"Abang!!! Itu siapa di kamar mandi Teteh?!"
"Laki bukan!? kalau iya berarti itu Lucas temen Abang!"
"Bang ini kok gelas pecah semua!!? Berserakan lagi kacanya ih!"
"Oh iya Abang lupa beresin! Tadi di senggol Johnny!"
"Siapa lagi ituu??!"
"Temen Aban...
Bintangnya (⭐) ayo di pencet dulu. Sesudah ataupun sebelum membaca.
Terima matur thank you:)
🌱
Anyways,
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ini atuy gais. 🌝 tau kan dia kalo ada yg gemes dikit dijedor, ups-
•
"Oh, Ten? Lo tahu dari mana?" Jennie, salah satu orang yang tahu siapa Ten dan bagaimana dekatnya dengan Lisa bersuara. Rosé yang ada di sana mengerutkan dahinya heran.
"Dari adiknya mbak Rosé." dan kebingungan pun terjawab. Ten dengan wajah khawatirnya mendapat tepukan pelan dari Jennie, perempuan itu tahu bagaimana perasaan Ten saat ini karena dia pun juga merasakan itu.
"Lo tenang aja, dokter masih usahain semuanya." Ten hanya mengangguk dan ketika satu orang telah kembali dari membeli minuman di Kantin, dia terdiam menatap Ten yang tadinya nggak ada di sana.
"Jen, dia siapa?"
"Oh, Kak Jisoo. Ini Ten, sahabatnya Lisa. Ten, lo minum dulu gih, Kak minta satu airnya."
"Makasih, tapi ngomong-ngomong, Lisa kenapa bisa begini?"
Helaan Rosé mengudara, lantas dia yang menjelaskan. "Tabrak motor, dan.. plat nomornya sulit dilacak karena nggak terdaftar di kepolisian. Dan sayangnya, kepala Lisa bocor sampai pingsan di tempat. Terus gue yang telpon ambulans saat baru mau susul dia yang keluar duluan dari restoran tempat kita makan sebelumnya." Rosé menahan air matanya yang hendak kembali keluar, sapuan lembut di pundaknya dari Jisoo nggak membuahkan hasil apapun karena yang ada isakan tangisnya mulai terdengar.
Lalu Jennie melanjutkan, "Gue sama kak Jisoo ada di rumah saat kejadian itu. Mereka emang niatnya mau makan bareng aja di luar, tapi.. yah, gue nggak tahu kalau hal ini bakal terjadi. Maaf Ten,"
Ten menggeleng. "Enggak Kak, ini bukan salah siapapun kecuali satu orang."
Alis mereka semua mengerut, dan Ten mendengus kesal. "Pokoknya orang itu bakal dapat ganti semuanya."
•
"Xu Yiyang," Taeyong mengawali, semua telah duduk dengan rapi di sekitarnya. Suasana masih sunyi, hingga Taeyong melanjutkan, "Dia cewek pertama Ten sebelum pindah ke Indonesia. Tepatnya, di Thailand, negara lahirnya. Gue sih, nggak tahu wajahnya Yiyang gimana. Tapi Ten bilang cewek itu cantik banget, wajahnya khas. Dan Ten langsung jatuh cinta aja pas pertama ketemu. Namun nggak selang lama mereka kenal dan akhirnya pacaran. Sifat Yiyang yang asli mulai keluar, dan satu hal itu yang buat Ten putusin hubungan mereka. Dan mungkin karena itu keputusan sepihak dari Ten, Yiyangnya jadi masih belum bisa lepasin dia. Sampai Ten pindah ke Indonesia pun, Ten selalu dapat teroran sms rutin dari nomor asing yang pastinya kalian paham siapa yang jadi tersangkanya."
