23. Blessed

924 144 19
                                    

SUNGHOON tidak pernah merasa menjadi bagian dari orang yang beruntung. Tidak seperti kakaknya yang diberkati dengan kecerdasan luar biasa, Sunghoon tidak memiliki kemampuan seperti itu. Ia hanya warga biasa yang tentu saja sebagai polisi, ingin terus melindungi kotanya dari ancaman bahaya.

Beberapa saat lalu, Jake baru saja mencumbunya di atas ranjang kamar Sunghoon. Mereka harus mating secepat mungkin tetapi kala Jake mencoba untuk menampakkan taringnya untuk menandai sang mate, kalung yang melingkari lehernya mematikan naluri serigala Alpha itu.

"ARGGGHHH!" Jake yang hanya mengenakan celana dan membiarkan tubuh atasnya tak tertutup sehelai pun kain itu, menendang perabotan dalam kamar Sunghoon.

"Jake ...," lirih Sunghoon sambil masih terus duduk menutupi tubuhnya yang telanjang bulat menggunakan selimut.

Sang Alpha menjatuhkan dirinya berlutut membelakangi Sunghoon. Jake meraung sekali lagi. Tangannya coba melepaskan kalung yang melilit leher. Namun semakin kuat Jake mencoba menyingkirkannya, semakin besar pula aliran listrik yang menyengatnya.

"Arkh!" Jake tersengat lagi, tapi tidak menyerah. Ia mencoba lagi. Terus mencoba lagi. "Aakh!" Hingga Sunghoon bisa melihat ujung-ujung jemari Jake menghitam seperti gosong.

"Jake, sudahlah hentikan." Sunghoon memperingatkan, membuat Jake menoleh pada pujaan hatinya itu.

Sang Alpha bangkit dan merangkak lagi di ranjang. Bibirnya mengecup bibir Sunghoon menenangkan. Mereka bertatapan cukup lama dan Sunghoon perlahan bisa merasakan tangan kekar Jake mengelus bagian kepala belakangnya.

"Maaf, mateku. Aku benar-benar frustasi." Jake mengecup pipi Sunghoon dan menyesap aroma lekukan leher adik dari Jay Park itu.

Jake perlahan kembali menidurkan Sunghoon sehingga sang pemilik rumah bisa berbaring kembali di atas ranjang empuknya. Selimut yang sedari tadi dicengkeram oleh Sunghoon pun disingkirkan Jake. Sehingga ia bisa memandangi tubuh indah Sunghoon dan perlahan melebarkan kedua kaki matenya.

"Aku tidak bisa terangsang tapi apa salahnya kita coba?" Jake frustasi dan mulai membuka celananya sendiri.

Alat yang terpasang di lehernya itu mematikan seluruh naluri Jake. Sebagai Alpha dari bangsa Werewolf, hampir sebagian besar sifat dan nalurinya menyerupai serigala. Mulai dari insting untuk kawin, makan dan mendominasi, semua sifat itu ada pada diri Jake.

Sayangnya, alat yang dipasangkan padanya mematikan naluri binatang tersebut dan mengubah Jake hampir menyerupai manusia yang diatur sedemikian rupa. Jake tidak bisa melakukan mating bersama Sunghoon. Nafsu makannya untuk menyantap manusia juga berkurang drastis.

Jelas hal itu membuat Jake putus asa. Ditambah dengan fakta bahwa ia masih berstatuskan sebagai buronan para petinggi Lugia yang ingin sekali mengeksekusi dirinya.

Tapi apakah itu benar?

Jake berhenti membuka celananya saat suara robotik sistem kemanan rumah Sunghoon menggema, mengatakan ada tamu yang datang. Dengan cepat, Sunghoon segera mendorong Jake agar menyingkir dari atasnya. Ia meraih pakaiannya dan memakai dengan kilat sebelum berjalan ke pintu depan.

Erangan kecewa kembali digaungkan Jake. "Lagi-lagi gagal!" Tangannya memukul Kasur Sunghoon lalu menengadah ke langit-langit kamar. "OH MOON GOD TOLONGLAH! AKU HANYA INGIN MATING KENAPA HARUS SEPERTI INI UJIANKU SAAT SUDAH BERTEMU DENGAN MATEKU!"

Ia menuruni ranjang dan menyeret langkah kakinya menyusul Sunghoon menemui tamu yang entah siapa itu. Saat Jake sudah tiba di hadapan orang tersebut, sebuah obeng yang menyerupai kunci diserahkan padanya. Orang tersebut tersenyum menenangkan dan membungkuk penuh hormat pada Jake seolah Alpha itu adalah pemimpinnya.

Lugia ✦ JaywonWhere stories live. Discover now