4.2 ➖ Sudut pandang Arjuna

1.1K 201 29
                                    

Bel istirahat baru saja berbunyi.

Arjuna mengernyit ketika mendapati seseorang gadis yang ia kenal berdiri di depan kelasnya.

"Ray?"

"Kak ada yang mau aku ceritain sama kakak."

"Cerita apa? Cerita aja."

"Jangan disini."

"Yaudah di Taman aja, Rooftop biasanya rame."

Raya mengangguk, dan keduanya pun berjalan beriringan menuju Taman.

"Kak Elis.."

"Kenapa?"

"Dia ngancam aku kak, aku bener-bener kayak di hadapin sama dua pilihan yang sulit."

"Dia ngancem bakal ngapa-ngapain mama kak, aku harus gimana?" Ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kak aku ga mau kehilangan mama, cuma mama satu satunya keluarga aku yang tersisa. Aku ga mau mama kenapa-kenapa." Dalam hitungan detik air matanya sudah mengalir.

Arjuna bingung ingin merespon seperti apa, jadilah ia hanya menarik gadis itu ke dekapannya.

Detik itu juga tangisnya pecah, sontak Arjuna refleks mengusap punggung gadis itu menenangkan.

Hingga netranya tak sengaja bertemu dengan netra milik Bina.

Tatapan gadis itu seperti terkejut, matanya pun memerah. Arjuna seolah bisa merasakan apa yang gadis itu rasakan ketika menatap matanya.

Cukup lama bertatapan, gadis itu lebih dulu mengalihkan pandangannya kemudian melanjutkan langkahnya.

"Aku harus gimana kak?" Suara itu berhasil membuyarkan lamunannya.

"Elis emang benci sama aku tapi dia ga pernah sampe ngancam aku gini sebelumnya."

"Aku ga mau mama di apa-apain sama Elis tapi aku juga gamau kalo harus buat mama pisah sama papa."

Arjuna mengusap lembut surai gadis itu. "Kakaknya Elis tau kalo dia ngancam kamu?"

"Kak Lino? Engga kak Lino gatau, aku ga berani bilang karena takut kak Elis macam-macam sama mama."

"Sekarang tenangin diri kamu, percaya kalo Elis ga serius sama omongannya."

Raya menggeleng pelan kemudian semakin mengeratkan pelukannya.

"Elis bahkan bilang dia rela masuk penjara dia rela di hukum mati kalo sampe polisi tau apa yang udah dia lakuin ke mama nanti."

Sejujurnya Arjuna juga bingung, namun ia tak ingin memperlihatkannya dan akan membuat gadis itu semakin kacau nantinya.

✧ 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ✧

Arjuna menggelengkan kepalanya melihat betapa antusiasnya sang adik ingin bertemu dengan 'kakak cantik'nya

Ketika di depan pintu ia dibuat terkekeh dengan tulisan yang ada di pintu.

Galak. Tapi lucu.

Itulah yang ada di pikiran Arjuna saat ini.

"Kakak cantik." Aluna memukul keras pintunya, astaga ajaran Galen memang tidak pernah benar.

Tak lama pintu pun terbuka menampilkan gadis dengan baju santai oversize dan rambut yang ia cepol asal.

Terlihat natural namun menggemaskan.

"Halo Una.. kenapa kesini?"

Aluna mengerucutkan bibirnya kesal. "Kakak cantik udah janji mau ke festival sama Una sama abang."

[1] 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ➕ Junkyu - Lia ✔️Where stories live. Discover now