Merepotkan.

1.3K 165 9
                                    

Enjoy to read,
I hope you'll like this story.



Berjalan dengan terburu-buru melewati gang yang pendek ini, Beomgyu hampir tersandung kakinya sendiri. Suasana disini gelap dan sepi, hanya ada dua lampu redup yang dipasang berjauhan, jalan disekitar tidak begitu bagus, dan beberapa dinding pagar yang catnya sudah memudar. Cukup menakutkan dari pandangan orang luar, namun untuk Beomgyu dia sudah terbiasa melewati gang ini.

Terus melangkah menuju apartemen sederhananya. Beomgyu menaiki tangga yang sempit ini, setiap hentakan kakinya begitu keras dan terburu-buru, tetangga lain mungkin mendengar keributan yang dibuatnya.

Memasuki apartemennya, Beomgyu segera mengunci pintunya dan merasa sedikit aman. Bersandar pada pintu, lalu perlahan merosot ke lantai, merasa kakinya sudah tidak kuat lagi.

"..."

"Hhhaaaa~" Beomgyu mendesah

Dalam perjalanan menuju apartemennya, apa yang berhasil dia ingat hanya sebagian dari kejadian, dan itu bukan inti dari masalah yang dia alami.

"Aku sangat yakin. Kami benar-benar tidak memiliki kontak selama acara makan bersama itu"

"...Yahh aku hampir lupa, dia bahkan tidak mengucapkan selamat untuk ku. Padahal proyek ini adalah hasil dari pemikiran ku, hasil dari kerja keras ku!"

"Dan sebaliknya dia malah memberi ku malapetaka"

Mr. Soobin dan bawahannya Beomgyu, mereka sering berhadapan di ruang rapat dan tentu saja mereka sering berselisih pendapat. Namun apa yang bisa dilakukan Beomgyu selain mengalah dan mengikuti perintah dari atasannya.

Dan jika dilihat, tindakan Soobin kepada Beomgyu itu selalu terlihat jelas. Terang-terangan menunjukkan sisi tidak kesukaannya kepada Beomgyu.

Berjalan menuju ruang tengah, meletakkan tas selempang di kursi sofa yang terdapat beberapa pakaian lainnya, melepaskan mantel luarnya dan menggantung nya di gantungan dinding yang tidak jauh dari pintu kamarnya.

Dekorasi apartemen nya cukup sederhana dengan sebagian ruangan berwarna Nila dan tertata rapi. Namun bagaimana cara Beomgyu merawat apartemennya, membuat apartemen ini terlihat kotor dan berantakan. Ruangan yang sempit manjadi semakin sempit, penuh akan barang-barang nya, terutama berkas-berkas majalah dan dokumen yang berserakan.

Merasa mual diperutnya, Beomgyu segera berlari ke kamar mandi. Memuntahkan apa yang dia makan di wastafel. Merasa sangat lelah dan tenaga nya sangat terkuras, urat di dahinya bahkan terlihat.

Menghidupkan keran air dan membasuh wajahnya beberapa kali, Beomgyu merasa lebih tenang. Melihat wajahnya ditampilan cermin, yang awalnya memiliki warna merah pudar, menjadi lebih normal.

Air menetes dari dagunya, mengikuti aliran air yang mengalir ke lehernya, dimana kerah bajunya terbuka lebar karena kehilangan satu kancingnya, memperlihatkan sebagian tulang selangka nya dengan bercak merah yang tertanam.

"Ini!" terkejut Beomgyu

Membuka satu kancing bajunya lagi dan membawa dirinya lebih dekat ke cermin.

Satu, dua,

"...Ha Ha Ha. HAHAHA"

Merasa sangat putus asa, Beomgyu tertawa lepas untuk dirinya sendiri.

"Sialan! Sungguh ini"

"Ini sangat menyebalkan"

Beomgyu dibuat bingung antara pemikiran nya. 90% dari keadaan menunjukkan bahwa mereka telah melakukannya, namaun 95% Beomgyu tidak mau percaya akan ini.

We Have! (SooGyu)Where stories live. Discover now