30.-DD

18.8K 515 20
                                    

🌻Selamat Membaca🌻

Sudah lama rasanya Zackhary tidak menginjakkan kakinya ke Walters corp, ahkir-ahkir ini ia lebih sibuk mengurus urusan pribadinya daripada pekerjaan.  Beruntungnya ia memiliki para bawahan
dan staff yang bisa dipercaya untuk mengatasi segala urusan.

Semenjak kedatangan pertamanya setelah sekian lama ia menjadi pusat perhatian, Zackhary nampak tak terurus, rambutnya dibiarkan memanjang dengan helai-helaian rambut yang mulai memutih. Pria itu bahkan nampak mengenakan setelan jas kusut seperti tidak disetrika. Kantung matanya menghitam serta jenggotnya dibiarkan memanjang.

Ia menyenderkan tubuhnya dikursi kebesaran. Satu bulan sudah kepergian Raily entah dimana gadis itu berada. Zackhary sudah berusaha mencarinya dengan berbagai cara namun ia tidak menemukan titik terang keberadaan Raily. Bahkan Zackhary sudah mengunjungi tempat-tempat yang biasa didatangi Raily termasuk panti asuhan namun ia pun tak ada disana. Memikirkan semua itu membuat Zackhary pusing.

"Tokk...tokkk...tokkk...." Zackhary membenarkan posisi duduknya ketika ketukan pintu beberapa terdengar. "Masuk!" Sahutnya.

Travis memasuki ruangan tersebut, ia sedikit menahan keterkejutannya lantaran penampilan Zackhary yang tak biasa. Travis memang jarang menemui Zackhary hanya sesekali berbinjang melalui sambungan telepon untuk membahas berbagai urusan, terlebih Travis juga disibukkan dengan kasus yang dibebankan Zackhary padanya.

"Kau terlihat seperti pria seusiamu, Zac!" Ujar Travis dengan senyum menghinanya.

Zackhary mendengus kesal, apa pedulinya tentang penampilan jika Raily saja tidak ada disini. Ini lebih buruk dari kehilangan Raily yang pertama. Dulu Zackhary menganggap Raily kecil adalah putrinya namun sekarang berbeda, Raily adalah wanita dewasa yang juga istrinya, calon ibu anaknya. Lantas bagaimana bisa Zackhary memedulikan penampilannya jika keluarganya tidak ada disini.

"Ah, lupakan saja! Aku tau kau tak menyukai leluconku, karena saat ini kau sedang menjadi pria galau!" Zackhary berdecih mendengar ucapan Travis barusan. Ia sangat muak.

"Tak usah basa-basi, katakan yang ingin kau katakan!"

"Tenanglah!" Travis mengambil posisi duduk dihadapan Zackhary. Ia menyerahkan tumpukan berkas pada Zackhary.

"William menghilang!" Zackhary menatap Travis tajam, seolah bertanya bagaimana bisa terjadi.

"Pria itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan ini, Zac. Lupakan saja dia! Pevita yang seharusnya segera kita jebloskan kepenjara. Kecurigaanmu benar ketika hari itu kau melihat ia turun dari kendaraan berplat pemerintah. Ia memiliki hubungan gelap dengan kepala mentri, hal itu semata-mata untuk menutupi keterlibatannya dalam kasus penggelapan uang. Menurut data yang kuperoleh ia menggelapkan dana lebih dari $62 juta dollar. Yang kutahu itu semua demi membayar seluruh hutang-hutangnya ketika ia hidup sebagai sosialita." Travis menghentikan penjelasannya sejenak, Zackhary masih mendengarkan. "Dan yang perlu kau ketahui Raily ikut menggunakan dana itu untuk urusan pribadinya. Ia berusaha menutupi kedoknya dengan melakukan kegiatan amal secara rutin. Kaupun tau itu bukan? Raily bukan gadis lugu yang tidak tau apapun."

"Ya, aku mengenalnya. Ia selalu bermain cantik sehingga orang-orang tidak akan mencurigainya. She's a good player"

"Aku tidak dapat berpikir positif jika Raily dapat terbebas dari kasus ini. Kecuali kita melakukan Rekayasa."

"Apa kau ingin seolah membuat dalam kasus ini hanya Pevita satu-satunya orang yang menggunakan dana ini?"

"Ya. Tapi masalahnya adalah kita tidak dapat melakukannya sendiri. Kita membutuhkan bantuan..."

"Bantuan siapa?"

"Bantuanku."

"Cecilia?!?!"

"Aku akan membantu, Zac. Mungkin ini akan sedikit menebus rasa bersalahku pada Raily. Aku tau Zackhary yang kita lakukan selama ini salah." Cecilia tersenyum kecil, sembari mengelus perutnya yang mulai membesar. Zackhary beranjak dari duduknya memeluk tubuh Cecilia.

"Kemana saja kau? Apa kau tak merindukanku Cecilia?"

"Aku merindukanmu, Zac. Tapi perasaanku seharusnya tidak pernah adalagi. Meski kita tidak pernah saling mengucapkan kata perpisahan seharusnya aku menyadari jika kau sudah menikah."

"Tidak Cecilia, jangan katakan itu. Aku tidak bermaksud menyakitimu ataupun Raily. Aku tau aku salah Cecilia, aku ingin melindungi Raily saat itu, dan aku tak dapat membohongi perasaanku jika aku mencintaimu."

"Tapi kau juga mencintai Raily bukan?" Tanya Cecilia, ia mencoba tersenyum meski hatinya merasakan gemuruh, nyeri, dan sesak dalam waktu bersamaan. Zackhary tak menjawab pria itu hanya diam.

"Maafkan aku Cecilia. Aku tau ini salah. Jika ada yang harus disalahkan akulah orangnya. Maaf jika aku menyakitimu."

"Seharusnya kau meminta maaf pada Raily, Zac. Kau lebih menyakitinya. Ia sangat mencintaimu namun tak pernah berani mengungkapkan perasaannya. Ia takut, kau akan menolaknya! Aku berjanji Zac, aku akan pergi setelah ini, setelah aku menebus semua dosa dan salahku pada Raily."

"Cecil—"

"Sudah, Zac. Travis apa rencana kita?"

Lanjut...

Daddy's Deal (18+)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant