02. The King

259 49 0
                                    

Pintu terbuka, Han yang sedang membaca buku mengalihkan pandangannya sejenak, Ia menautkan alisnya melihat seseorang berjubah berdiri di ambang pintu.

"Siapa?" Tanyanya seraya meletakkan buku yang Ia baca.

Karina membuka tudung jubahnya, kemudian menunjukkan lencana kerajaan pada Han.

"Aku ditugaskan untuk melihat apakah ada kehidupan disini, sama sekali tidak menyangka ada vampire yang hidup seorang diri dihutan ini," Ucap Karina, Ia melangkah masuk dan menilik setiap sudut ruangan.

"Ah, sebenarnya aku tidak hidup sendiri,"

"Apa fasilitas yang Raja berikan masih kurang sehingga kalian memilih hidup disini?" Karina mengintimidasi Han.

"Tidak ada yang lebih baik dari Raja Belphegor II, tinggal di hutan ini adalah murni keinginan kami," Han bernafas lega saat Jaemin datang, Ia merasa terselamatkan. Ia tersenyum melihat warna mata Jaemin yang berbeda, bukan lagi warna amethyst. Namun senyuman itu tergantikan oleh kerut samar saat melihat Winter, tatapan gadis itu tidak kalah dingin dari seseorang yang berjubah itu.

Karina memutar badannya menghadap lurus pada Jaemin, mata mereka bertemu tatap, Karina lagi-lagi merasakan sakit di sekujur tubuhnya, namun wajahnya tetap menampilkan ekspresi dingin.

Ruangan sangat sunyi, bahkan suara angin yang biasa Jaemin dengar kini tidak ada. Karina sadar ada yang memperhatikannya, lantas dia melirik pada Winter. Saat itu pula keduanya menyadari, mereka telah di ikat oleh benang merah tak kasat mata.

"Raja memerintahkan aku untuk membawa kalian ke Ibu Kota, kalian akan menjalani kehidupan disana," Ucap Karina tegas, seakan tak menerima penolakan.

"Kenapa? Kita merasa nyaman hidup disini," Han yang menjawab.

"Kau ingin membantah perintah Raja?" Karina menatap Han, tidak dingin, tidak tajam, hanya saja tatapan itu memberikan tekanan sendiri pada Han. Baiklah, Han hanya butuh beradaptasi dengan sang mata Raja itu.

Jaemin menoleh pada Winter. Mereka sudah membicarakan ini sebelumnya, dan mereka sudah sepakat. Jika mengharuskan mereka keluar dari hutan itu, mereka akan menurutinya agar tidak menimbulkan kecurigaan. Tentang Jaemin yang ingin menyerahkan diri, itu tidak akan terjadi. Beruntung Winter mempunyai kemampuan merubah warna.

"Jika Raja berkata begitu, kami akan ikut," Ucap Jaemin.

Karina menganggukkan kepala. Tanpa berbicara lagi, Ia keluar dari rumah itu, diikuti yang lainnya. Han berbalik, menatap rumah penuh kenangan itu sendu. Ia dan dua bersaudara itu tumbuh dirumah ini, ada rasa berat hati jika harus meninggalkan nya.

"Lalu bagaimana dengan rumah ini?" Tanyanya.

Niat Karina adalah menghancurkan rumah itu, tapi suara itu membuatnya membeku.

"Jangan!" Cegah Winter yang merasa Karina akan menghancurkan rumah itu. Sementara Karina masih membeku, merasakan perasaan hangat yang menjalar di tubuhnya, hanya karena mendengar suara Winter.

"Jangan apa?" Tanya Han bingung. Namun tak ada yang menjawabnya.

Karina lantas berbalik arah, dan memimpin jalan. Empat vampire itu melesat kedalam hutan, berbeda Klan, berbeda kemampuan, berbeda pula cara mereka menyeberangi hutan.

Winter cukup kagum pada kecepatan Karina, gadis Klan Belphegor itu seperti menyatu dengan angin dan menghilang, kemudian muncul lagi ditempat lain. Winter tidak bodoh untuk mengenali perasaan yang datang saat bertemu dengan Karina. Ada sedikit rasa khawatir di hatinya.

Han menyatukan keningnya melihat Winter yang tidak memperhatikan jalan, Ia langsung menyerong ke arah Winter saat gadis itu melesat lurus kearah ranting pohon yang runcing. Hilang keseimbangan, keduanya jatuh diatas tanah yang dihiasi sedikit salju. Tepat disamping Luuyeh.

Amethyst Eyes In A Diamond Blood [NoMin]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora