8

727 117 9
                                    

"Kau lihat wanita yang baru saja masuk ke cafe ini? Ia juga mantan kekasihnya, Vante", bisik Wendy pada Joy. Baiklah, Joy bisa saja bersikap seolah-olah masa bodoh dengan apa yang ia dengar selama beberapa menit belakangan ini. Ia bahkan sudah menghafal 6 nama wanita yang dikabarkan pernah Vante kencani dan... Kebetulan sekali hari ini ia bertemu dengan mantan terakhir dari Vante.

"Ini mantannya yang terakhir? Cantik sekali", puji Joy. Wendy mengangguk mengiyakan.

"Mereka baru putus bulan lalu. Tzuyu namanya. Ia juga celebrity. Aku mengenalnya", Wendy menjelaskan dengan rinci seperti presenter acara gossip saja.

"Aku panggil dia kesini ya!", belum sempat Joy menolak sahabat gilanya, Wendy sudah melambaikan tangannya pada Tzuyu. Tzuyu tersenyum ramah padanya namun senyumanya memudar terganti dengan ekspresi terkejutnya.

"Hai", sapa Joy canggung. Tzuyu mengangguk dan mencoba untuk tersenyum membalas sapaan dari Joy.

"Hai",

"Kau kesini dengan siapa Tzu? Kenapa tidak bergabung dengan kami saja?", usul Wendy ramah. Tzuyu menggeleng dan menolak dengan sopan.

"Temanku akan datang sebentar lagi. Oh iya kenalkan tem.."

"Aku mengenalnya, Onni", potong Tzuyu halus. Wendy mengangguk mengerti dan...

"Park Joy-ssi. Bolehkah aku meminta no ponselmu? Mungkin lain kali aku akan menghubungimu dan mengajakmu berbincang", ucap Tzuyu. Mata milik Joy membulat dan menatap Wendy kaget. Wendy mengendikan bahunya juga disela-sela keterkejutan keduanya.

"Baiklah", ia meraih ponsel milik Tzuyu dan mengisi nomor handphone miliknya ke ponsel milik Tzuyu.

"Terimakasih", ujar Tzuyu sopan lalu berpamitan dengan Joy dan juga Wendy.

"Apa dia selalu seramah itu pada orang baru?", tanya Joy setengah berbisik. Wendy menggeleng dengan keras.

"Tidak. Ia tidak seramah itu. Aku sendiri kaget",

"Siapa yang tidak ramah?", ujar seorang wanita membuat Wendy dan Joy terkejut ditempat. Keduanya melayangkan death glare pada Jennie yang baru saja datang dengan wanita blonde itu.

"Annyeonghaseyo! Somi imnida", ujar wanita yang mengekor dengan rambut blonde nya tersebut.

"Aku Son Wendy"

"Aku Park Joy", Joy tersenyum dan mata lentik miliknya menelisik wajah milik Somi dan juga postur tubuh milik Somi. Ia tetap meneliti penampilan wanita blonde itu dengan mata lentiknya. Membuat Somi merasa tidak nyaman.

"Somi-ssi. Berminat jadi brand ambassador fashion brand ku?", sontak mata ketiga orang lainnya membulat.

"Wow! Matamu jeli sekali", ujar Jennie pada Joy. Ia, Joy dan Wendy memang merencanakan bisnis bersama yaitu brand BRIGHT & SHINE yang baru akan launching 3 bulan kedepannya.

"Bagaimana? Kalian setuju bukan?", Somi terdiam dan terlihat kaget ia bahkan belum sempat mencerna tawaran yang Joy layangkan padanya.

"A... Aku? Menjadi brand ambassador mu? Aku saja fans mu Onni! Astaga mimpi apa aku semalam!!!", pekik wanita blonde itu heboh membuat Joy dan kedua temannya tertawa atas tingkahnya.

......................................................................

Vante dapat melihat dengan jelas sosok wanita itu kembali keluar dari kamar kakaknya. Sebebas itukah kehidupan keduanya? Tentu saja, keduanya tinggal terpisah dari orang tua mereka di hari kerja. Keduanya tinggal di sebuah Penthouse elit dan hanya diharuskan untuk pulang kerumah pada akhir pekan mereka.

"Tidak bisakah kau menjauh dari kakakku?", suara rendah milik seorang pria itu berucap. Pria itu menatap tajam lawan bicaranya saat ini.

"Jelas tidak, Kim Vante", jawab wanita itu dengan berani. Vante menatapnya dengan dingin.

"Kenapa? Kau tahu jelas ia sudah memiliki kekasih",

"Park Joy? Lalu kenapa? Kakakmu bahkan tidak keberatan jika aku mengurusnya disaat mabuk. Aku yang menemaninya selama Park Joy sibuk berselancar diatas es seperti penguin kesana kemari", jawab wanita itu sengit. Vante terlihat menghela nafas kasar tak habis pikir dengan pola pikir wanita yang Chanyeol anggap sebagai sahabatnya.

"Penguin katamu? Seharusnya kau menjauh dari Chanyeol. Ia tak pernah menganggapmu lebih dari sahabat. Jangan melewati batasmu",

"Aku tidak peduli. Aku senang karna aku jauh lebih berperan dalam hidupnya di banding kekasih egoisnya itu sendiri. Kau mencoba menasehatiku belakangan ini karna ingin melindungi perasaan mantan tunanganmu itu?", jawaban dari wanita yang berstatus sebagai sahabat dari kakaknya itu memang membuatnya kehilangan kata-kata.

"Aku bahkan ditunjuk olehnya untuk menjadi brand ambassador dari brand pakaiannya siang ini", jelas wanita itu lagi. Benar. Jeon Somi menginginkan Chanyeol menjadi lebih dari sahabat baginya.

"Kau tidak tahu malu, Jeon Somi", wanita berambut blonde itu tertawa. Memancing emosi Vante semakin memanas.

"Aku pintar, bukan tak tahu malu. Aku tahu apa yang aku inginkan dan aku tidak menahan diriku. Lalu kau? Kau tahu apa yang kau inginkan tapi justru tak berkutik", sanggah Somi padanya.

"Biar kuberi kau sedikit informasi, Kim Vante", Vante menatap wanita berambut blonde itu dengan tajam.

"Kakakmu tak pernah menidurinya tapi selalu datang kepadaku seperti seekor onta yang tengah kehausan di padang pasir. Kau itu tandanya apa?", Vante enggan untuk menjawab ucapan wanita blonde yang berdiri dihadapannya.

"Tubuhnya tidak menggoda", ejek Somi dengan senyum sombong wanita itu.

"Aku berani bersumpah tubuhnya sempurna. Dadanya jauh lebih besar dari milikmu dan bokongnya juga sempurna",

"Kau terdengar seperti pernah mencicipinya", simpul Somi. Vante menatapnya sambil tersenyum miring.

"Chanyeol Hyung jelas menahan birahinya karna menjaga harga diri milik kekasihnya. Kau ia tiduri bukan karna menggoda tapi....



Karna kau murah dan beraura seorang jalang", pria itu melengos meninggalkan Somi yang menjerit kesal padanya.

......................................................................

Joy terlihat tengah sibuk membereskan beberapa buku album yang berada pada kamar miliknya. Secarik foto terjatuh dari buku itu. Wanita itu memungut potretan itu dengan jari lentiknya.

Ia dengan wajah sumringahnya ketika berusaha 12 tahun. Joy merasa matanya panas dan hatinya sesak saat ini. Ia bahkan lupa bahwa pemuda yang berada disampingnya dalam potretan itu pernah menemani kesehariannya saat itu. Harga dirinya sedikit terluka begitu mengingat hal gila yang pernah ia rasakan dari pemuda itu.

"Kau bahkan pernah menciumku disini", tanpa sadar ia bergumam sendiri menatap foto itu. Ia dapat melihat dirinya saat itu menutup mata sambil tersenyum dan pemuda di sampingnya itu melakukan hal yang sama.

Keduanya memang nakal saat itu sehingga Vante yang berusia 14 tahun berhasil mengambil ciuman pertamanya di usia 12 tahun saat itu.

'Lantas kenapa kau dengan mudahnya membuangku saat itu?',

Joy tak pernah mengira kepulangannya ke Seoul akan membuatnya kembali mengingat detail segala hal yang sebenarnya tak ingin ia ingat. Namun pekatnya rasa itu selalu muncul di berbagai kesempatan.

TBC

.............................................................

Jangan lupa vote n komen ya! Udah mulai seru? Apa dari awal udah seru?

AGONY VJOY (M)Where stories live. Discover now