6. Menyelamatkan

254 43 0
                                    


"SEULGI UNNIE..!!!"

Aku tersentak kaget sambil menahan nafas. Dengan sedikit linglung melihat ke sekitar.

Yeri hanya tertawa puas melihatku terkejut.

"sepertinya aku tak akan pernah gagal menjahilimu unnie. Lihatlah wajahmu. Sangat lucu. Hahaha.."

Aku celingukan. Ini masih di tempat pemotretan. Pakaian yang ku pakai masih sama dengan kejadian yang ku lihat. Apa itu mimpi? Atau bukan? Bagaimana aku bisa memastikannya????! Aku menjambak rambutku frustasi.

"ingat waktunya seul.."

Perkataan wanita itu terbesit dalam pikiranku.

Segera ku fokuskan fikiran. Aku meraih kedua pundak yerim dengan terburu. Dan menariknya kedalam pelukanku.

"unnie kau kenapa? Apa kau mimpi buruk saat tidur siang?"

"itu tak penting,yerim ah. " aku menepuk nepuk punggung yerim beberapa saat mengeratkan pelukan lalu kulepaskan.

Segera setelah kulepaskan pelukan dari yerim, Kusambar handphoneku di kursi dan segera berlari menuju ruang make up.

"Kau mau kemana unnie?!!!"

"Aku harus memeriksa sesuatu." Aku melambai sambil tetap pergi berjalan.

Kulihat jam di handphone ku 15.03. masih 17 menit lagi. aku harap semua yang ku lihat itu hanya mimpi.

Ku percepat langkah menuju ruangan make up yang terdapat di ujung sana. Di tengah hamparan ruangan serba hijau aku mengingat-ingat kembali wajah perempuan itu. Dan semakin banyak pertanyaan yang tak terjawab. Membuatku semakin sakit kepala.

Ku sambar kenop pintu itu dengan terburu. "BRAAAK"

Suara yang menggelegar membuat orang-orang disana menengok kearahku. Aku segera membungkuk meminta maaf..

"joesonghamnida.." ucapku sambil membungkukkan diri.

"oh seulgi ya.. ada apa?" tanya wendy melihatku dari pantulan cermin.

Aku terdiam menatap seungwan. Teringat momen itu. Saat tubuhnya yang mulai kaku dimasukan dalam kantung berwarna orange (kantung mayat) oleh petugas.

Ku gelengkan kepala dengan cepat. "aniya.. itu tidak terjadi!" Segera ku tepis jauh-jauh pikiran itu. Aku harus focus!

"ah seungwan ah. Aku hanya melihat-lihat saja". Balasku sekenanya.

Aku berjalan masuk mendekat pada seungwan. Tak ku temui ice Americano yang disebut wanita itu. Akupun memeriksa satu persatu staff dan stylist yang ada tapi yang bertubuh gempal dan memakai kaus putih bergambar beruang juga tak ada.

"seungwan ah. Apa kau minum kopi hari ini?"

"huh..? sudah. Aku sudah meminumnya. Itu lihat, sudah habis." Dia menunjuk pada cup kosong di depannya.

aku melihat ke arah yang di maksud. berfikir sejenak memastikan dengan apa yang ku lihat sebelumnya. aku rasa itu kopi yang di maksud. tapi ini sudah kosong. apa semua itu benar-benar hanya mimpi di siang bolong? 

"aku rasa itu hanya mimpi belaka." Ucapku dalam hati.

"seungwan ah, aku akan keluar, kau bersiap-siaplah." Ucapku sambil meremas pundaknya agak lama. "semua akan baik-baik saja" gumamku dalam hati.

Aku keluar meninggalkan ruang make up dengan perasaan tak tenang. Jam menunjukkan pukul 15.10. masih 10 menit lagi sampai ledakan terjadi. Itupun kalu memang yang ku lihat bukan lah mimpi.

Me After You || Seulrene ||ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang