00. 𝐃𝐈𝐒𝐊𝐎𝐓𝐈𝐊

303 50 28
                                    

DOR! NEMU CERITA INI DARIMANA?

Sebelum lanjut ke ceritanya, just info ada beberapa part yang acak, so kalian bisa follow dulu akun aku yaww! CindyyZah

"Gak mau boking cewek itu, dude?"

"Anjir mulus, cok, pahanya."

"Mantep lah buat di anu hahaha."

Minimnya cahaya di diskotik yang cukup terkenal di kota Jakarta membuat laki dengan kemeja hitam polos khas dua kancing terbuka atas tak henti meneguk wine hingga habis.

Sudah terhitung lebih dari dua puluh gelas yang ia habiskan untuk minuman alkohol. Tengkuknya terasa panas, gerlap gerlip lampu disko membuatnya semakin tidak tahu batasan.

Laki itu mengabaikan empat temannya sibuk menggoda cewek yang berada di dancefloor. Untuk kali ini ia tak ada nafsu untuk melakukan hal seperti itu.

Satu anak yang selalu stay calm tak pernah bergabung menggoda lawan jenis di diskotik ini sekarang berada di sofa paling ujung.

Si paling takut cewek, kata Gatot—Inti Geng Cyberson 811.

Dirga menepuk bahu kebanggaan Geng Cyberson 811 itu, laki itu menyunggingkan smirk ketika melihat Leader of Cyberson 811 melampiaskan semua beban hidupnya disini.

"Udah minum berapa banyak bos?"

Merasa tak ada balasan tadi, Dirga merebut gelas yang ada di tangan laki tepat didepannya itu.

"Udah woi kebanyakan minum lo." Dirga memperingati.

"Bacot lah."

Tak perlu banyak bicara, Dirga maksud dengan nada dingin Gardapati.

Ya, laki laki dengan mata khas hitam pekat persis seperti mata elang itu tersenyum miring. Namanya Gardapati, lebih lengkapnya Gardapati Richard Agaskar, peminum handal dan tak tahu tempat untuk melakukan hal diluar dugaan.

Bola matanya yang hitam pekat seakan menggambarkan semua yang terjadi pada kehidupannya. Nyebat tak tahu tempat, tawuran antar geng seakan sudah menjadi rutinitasnya.

"Anjay bos. Sini lah, masa diem diem kayak tai kuda aja disitu!"

"Jancok." semprot Garda.

Garda menyipitkan kedua matanya, tersenyum miring mendapati temannya yang sedang melepas penat di dancefloor.

Hanya candaan, Garda tak mungkin memasukkan olokan temannya, berbeda jika perempuan yang mendapati olokan seperti itu bisa jadi overthinking.

Garda melirik jam tangannya, "udah jam setengah dua, lo gak cabut ga?"

"Nanggung, ampe jam dua gua disini." ujar Dirga santai.

Garda mengangguk paham, ia tak mau berbincang lebih. Lagipula untuk apa basa basi bagi dirinya?

Ia mengubah arah tatapannya ke samping kanan. Tersenyum miring dan kembali lagi tangannya mengambil botol wine, meneguknya hingga tersisa setengah botol.

𝗚𝗔𝗥𝗗𝗔𝗣𝗔𝗧𝗜Where stories live. Discover now