30. Ada plot twist

386 91 10
                                    

Bintangnya (⭐) ayo di pencet dulu.
Sesudah ataupun sebelum membaca.

Terima matur thank you:)

🌱

"Kamu mirip banget."

Hyunbin jelas sekali terbayang akan sosok sang lalu. Di hadapan kamu yang saat ini tengah melakukan panggilan video. Membuat kamu tentu aja bingung lantas bertanya. Tapi bukan ibumu yang ada dalam benaknya. Ada sosok lain, yang udah lama nggak ia lihat rupanya di dunia.

Cara kamu bicara, suara tawa, dan senyummu. Semuanya mirip. Rasanya seolah sosok itu nggak pernah pergi tinggalin Hyunbin sendirian di dunia. Tapi ketika kamu membahas lagi masalah tempo lalu, Hyunbin terdiam. Jujur aja dia juga tertekan, dia mau setiap saat ketemu kamu, habiskan waktu lebih banyak bareng kamu. Tapi apadaya jika emang pekerjaannya mengganggu.

Tapi Hyunbin nggak pernah nggak tahu tentang kamu. Dia selalu tahu kabarmu. Dia akan selalu pastikan kamu baik-baik aja. Meski bukan dia yang mengamati langsung. Akan ada orang-orang tertentu yang selalu setia membawa kabar tentangmu untuknya. Selama hilangnya yang terlampau lama itu, Hyunbin setia bersama kamu, lewat rekan kerjanya yang ia percaya.

"Hyunbin. Barangnya udah dateng."

Ia yang sebelumnya sibuk melamun sembari menggenggam erat ponselnya, akhirnya bangkit dan bergerak mengikuti sang rekan. Meski raut malasnya terpampang nyata, ia tetap melangkahkan kakinya untuk bertemu dengan seseorang yang telah membawa semua pesanannya.

Ia keluar dari ruangannya di dalam kapal yang mengapung di laut, di samping kapalnya telah ada kapal lain dengan beberapa kru dan berbagai tangkapan ikan di kapalnya. Salah satu dari mereka menyambut dengan senyumnya. Seorang lelaki dengan celana pendek selutut serta kemeja bunga-bunganya khas musim panas di pantai itu memberi isyarat pada kedua anak buahnya yang bertugas untuk membawa sebuah kotak persegi panjang dan membukanya, memperlihatkan isi tumpukan jerami yang di atasnya terdapat beberapa benda berpelatuk dengan berbagai jenis dan ukuran. Hyunbin mengamati sekilas benda-benda di sana sebelum mengangguk dan rekan di sampingnya yang kini mengambil alih.

"3 kotak ya. Kabarin anak-anak di dermaga buat siap-siap angkut," perintahnya. Sang rekan mengangguk paham. Lantas Hyunbin dengan sorot dinginnya menatap nanar segala hal yang ada di depannya. Ia mengembuskan napasnya. Bermonolog lirih.

"Sampai kapanpun aku nggak bakal bisa jelasin ini ke kamu, y/n. Karena aku takut kamu yang menjauh."

"Ten. Lisa gimana?"

Johnny bertanya di sela kumpulnya semua anggota untuk menonton film di ruang tengah. Beberapa pandangan jadi beralih, sisanya tetap fokus pada tv namun telinga mereka siap siaga mendengar kalimat dari Ten.

"Udah sadar. Tapi masih di rumah sakit. Untungnya sih, cuma kepala bocor biasa."

"Kepala bocor mana ada yang biasa?! Jangan di normalized dong, Bang!" sembur Chenle. Salah satu pihak yang tadinya cuma fokusin telinga aja buat nyimak dan perhatiin tv, akhirnya murka. Berasa enteng banget si Ten ngomongnya kepala bocor doang.

"Ya, maksud gue tuh, intinya nggak parah kalau dalam kasus kecelakaan begitu!"

"Sama aja!"

"Aduh, udah! Setop! Setop!" Jisung sebagai pihak yang terganggu karena Anna-nya jadi nggak kedengeran ngomong apaan di filmnya jadi kesal dan bekap Chenle erat. "Gue mau fanboy-an dulu, jangan ganggu bisa?!"

Together! | NCTWhere stories live. Discover now