𝗣𝗥𝗢𝗟𝗢𝗚

323 48 1
                                    

Sebelum membaca, tinggalkan satu kata diparagraf ini, vote jangan lupa!

"make-up gue ketinggalan! Ayo pak putar balik lagi!"

Gadis dengan perawakan yang bagus itu nampak gelisah ketika menyadari satu perlengkapan yang wajib ia bawa sekolah itu tertinggal di rumah. Ia membenarkan rambutnya yang di curly lalu setelahnya ia menyemprotkan pewangi ke seluruh badannya.

"Tapi non, bentar lagi masuk sekolah, nanti telat gimana?"

Cyrenna melirik Supir pribadinya yang sering dipanggil Pak Tresno.

"Udah nggak papa, kok, telat doang mah paling dihukum." jelas Cyrenna santai.

"Nanti Tuan Glen marah non, lagipula
non Renna baru pertama masuk sek-"

Brakkk!

"Bacot." pungkas Cyrenna.

Tanpa pikir panjang gadis itu meninggalkan mobil dan supir pribadinya, mencoba untuk menenangkan diri agar tidak kelepasan menyemprot Pak Tresno dengan kata kata kasar.

Dengan langkah cepat gadis seragam sekolah abu putih kini berdiri tepat di depan gerbang sekolah menatap objek yang ada dihadapannya itu dengan tatapan horor.

Cyrenna menarik napasnya dalam, tatapannya tak lepas dari gerbang hitam setinggi limapuluh sentimeter dari kepalanya.

"Kampret, masa iya udah ditutup? terus gue masuknya lewat mana anjir?" Cyrenna menggigit jari telunjuknya, lalu menunduk sembari menatap sepatunya yang berwarna putih bersih itu.

"Ini gak ada satpam apa gimana sih?" heran Cyrenna.

𝗚𝗔𝗥𝗗𝗔𝗣𝗔𝗧𝗜Where stories live. Discover now