Twenty three

28.1K 2.3K 58
                                    

I love you, not only today but forever
ARDOLPH

Sudah beberapa hari ini semenjak retaknya pertemanan Ainsley dengan Cesy dan masalah Ardolph dengan Noah yang kunjung temukan titik terang, baik Ainsley maupun Ardolph hanya saling menguatkan satu sama lain untuk menghadapi masalah masalah berikutnya.

Semenjak kakak sepupu Ainsley ikut tinggal di atap yang sama, Ardolph juga hampir jarang sekali kembali ke apartemen. Cowok itu menghabiskan waktu di markas CROSSWER untuk cepat cepat mencari jalan agar masalah cepat selesai dan tidak membuat pihak lain ikut terkena imbasnya.

Namun tenang saja, kali ini Ardolph akan menyuruh para anggota intinya untuk menindak lanjuti. Saat ini yang ia ingin temui hanya Ainsley, ia ingin memeluk menciumi seluruh wajah gadisnya. Rasanya sudah lama sekali ia tidak memeluk Ainsley, padahal baru kemarin bertemu.

Ia lelah, kepalanya terasa pening sekali. Ia butuh sandaran, ia butuh pelukan untuk membuatnya kembali semangat.

Kini Ardolph sengaja membawa Ainsley di taman yang tak jauh dari apartemen, karena ia ingin memeluk Ainsley lama tanpa ada hama yang menggangu ia juga ingin menceritakan banyak hal dan mungkin Ainsley juga ingin menceritakan sesuatu padanya.

"Kangen bangett, rasanya kaya udah lama ga meluk lo. Gue kangen wangi lo yang bikin candu." gumam Ardolph dengan mata terpejam.

Ainsley yang mendengar hanya mampu mendengus heran, ada ada saja cowok ini. Tapi tak ayal Ainsley ikut senang. Ia pun membalas pelukan Ardolph tak kalah erat.

"Sama, Gue juga." balas Ainsley.

"Lo tau, gue capek banget. Dulu sebelum lo hadir di hidup gue setiap gue lagi capek, gue bingung harus pulang kemana? Harus ke siapa gue melepas beban ini? Gue dulu cuma butuh pelukan tapi dulu gue anggep itu hal sulit, karena untuk dapet pelukan dari nyokap kandung aja gue ga bisa apa lagi orang lain? Tapi sekarang gue bersyukur, setiap gue capek, gue butuh sandaran, dan temen cerita gue udah tau harus kemana dan harus ke siapa gue melepas semuanya? Yaitu di elo, sayang." ungkap Ardolph sambil tersenyum getir.

"Sehari ga ketemu, lo kok jadi alay si? Tapi kok gue juga baper." ucap Ainsley di akhiri dengan senyum yang tertahan.

Ardolph yang mendengar hanya tersenyum tipis.

"Gimana? Rencana yang lo susun udah selesai?" tanya Ainsley.

"Iya, tinggal tunggu tanggal mainnya."

"Kalau seandainya dia bergerak lebih cepat di banding lo gimana?" tanya Ainsley risau.

"Ya bantai lah, ga ada dalam kamus gue takut sama geng dan manusia burik gitu." balas Ardolph tegas.

"Iya si, tapi gue kok tetep khawatir ya? Kaya bakal ada sesuatu terjadi." ucap Ainsley.

"Ga usah khawatir semua bakal baik baik aja, percaya sama gue." ujar Ardolph, membuat Ainsley mengangguk tanpa sadar.

"Okei, tapi lo harus janji sama gue satu hal." pinta Ainsley dengan serius.

Ardolph menatap bingung Ainsley, namun tak ayal ia mengangguk.
"Apa?" tanya Ardolph.

ARDOLPH[Open PO]Where stories live. Discover now