cerp23.

690 119 43
                                    

“Sewaktu putri bungsu Hoseok lahir, aku memimpikan seorang anak juga. Bahkan aku sangat ingin memiliki anak di hari itu. Saat aku mengunjungi rumah mereka, aku sangat iri dan bertanya-tanya kepada Tuhan di dalam hatiku, apakah kelak aku akan diberikan merasakan hal yang sama?”

“Kim...” tanpa sadar Tzuyu menggenggam kedua tangan Taehyung dan mengusapnya, mata mereka kembali saling menatap dan menyalurkan kekuatan satu sama lain.

“Sekarang—aku hanya menginginkan Tata-ku sembuh. Aku tidak menginginkan apapun lagi di dunia ini. Kau membesarkannya dengan sempurna. Dia mudah dicintai, sama seperti dirimu.”

Mendengar itu Tzuyu menangis lagi. Taehyung dengan segala sifat lembut yang ia bawa.

“Yu...”

“Hmmm...”

“Putra kita akan sembuh, kan?”

Taehyung merasakan tubuhnya kembali dipeluk dengan erat. Deruan nafas hangat ia rasakan di tengkuknya. Tanpa basa-basi diraihnya tubuh mama Tata itu untuk dipangku. Menghamburkan segala tangis dan kepedihan dihatinya. Terisak. Dia bukan sosok yang lemah, dia hanyalah seorang ayah yang sangat merindukan darah dagingnya.

“Kim, Tata akan bangun. Sama sepertimu, dia akan sehat kembali dan mencintaimu.” lirih Tzuyu sambil mengangguk, meyakinkan.

Taehyung diam.

Jika ada orang lain ditempat mereka saat ini. Orang-orang asing itu pasti sangat yakin bahwa kedua orang ini sudah menjalankan tugas hebat mereka sebagai orangtua. Meskipun mereka terpisah dan tidak ada ikatan yang mengikat mereka bertiga selain status anak dan orangtua atau lelaki dan wanita dewasa, siapapun yang melihat mereka bertiga begini pasti meyakini bahwa mereka bertiga memang tercipta satu sama lain, berjodoh dalam bentuk ikatan yang bernama keluarga.

Dan benar, sangking pilunya keadaan saat itu, tak mereka sadari ada sepasang mata yang tak sengaja melihat itu, mungkin hati tuan atau puan itu terluka. Diam-diam ditutup kembali pintu itu, sebisa mungkin tidak mengeluarkan suara apapun.







🥀

Hawa canggung langsung terasa kembali saat keduanya menyadari posisi yang tidak mereka sadari telah terjadi.

Kini keduanya duduk sambil memandangi Taeyang. Keduanya langsung tersentak spontan saat melihat jari-jemari dan bulu mata putra mereka yang bergerak perlahan.

“Ta...” ujar Tzuyu lembut saat netra sang anak menatapnya lemah. Tata berusaha mengumpulkan kesadarannya secara sempurna. Namun, Taehyung sudah gembira bukan main. Taehyung menekan tombol darurat diatas kepala Tata untuk memanggil dokter.

Tata menatap kedua orang dewasa itu bergantian dengan bingung. Tetapi belum sempat anak itu mengatakan apapun, dokter dan para perawat sudah datang, Taehyung dan Tzuyu langsung disuruh untuk keluar sebentar. Tapi jemari Tata menahan tangan ibunya.

“Sebentar ya, nak. Mama sebentar saja diluar menunggu Tata diperiksa.” Tzuyu menghapus air matanya terharu sambil menciumi tangan Tata.

“Mama...” Tata menggeleng dan merengek.

Dokter akhirnya hanya memperbolehkan Tzuyu untuk tetap tinggal. Tapi, Taehyung harus keluar. Dengan air mata yang tidak berhenti mengalir, Taehyung keluar. Perasaannya luluh lantak dengan rasa haru. Tuhan masih ada di-dekatnya, mendengarkan semua harapnya. Dihapus pria dewasa itu terus air matanya saat keluar dari ruangan dengan senyum yang menemani.





🥀

Taehyung merasakan perutnya bergejolak diantara psikomatis dan lapar setelah mendengarkan keadaan putranya yang membaik dan hanya butuh istirahat yang memulihkan keadaannya. Tuhan memang ada, Tuhan memang ajaib! Taehyung bahkan sampai tidak ingat kapan dia makan terakhir kali dan bisa tidur tidak lebih dari 15 menit.

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗖𝗮𝗿𝗽𝗲 𝗗𝗶𝗲𝗺🔐Where stories live. Discover now