Chapter 2

9.3K 742 16
                                    

"Halo Al, besok izinin Eza tinggal di Apartemen kamu yah, nak." Hany menelfon Aldi. Pasalnya ia akan keluar kota karna urusan mendadak. "Besok mama mau keluar kota sekitar semingguan." Lanjut Hany.

"Apaan sih ma!! Aku ga mau ada yang ngusik aku!" Emosi Aldi.

"Mama tau, nak. Tapi kasian Eza sendirian di sini, mama khawatir." Hany.

Kemudian Aldi terdiam agak lama. Ia memikirkan sesuatu. Kemudian ia tersenyum licik.

"Jawab mama, Al."

"Oke."

Akhirnya ia menyetujui Eza untuk tinggal sementara di apartemennya.

Gitu dong, kan jadi enak pdkt nya.

.

Eza pergi ke apartemen Aldi sekitar pukul 8 malam. Karna ia harus mengemasi baju-baju untuk sementara tinggal bersama Aldi.

Eza kini tengah berada di depan pintu apartemen Aldi. Ia ragu buat ngetuk itu pintu. Ia takut kalo dia bakal di ancam lagi.

Cekrek!

Tiba-tiba pintu dibuka oleh sang pemilik. Menampilkan wajah datarnya, seperti orang yang hendak menerkam mangsanya.

"Ma-mas Aldi." Eza

Aldi cuman ngangguk, lalu masuk ke dalam apartemennya. Sedangkan Eza? Hanya berdiam di ambang pintu.

Aldi menyadari Eza tidak mengikutinya masuk, lalu menoleh ke belakang, "Mau masuk atau mau gue usir Lo?!"

Eza sedikit tersentak, lalu masuk mengikuti Aldi.

Saat sampai di ruang tengah, Eza kaget. Pasalnya, ia melihat dapur yang berantakan, banyak piring yang belum di cuci.

"Lo tinggal di sini gak gratis. Lo harus jadi pembantu gue. Kalo Lo keberatan, Lo bisa pergi sekarang dari apartemen gue." Ketus Aldi.

Jadi, tadi Aldi memikirkan hal ini. Kalo Eza boleh tinggal di apartemennya, asalkan dia jadi pembantunya.

Apa Eza mau bersih-bersih? Ini udah malem loh ... Dan besok ia harus sekolah, apa ga capek? Aldi jahat banget.

Eza bengong melihat Aldi.

"Kenapa Lo liatin gue. Cepetan bersihin apartemen gue. Oh yah! Kamar gue juga kotor, bersihin. Cepetan! Kalo Sampek pagi gak bersih. Gue hajar Lo!" Ucap Aldi penuh penekanan di akhir kalimat.

"I-iyah mas." Jawab Eza sambil nunduk ketakutan.

Kemudian Aldi merebahkan tubuhnya di sofa ruang tengah. Sampai ... Ia tertidur.

Eza yang melihat itu, segera mengambil selimut. Lalu menyelimuti Aldi sambil melihat wajahnya yang ganteng itu.

Eza tersenyum, "Kalo lagi ga marah-marah, ganteng yah." Batin Eza.

Kemudian ia melanjutkan kegiatannya.

.

.

Dan sudah diduga, Eza kesiangan. Aldi tidak membangunkannya, juga ia meninggalkan Eza.

Kini Eza tengah berada di halte. Sangat lama ia menunggu angkutan. Ia khawatir kalo ia bisa telat masuk sekolah.

Tinn Tinn

Suara klakson motor seseorang.
"Woyy Za, mau bareng gak? Udah kesiangan nih." Ternyata orang itu Varo.

Eza nampak ragu, kemudian ia mengiyakan ajakan Varo itu.

"Nih pakek helm Lo." Varo.

Setelah Eza memakai Helm nya. Ia menaiki motor Varo.

"Pegangan. Gue mau ngebut." Varo.

ALZA (Aldi ♡ Eza) || END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang