1

877 122 26
                                    

"sayang! Cepatlah bersiap! Astaga ini sudah jam 11 siang. Keluarga Kim akan datang berkunjung",

"Eomma... Sebentar sa.."

"APA?!", Joy segera terbangun dengan panik.

"Kenapa tidak memberitahuku dari tadi eomma!", protes Joy lagi. Ibunya mendengus kesal penuh emosi.

"Akhh! Sakit eomma!", Sang ibu menjewer telinga anak gadisnya dengan geram.

"Aku sudah membangunkanmu dari setengah jam yang lalu!", jelas sang ibu.

"Iya-iya! Aku akan bersiap-siap", ujar Joy segera bangkit dari ranjangnya dan mulai mengambil ini dan itu.

"Giliran dengar kata keluarga Kim saja. Langsung bangkit", cibir ibunya. Joy hanya terkekeh pelan lalu mengecup pipi ibunya.

"Kau belum gosok gigi!", protes ibunya. Joy hanya menyengir dan kembali memilih beberapa hal.

"Kau lebih suka putra Kim yang mana? Chanyeol yang manis atau... Vante yang kaku dan pendiam?", ledek ibunya. Joy   tersenyum sipu-sipu.

"Vante oppa", jawab Joy malu. Ibunya tertawa melihat tingkah konyol putrinya yang selalu menjadikan Vante pilihannya bahkan sejak kecil.

"Ya terserah kau saja. Eomma mau turun dulu",

......................................................................

"Hyung kau saja sendiri sama eomma! Aku malas ikut!", protes Chanyeol yang menarik-narik Vante untuk ikut bersamanya.

"Ya tapi kita harus memilih cake yang disukai oleh Joy! Dan eomma menyerahkan tugas itu pada kita", jelas Chanyeol.

"Merepotkan sekali!", ujar Vante kesal dan akhirnya menurut.

Keduanya kini terlihat memilih kue-kue dengan hiasan yang indah dan terlihat lezat.

"Menurutmu yang mana?", tanya Chanyeol pada Vante. Vante hanya mengendikan bahunya acuh dan tak begitu peduli.

"Apa sajalah. Memangnya ia akan protes jika tidak sesuai dengan seleranya? Tidak tahu diri sekali",

"Ck! Bukan seperti itu. Tapi akan lebih  menyenangkan jika apa yang kita bawa dimakan oleh tuan rumahnya kan?", jelas Chanyeol.

"Memang itu rumahnya? Itu kan rumah orang tuanya", ujar Vante. Chanyeol menghela nafas, ia heran bagaimana adiknya yang dahulunya ramah pada Joy bisa menjadi sedingin itu dan... Berjarak dengan gadis itu.

"Berikan saja yang berbau coklat atau peach. Bukankah gadis-gadis suka yang seperti itu?", usul Vante. Chanyeol memandang Vante tajam.

"Kau tidak membantu sama sekali! Dia seorang atlet maka dia pasti menjaga tubuhnya. Coklat tidak akan ia sentuh dan... Kau lupa dia alergi buah peach?", jelas Chanyeol.

'Cih, tahu sekali dia?', pikir Vante lalu kembali masa bodoh. Ia lebih memilih menghabiskan waktu untuk bertukar pesan dengan Nayeon. Gadis yang menurutnya lebih manis, sederhana dan... Mandiri. Hanya sebuah penilaian sederhana.

"Berikan aku cake matcha saja ya. Terimakasih", ucap Chanyeol sopan pada sang pegawai. Pemuda itu menentukan pilihannya dan menatap kesal kearah adiknya.

"Im Nayeon lagi?", tanya Chanyeol tepat setelah mengintip layar ponsel adiknya. Vante menatapnya tidak suka.

"Memangnya kenapa?", tanya Vante dengan nada dinginnya. Chanyeol menggeleng-gelengkan kepalanya tidak mengerti.

"Apa yang kurang dari tunanganmu?",

"Banyak sekali. Aku enggan bertunangan dengan gadis sepertinya!", ujar Vante tegas. Keduanya berjalan menuju sebuah mobil mewah dengan Chanyeol yang menenteng cake matcha yang ia pilih. Keduanya duduk bersebelahan pada kursi depan mobil tersebut dan Chanyeol yang menyetir.

AGONY VJOY (M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang