 174 5
                                    

Typo = anugerah

•••

Sudah hampir siang tapi tidak ada kabar tentang Dio. Dokter belum memberi tau perkembangan Dio. Pak Cahyo sama Gilang dari tadi makin panik.

"Kalau Dio kenapa Napa gimana?" Tanya Gilang.

"Tenang okey? Dokter tadi bilang ini mungkin bisa jdi kabar baik" jawab pak Cahyo.

"Tapi kalau kemungkinan itu malah sebaliknya gimana?" Gilang malah membuat suasana semakin panik.

Cahyo hana menatap Dio dari kaca  yg ada di ruangan rawat nya. Di sana Dio terbaring lemah, seperti tidak ada niatan untuk bangun.

•••

Tama sampai di Seoul dan sekarang ada di bandara. Dia meminta Jeffry untuk menjemputnya menggunakan helikopter.

Mereka menuju ke rumah sakit dimana Dio di rawat sekarang. Jeffry sedari tadi melirik Tama yg ada di sebelahnya.

"Se khawatir itu bos?" Tanya Jeffry.

"Menurut mu?!" Tama menatap sinis ke Jeffry.

Tama melihat ponselnya dan mendapat kabar dari pak Cahyo.

Bapak mertua

Dio belum sadar
12.09
Dokter juga belum memberitahu hasil pemeriksaan nya?
12.09
Kapan kau akan sampai? Dio terlihat lemah Sekarang
12.10

Aku sedang di jalan menuju RS om
12.11
Tunggu aku, 10 menit
12.11

"Kira kira Dio kenapa?" Tanya Tama

"Mana gua tau bos, gua bukan dokter. Emang gejala nya gimana?" Jawab Jeffry

"Pak Cahyo bilang tadi pagi Dio mual dan muntah, terus pingsan. Wajah nya pucat" kata Tama

"Oooo gitu, gua tau sesuatu deh kayaknya. Tapi kalau dugaan gua bener, gua cuma mau ngucapin selamat aja ke lu bos" kata Jeffry.

"Selamat buat apa?" Tanya Tama

Jeffry tak menjawab dan hanya mengendikan bahu nya membuat Tama Semakin bingung.

•••

"Keluar Pasien Dio ?" Dokter keluar dari ruang rawat Dio

"Kami dok" jawab Gilang.

"Baiklah, di antara kalian berdua. Siapa suami dari pasien?" Tanya dokter yg sekarang mengeluarkan kertas dari jas nya.

"Apa dok? S-suami?" Tanya Gilang.

"Iya suami, saya perlu bicara dengan suami dari Dio" kata dokter.

"Bisakah di bicarakan dengan kami saja? Nanti kami sam—" ucapan pak Cahyo terpotong.

"Saya...saya suami nya" itu Tama, berteriak di koridor rumah sakit dan berlari.

"Baiklah, ini pak" dokter itu memberikan kertas yg berisikan diagnosis.

"Selamat, istri anda mengandung. Usia janin nya sudah memasuki 3 Minggu" kata dokter.

𝙏𝙖𝙠𝙚 𝙔𝙤𝙪𝙧 𝙃𝙚𝙖𝙧𝙩 | ilyoung ( END) Where stories live. Discover now