0.9 ➖ Can't take my eyes off of you

1K 192 25
                                    

Bina mengaduk-aduk minumannya tak selera, perkataan Arjuna kemarin benar-benar membekas dihatinya.

"Bin, ngapa lo?"

"Hah? Gue? Gue kenapa?"

"Lo keliatan lesu banget hari ini. Kenapa? Pangeran lo ga masuk?" Tanya Jira.

Bina hanya menggeleng sebagai jawaban

Ia bahkan tidak tahu pria itu masuk atau tidak, bahkan ketika melewati kelas ips 1 ia menundukkan kepalanya.

Tidak siap untuk bertemu dengan Arjuna.

"Ga biasanya lo gini." Ucap Joanne.

Tak lama Danny datang bersama dengan Jendra dan juga Arjuna.

Arjuna awalnya enggan, namun ia tak punya pilihan lain karena Danny memaksanya untuk menemaninya.

Melihat Arjuna duduk di depannya Bina hanya menundukkan kepalanya dengan tangan yang meremas kuat roknya.

Menyadari ada yang aneh dengan temannya, Jira lantas menatap Arjuna dan Arbina secara bergantian.

Arjuna yang merasa diperhatikan pun membalas tatapan Jira dengan alis yang terangkat sebelah.

Jira mengalihkan tatapannya pada Bina membuat Arjuna mengikuti arah pandangannya.

Gadis itu hanya diam menunduk tanpa melakukan apapun. Bahkan makanan dan minumannya masih utuh tak tersentuh.

"Na? Kok diem aja? Lo sakit?" Tanya Joanne.

"H-hah? Engga."

"Lo kenapa sih hari ini?"

"Gue? Gue gapapa. Emangnya gue kenapa?"

"Lo beda aja hari ini keliatan murung. Lo lagi ada masalah?"

Bina hanya menggeleng.

"Gue kira gue doang yang ngerasa." Ujar Danny yang memang sudah menyadari keanehan Arbina dari awal.

"Tumben anteng, ini Arjuna loh yang ada di depan lo. Biasanya cengar cengir ampe gigi kering." Timpal Jendra mendapat pukulan di kepalanya.

Pelakunya adalah Jira.

"Dikasih makan apasih lo sama Jijel? Mulutnya lemes amat heran."

"Lah yang kasih makan gue nyokap, bukan Jijel."

"JIJEL....LAKI LO BAWA PULANG." Teriak Jira menggelegar.

Giselle yang sedang mencari tempat duduk pun menghampiri mereka. "Hayo....gibahin gue ya."

"Ho'oh, ni laki lo bawa pulang." Joanne mendorong pelan bahu Jendra.

"Ogah, mau dikasih makan apaan? Rumput?"

"Ayang kok kamu gitu." Rengeknya.

"Najis geli." Danny bergidik ngeri.

Bina bangkit dari duduknya. "Jel, lo mau duduk? Disini aja."

"Terus lo gimana?" Tanya Giselle.

"Gue mau ke kelas, masih ada catatan yang belum gue kelarin." Alibinya.

"Serius gapapa?"

"Gapapa, sini duduk aja." Ucapnya kemudian menarik tangan Giselle dan menekan bahu gadis itu agar duduk.

"Gue duluan ya semuanya." Pamitnya.

Jira menatap kepergian Bina dengan tatapan bingungnya.

"Dia kenapa sih?" Tanya Joanne seraya memakan kentang gorengnya.

"Lagi dapet kali." Sahut Danny.

"Engga deh, dia kalo dapet ga nyampe segininya. Paling cuma lemes sama ngeluh sakit doang. Kalo sekarang gue liatnya dia lebih ke.... takut?

[1] 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ➕ Junkyu - Lia ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang